Minimalkan Risiko, Ini 10 Tips untuk Diversifikasi Investasi
Jika salah satu keranjang investasi Anda jatuh, maka Anda masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain
Jika salah satu keranjang investasi Anda jatuh, maka Anda masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain
Bareksa.com - Salah satu prinsip investasi menyebutkan don't put your eggs in one basket, atau jangan meletakkan telur-telur dalam satu keranjang. Prinsip berinvestasi tersebut juga berlaku dalam berinvestasi di reksadana.
Mengapa diversifikasi perlu dilakukan. Kegunaan diversifikasi investasi antara lain untuk mengurangi risiko investasi dari instrumen berikut jenis investasi yang Anda pilih. Iya, sebaiknya jangan menempatkan seluruh dana investasi (eggs/telur) Anda dalam satu jenis instrumen investasi (basket). Jika tidak, saat instrumen investasi Anda (basket) 'jatuh', maka seluruh dana (eggs/telur) Anda akan turun nilainya (pecah).Tempatkanlah dana Anda dalam beberapa jenis instrumen investasi dengan melakukan diversifikasi.
Menempatkan telur Anda dalam beberapa keranjang maka dengan begitu, jika salah satu keranjang investasi Anda jatuh, maka Anda masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain. Dengan begitu harapannya dapat menopang keseluruhan jenis investasi Anda agar tidak jatuh nilainya secara keseluruhan.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam kalimat lain, tempatkan dana investasimu pada sejumlah jenis dan produk reksadana yang berbeda. Nah, berikut 10 tips melakukan diversifikasi investasi menurut Forbes yang dilansir Liputan, yakni:
1. Pelajari Perlunya Diversifikasi
Portofolio yang terdiversifikasi membantu mengurangi potensi risiko yang mungkin terjadi pada investasi Anda. Dengan kata lain, diversifikasi memberikan keseimbangan terbaik untuk rencana tabungan atau investasi Anda.
2. Alokasi Aset
Secara garis besar, ada dua tipe dasar investasi, yakni saham dan obligasi. Saham dipandang berisiko tinggi dengan tingkat pengembalian tinggi, sementara obligasi biasanya lebih stabil dengan tingkat pengembalian yang lebih rendah. Untuk meminimalkan eksposur risiko, Anda harus membagi uang Anda di antara dua opsi ini.
Triknya terletak pada keseimbangan keduanya, dalam menemukan keseimbangan antara risiko dan kepastian. Distribusi aset biasanya berdasarkan usia dan gaya hidup. Umumnya, semakin lanjut usia Anda, maka sebaiknya memilih profil risiko yang lebih rendah.
3. Menilai Risiko Kualitatif Sebelum Berinvestasi
Anda dapat meminimalkan ketidakpastian misalnya pada transaksi saham dengan menerapkan analisis risiko kualitatif sebelum membeli atau menjual saham. Analisis risiko kualitatif memberikan peringkat yang telah ditentukan sebelumnya untuk menilai keberhasilan proyek.
Untuk menerapkan prinsip yang sama, Anda harus mengevaluasi stok melalui parameter tertentu yang menunjukkan stabilitasnya atau potensi untuk bekerja dengan baik. Parameter ini akan mencakup model bisnis yang kuat, integritas manajemen senior, tata kelola perusahaan, nilai merek, kepatuhan terhadap peraturan, praktik manajemen risiko yang efektif, dan ketergantungan produk atau layanannya, ditambah dengan keunggulan kompetitifnya.
4. Investasi dalam Pasar Uang
Keuntungan terbesar dari pasar uang ini adalah kemudahan likuidasi. Resiko yang lebih rendah juga membuatnya menjadi investasi yang aman.
5. Berinvestasi dalam Obligasi dengan Arus Kas yang Sistematis
Reksadana dipandang sebagai pilihan investasi yang andal dan stabil.
6. Ikuti Strategi Beli-Tahan (Buy-Hold)
Rencana investasi pada dasarnya adalah rencana tabungan jangka panjang Anda. Jadi, Anda harus mulai berpikir jangka panjang dan menghindari reaksi spontan.
Pikirkan beli-tahan alih-alih strategi perdagangan konstan. Hal ini berarti menjaga portofolio yang relatif stabil dari waktu ke waktu, terlepas dari fluktuasi pasar. Tidak seperti perdagangan konstan (trading), ini adalah pendekatan yang lebih pasif di mana Anda membiarkan investasi Anda tumbuh.
7. Pahami Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pasar Keuangan
Sebelum berinvestasi di pasar keuangan, Anda perlu memahami terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Pasar keuangan termasuk bursa saham, valuta asing, pasar obligasi, pasar uang, dan pasar antar bank.
Hal ini pada dasarnya adalah pasar untuk instrumen keuangan dan seperti pasar lainnya, berfungsi berdasarkan permintaan dan penawaran. Maka, seperti pasar lainnya ada juga faktor eksternal seperti suku bunga dan inflasi yang mempengaruhi dinamikanya.
8. Pelajari tentang Pasar Global
Pasar global memiliki potensi pengembalian yang tinggi dalam waktu singkat. Pasar-pasar ini biasanya dicirikan oleh dinamika yang bergerak sangat cepat di mana seorang investor juga harus berurusan dengan berbagai peraturan moneter. Terlebih bagi sebagai investor muda, perlu waktu untuk mempelajari fungsinya, memahami tren dan fluktuasi, dan apa yang mendorong perubahan.
Makanya, Anda dapat memulai dengan dana yang diperdagangkan di bursa (exchange-traded fund/ETF) atau reksadana dengan struktur biaya rendah dan likuiditas yang cukup. Langkah ini akan memungkinkan Anda untuk berinvestasi dengan aman dengan sejumlah kecil modal, memberi Anda kesempatan sempurna untuk mengamati dan memahami bagaimana pasar global bekerja.
9. Seimbangkan Kembali Portofolio Anda secara Berkala
Penting untuk memeriksa portofolio investasi Anda secara berkala untuk memeriksa saldo berbagai aset. Ulasan ini harus didasarkan pada tujuan investasi Anda, sekaligus untuk mengevaluasi investasi Anda selama ini.
Tujuannya tak lain untuk membuat Anda lebih disiplin tentang investasi Anda, sekaligus membuat Anda tetap sadar akan pertumbuhan tahunannya. Selain itu, kedua faktor dimaksud akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat, sambil mengembangkan wawasan yang lebih baik tentang investasi di masa depan.
10. Cobalah Skema Investasi yang Disiplin
Jika Anda memiliki jumlah kecil yang ingin Anda investasikan selama waktu tertentu, systematic investment plan (SIP) adalah pilihan yang baik.
Dengan metode ini, Anda dapat menginvestasikan jumlah tetap di reksadana dengan interval tetap. Langkah ini sangat ideal bagi mereka yang tidak memiliki akses ke jumlah besar, tetapi mampu berinvestasi hanya dalam jumlah kecil setiap bulan. Selain itu, dengan jumlah investasi akan dikurangkan langsung dari rekening bank Anda, membuat Anda terbiasa menyisihkan jumlah tetap secara teratur untuk masa depan Anda.
Bagaimana, sudah ada gambaran kan akan memilih reksadana apa dan produknya apa untuk diversifikasi investasi reksadana? Ayo lakukan segera diversifikasi dengan instrumen investasi serta produknya yang sesuai profil risiko dan tujuan investasi Anda ya.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.