BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Geliat bisnis konstruksi WIKA pasca pemilu

Bareksa05 Mei 2014
Tags:
Geliat bisnis konstruksi WIKA pasca pemilu
Sejumlah pekerja mengerjakan konstruksi kapal di sebuah galangan kapal (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

Konstruksi berpotensi mendapatkan katalis positif dari inisiatif infrastruktur dari pemerintahan baru

Bareksa.com - Kondusifnya kondisi negara pasca Pemilu Legislatif 2014 dan tingginya keinginan pemerintah untuk menggenjot sektor infrastruktur memberikan ruang gerak yang luas bagi pemain-pemain di industri konstruksi untuk melakukan ekspansi dan pengembangan bisnisnya.

Sebagai perusahaan konstruksi milik BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co.

Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta.

Promo Terbaru di Bareksa

Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri.

Tidak hanya fokus mengembangkan bisnis dalam menggarap proyek-proyek besar seperti pembangkit listrik, pembangunan jalan, batubara, dermaga dan jembatan, perseroan juga melakukan ekspansi pada proyek luar negeri seperti pembangunan infrastruktur jalan di Aljazair dan wilayah Timur Tengah lainnya.

Terkait kinerja, sepanjang kuartal I-2014, perseroan berhasil membukukan penjualan mencapai Rp2,79 triliun, meningkat dibanding periode yang sama 2013 senilai Rp2,62 triliun.

Kenaikan penjualan tersebut mendorong pertumbuhan laba di beberapa segmen bisnis, antara lain infrastruktur dan gedung, energi dan industrial plant (jasa konstruksi energi, EPC, jasa operasi pemeliharaan pembangkit listrik), industri beton pracetak, konstruksi baja dan industri pertambangan serta properti.

Seiring pendapatan, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat mencapai Rp167,51 miliar atau 24,68% dari target 2014 sebesar Rp678,65 miliar.

Adapun, pada tahun ini perseroan menargetkan raihan total kontrak dihadapi sebesar Rp49,97 triliun atau naik 28,56% dari target 2013 senilai Rp38,87 triliun.

Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru tahun 2014 sebesar Rp25,83 triliun dan kontrak bawaan (carry over) dari 2013 senilai Rp24,14 triliun.

"Komposisi perolehan kontrak baru WIKA untuk 2014 terdiri dari induk perusahaan 70% dan anak usaha 30%," jelasnya.

Tahun 2014 ini, WIKA menargetkan penjualan (termasuk penjualan proyek JO) senilai Rp18,82 triliun atau naik 22,84% dari target tahun sebelumnya Rp15,41 triliun.

Analis Mandiri Sekuritas, Handoko Wijoyo, mengungkapkan laba bersih WIKA yang dibukukan Rp168 miliar pada kuartal I-2014 ini (Rp159 miliar laba inti), naik 6,8% year on year.

"Laba inti tersebut berporsi 24,6% dari target setahun Mandiri Sekuritas dan 22,5% dari target konsensus," katanya.

Saat ini saham WIKA ditransaksikan pada rasio valuasi PE ratio 2014 sebesar 21,4 kali dan PE ratio 2015 sebesar 18 kali dan ROE 2014 sebesar 17% dan ROE 2015 sebesar 18%.

"Kami menetapkan kembali rekomendasi BUY dengan target harga Rp2.300 karena sektor emiten berpotensi mendapatkan katalis positif dari inisiatif infrastruktur dari pemerintahan baru," paparnya. (Sumber : Antaranews.com)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.381,51

Up0,97%
Up4,87%
Up7,45%
Up8,57%
Up19,22%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.092,88

Up0,59%
Up5,22%
Up6,93%
Up7,39%
Up2,65%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

1.077,37

Up0,68%
Up4,04%
Up6,86%
Up7,73%
--

Capital Fixed Income Fund

1.841,27

Up0,55%
Up3,97%
Up6,47%
Up7,44%
Up17,01%
Up39,80%

Insight Renewable Energy Fund

2.264,24

Up0,80%
Up3,85%
Up6,25%
Up7,11%
Up19,76%
Up35,58%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua