KRAS targetkan volume penjualan baja capai 2,6 juta ton tahu
KRAS juga akan menggenjot anak-anak usahanya baik yang bergerak dibidang steel maupun di sektor lainnya
KRAS juga akan menggenjot anak-anak usahanya baik yang bergerak dibidang steel maupun di sektor lainnya
IQPlus - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menargetkan volume penjualan baja sebesar 2,6 juta ton di sepanjang tahun 2014. Angka ini meningkat sekitar 13,04% dibandingkan dengan volume penjualan yang berhasil direalisasikan pada tahun sebelumnya mencapai 2,37 juta ton.
Namun sayangnya Direktur Utama KRAS, Irvan K. Hakim tidak berani menargetkan berapa perolehan pendapatan dari hasil penjualan bajanya pada tahun ini tersebut, karena mengingat ketidakstabilan harga baja tahun ini.
Diketahui, salah satu pemicu dari kerugian Perseroan di tahun 2013 adalah penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas dunia khususnya harga jual rata-rata produk HRC. Di 2013, tercatat harga jual rata-rata produk HRC Perseroan ini turun sebesar 13,8% dibanding tahun sebelumnya atau dari Us$ 762 per ton menjadi US$ 660 per ton.
Promo Terbaru di Bareksa
"Kami berharap kenaikan volume penjualan baja KRAS tahun ini akan seiring dengan kestabilan harga komoditas (baja) dunia, sehingga Perseroan dapat meraih pendapatan yang baik pula. Kata fungsinya adalah stabil saja," kata Irvan di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Irvan mengungkapkan, pihaknya akan menyiapkan beberapa strategi baru yang akan dilakukan agar bisa mempercantik kinerja KRAS pada tahun 2014 ini. Salah satunya adalah, Manajemen akan menjual produk baja yang dimiliki kepada konsumen atau melakukan transaksi jual beli memakai mata uang rupiah, namun akan menawarkan harga baja menggunakan dolar AS (US$).
"Hal ini adalah strategi kami untuk menanggulangi kerugian nilai kurs (depresiasi rupiah)" tegasnya.
Selain itu, KRAS juga akan menggenjot anak-anak usahanya baik yang bergerak dibidang steel maupun di sektor lainnya seperti power plant, properti, dan Energi dan lain-lainnya. Kemudian, pihaknya juga akan meningkatkan efisiensi dalam mengurangi bahan baku impor.
"Seiring dengan mulai berproduksinya anak usaha patungan kami yang bernama Krakatau Posco, hal itu akan membantu Perusahaan dalam berbelanja bahan baku impor," imbuh Irvan.
Irvan mengaku, bahwa sebesar 80% bahan baku baja KRAS didatangkan dari luar negeri. Maka, dengan beroperasinya Krakatau Posco nantinya akan membantu mengurang ketergantungan Perseroan menggunakan bahan baku yang diperoleh dari berbagai macam negara tersebut.
"Kami bersyukur Krakatau Posco itu bisa beroperasi tahun ini, karena akan bisa mengurangi impor bahan baku KRAS selama ini," tegas Irvan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.