Syailendra Capital : Pentingnya Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini
Tingginya biaya hidup membuat kebutuhan dana pensiun jadi tinggi
Tingginya biaya hidup membuat kebutuhan dana pensiun jadi tinggi
Bareksa.com - Sudahkah Anda menyiapkan dana pensiun? Syailendra Capital dalam laporannya Syailendra Market Insight tertanggal 3 Juni 2021, melihat secara jangka panjang potensi kinerja aset kelas saham masih tinggi. Hal tersebut selaras dengan kebutuhan dana pensiun yang membutuhkan profil risiko di atas pasar uang.
Hanya saja, Syailendra menilai dalam jangka pendek risiko volatilitas yang muncul dari aset kelas saham perlu dipertimbangkan dalam membentuk portfolio dana pensiun. Penyesuaikan alokasi portfolio secara berkala dan disesuaikan dengan situasi pasar menjadi kunci untuk mencapai target investasi yang terukur.
Syailendra menyebutkan minimnya masyarakat Indonesia dalam merencanakan masa pensiun terlihat dari kepesertaan dalam program-program pensiun seperti BPJS Tenaga Kerja di mana, per 2019, BPJS-TK memiliki total kepersetaan 54,97juta pegawai/buruh (39,8 persen).
Promo Terbaru di Bareksa
Jumlah tersebut, masih jauh dibandingkan dengan total angkatan kerja Indonesia 138,22 juta pekerja .Pada periode sama, hanya 4.39 juta pegawai/buruh (3,2 persen) yang memiliki tambahan alokasi dana pensiun di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Sementara itu perbedaan biaya hidup antar masyarakat akan menentukan kebutuhan dana pensiun saat masa tua. Dana pensiun diperuntukkan membiayai gaya hidup yang selama umur non-produktif.
Syailendra mengutip Survei Biaya Hidup yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 di mana menyebutkan rata-rata biaya hidup di Jakarta tahun 2018 sebesar Rp13,4 juta per bulan dibandingkan di Yogyakarta Rp6,7juta per bulan.
Catatan, umumnya biaya hidup akan dipengaruhi oleh pendapatan dan gaya hidup setiap masyarakat.
Tabel Biaya Hidup dan Pendapatan
4 Persen Withdrawal Rate
Syailendra menyebutkan salah satu aturan umum yang digunakan oleh perencana keuangan dalam mengestimasi kebutuhan dana pensiun ialah 4 persen withdrawal rate.
Saat memasuki masa pensiun, 4 persen dari dana pensiun harus mencerminkan withdrawal rate atau dalam hal ini dapat direpresentasikan dengan biaya hidup.
Alokasi Portfolio
Syailendra menilai salah satu instrumen investasi yang dapat dipilih untuk menyiapkan target dana pensiun adalah investasi berbasis saham. Hanya saja, hal lain perlu dijadikan pertimbangan seperti risiko kesehatan dan kebutuhan jangka pendek.
Alasannya menurut Syailendra, risiko yang ada di saham relatif tinggi dibandingkan dengan aset kelas lainnya. Untuk itu, penyesuaian alokasi portfolio secara berkala dengan tujuan meminimalisir risiko menjadi kunci untuk mencapai dana pensiun yang terukur.
Investasi di Reksadana
Cara lain yang bisa Anda pertimbangkan untuk menyiapkan dana pensiun, dengan berinvestasi di reksadana seperti di markatplace Bareksa. Adapun reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI). Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal.
Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Di sisi lain secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham.
Apapun jenis dan produk reksadana yang dipilih, pastikan lebih dahulu sesuai dengan profil risiko Anda ya.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.