Cadangan Devisa Juli 2014 Diperkirakan Naik Menjadi USD110 M
Antisipasi rilis defisit transaksi berjalan, BI serap dolar Amerika Serikat hingga USD3 miliar
Antisipasi rilis defisit transaksi berjalan, BI serap dolar Amerika Serikat hingga USD3 miliar
Bareksa.com - Cadangan devisa bulan Juli 2014 diperkirakan meningkat hingga USD109-110 miliar atau lebih tinggi dari realisasi di bulan Juni 2014 yang sebesar USD107,7 miliar didorong derasnya arus dana asing (inflow) ke dalam investasi portofolio dalam negeri menurut laporan yang kami pelajari.
Tercermin pada penguatan nilai tukar rupiah menjadi Rp11.563 per dolar Amerika pada 25 Juli 2014 dibandingkan Rp12.088 per dolar Amerika pada 28 Juni 2014.
Transaksi harian mata uang asing bulan Juli antarbank juga meningkat hingga USD1,2 miliar dari sebelumnya hanya sebesar USD945 juta pada bulan Juni. Selain itu, bunga JIBOR 1 bulan untuk mata uang dolar Amerika juga tetap bertahan di level 0,45 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Peningkatan cadangan devisa ini akan memberikan sentimen positif ke pasar keuangan, walaupun efeknya hanya sementara ungkap laporan riset tersebut. "Investor tunggu rilisnya data defisit transaksi berjalan yang diumumkan minggu depan".
Diperkirakan besarnya defisit transaksi berjalan sepanjang semester I-2014 mencapai 4-4,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2014 yang hanya 2,06 persen.
Bank Indonesia pun telah mengantisipasi kembali keluarnya dana asing dari investasi portofolio dengan menyerap dolar Amerika di pasar hingga mencapai USD3 miliar melalui instrumen term deposit valuta asing dan instrumen swap. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata periode 2012-2014. (NP)
*oleh Suhendra
Nilai tukar rupiah tercatat melemah tipis pada perdagangan hari ini setelah ditimpa buruknya data ekonomi domestik dan menguatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menguatkan dolar.
Prediksi membengkaknya defisit transaksi berjalan yang dirilis pekan depan juga dianggap menjadi sentimen negatif pada pergerakan rupiah.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), Kamis (7/8/2014), menunjukkan nilai tukar rupiah meleset tipis sebesar 10 poin ke level 11.766 per dolar AS.
Bahkan data valuta asing Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah sempat terjun sempat melemah tajam ke level 11.775 per dolar AS pada perdagangan pukul 08:27 waktu Jakarta.
Meski sempat menunjukkan pelemahan signifikan di awal sesi, rupiah kembali berfluktuasi menguat sebelum akhirnya bergerak stagnan.
Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih belum menunjukkan pergerakan signifikan dan bergerak di kisaran 11.733-11.775 per dolar AS.
Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina menilai, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat menjadi salah satu sentimen negatif yang menahan pergerakan rupiah. Selain itu, kemungkinan membengkaknya defisit transaksi berjalan juga ikut melemahkan rupiah.
"Ekspektasi para ekonom, defisit transaksi berjalan akan semakin membesar, datanya pekan depan baru akan dirilis," tuturnya saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu, cerahnya data ekonomi AS juga telah berhasil menguatkan dolar secara regional dan melemahkan mata uang yang diperdagangkan dengannya.
Meski begitu, situasi politik di Tanah Air dianggap masih akan menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah.
Untuk pasokan dan permintaan, masih akan terjadi tarik ulur dari para investor selama proses politik tersebut berlangsung. Asal sudah ada kepastian, itu dapat menjadi sentimen positif," ujar dia.
Pekan ini, Dian memprediksi rupiah belum akan bergerak terlalu jauh. "Rupiah masih akan bergerak di kisaran 11.600-11.800 per dolar AS," tandas dia
- See more at: http://bisnis.liputan6.com/read/2087685/defisit-transaksi-berjalan-diprediksi-membengkak-rupiah-ciut#sthash.Dd7MPKcR.dpufPilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.