Warga Kuningan Kaya Mendadak? Ini Hasil Jika Investasi Sebagian di Reksadana
Warga Desa Kawungsari, Kabupaten Kuningan mendapat rejeki "durian runtuh" setelah melepas lahan mereka untuk proyek pembangunan waduk
Warga Desa Kawungsari, Kabupaten Kuningan mendapat rejeki "durian runtuh" setelah melepas lahan mereka untuk proyek pembangunan waduk
Bareksa.com - Setelah Tuban, warga Kuningan mendadak “jadi sultan”. Fenomena kaya mendadak kembali terjadi di Indonesia. Kini warga satu desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang ketiban rezekin jadi miliarder, seperti yang dirasakan warga Tuban, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, juga mendapat "durian runtuh" setelah melepas lahan mereka untuk proyek pembangunan waduk. Setidaknya ada sekitar 179 bidang tanah yang dilepas warga.
“Kemarin ada pencairan sekitar 179 bidang tanah yang dibebaskan dengan nilai rupiah mencapai sekitar Rp134 miliar,” kata Kepala Desa Kawungsari Kusto, seperti dilansirKompas, Ahad, (21/2/2021).
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Kusto, uang mencapai miliaran rupiah itu merupakan ganti untung mega proyek pembangunan Waduk Kuningan. Proyek yang masuk program nasional itu telah berlangsung sejak 2013. Pembangunan fisik proyek itu telah selesai. Sementara itu, pembebasan lahan proyek waduk itu tinggal sekitar tiga persen lagi.
Masyarakat telah lama menunggu pencairan ganti untung dari lahan yang dijual tersebut. Setelah uangnya cair, masyarakat langsung membeli barang konsumtif.
Kusto menjelaskan, sebagian warga menghabiskan uang membeli kendaraan. Setiap hari, ada saja motor baru yang datang ke rumah warga. "Dalam setiap hari ada 30 unit motor dengan berbeda merek itu dibeli warga kami," kata Kusto dikutip dari Tribunnews.com.
Sebagian besar motor yang dibeli warga seperti Yamahan NMax dan Honda PCX. Menurutnya, motor merek itu merupakan idola warga Desa Kawungsari.
Bagaimana Jika Sedikit Diinvestasikan ke Reksadana?
Dengan uang yang ganti rugi atas 179 bidang tanah yang mencapai Rp134 miliar, dan kita asumsikan setiap bidang tanah dimiliki oleh masing-masing warga yang berbeda, maka secara rata-rata per bidang tanah yang dimiliki setiap warga mendapat ganti untung sekitar Rp748 juta.
Bagaimana jika kita berandai-andai salah satu dari mereka mau menginvestasikan sedikit uangnya di reksadana? Sehingga tidak hanya menggunakannya untuk membeli barang yang sifatnya konsumtif..
Katakan seorang warga bersedia menyisihkan 10 persen saja dari uang tersebut yakni Rp75 juta ke suatu produk reksadana pendapatan tetap selama tiga tahun, tanpa ada penambahan nominal investasinya selama periode tersebut.
Sumber: Bareksa
Sebagai gambaran, top 5 reksadana pendapatan tetap yang tersedia di Bareksa mencatatkan pertumbuhan imbal hasil (return) rata-rata 26,27 persen dalam tiga tahun terakhir (data per 16/2/2021), atau 8,76 persen per tahun.
Jika kita asumsikan angka tersebut untuk imbal hasil atas pertumbuhan investasi di reksadana pendapatan tetap, maka hasilnya tampak akan sebagai berikut:
Sumber: Bareksa
Berdasarkan kalkulator investasi Bareksa, uang yang diinvestasikan Rp75 juta dengan asumsi return 8,76 persen per tahun, maka di tahun ketiga uang tersebut akan bertumbuh menjadi Rp94,64 juta. Menarik bukan?
Perlu diingat, kinerja di masa lalu tidak bisa menjadi jaminan kinerja di masa yang akan datang. Asumsi tersebut hanya berdasarkan atas kinerja historis yang sudah terjadi.
Sekadar informasi, reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang menempatkan mayoritas (80 persen) dananya ke instrumen yang menghasilkan pendapatan tetap, yakni surat utang atau obligasi.
Sesuai dengan karakternya, reksadana pendapatan tetap ini memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.
Dalam jangka pendek dan menengah, harga reksadana pendapatan tetap, yang tercermin dari nilai aktiva bersih (NAB), cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun) seperti halnya saham.
Karena itu, reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif. Investor bertipe konservatif ini memiliki profil risiko yang rendah dan cenderung menghindari risiko (risk averse).
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
SR014 adalah satu seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang bisa dipesan online di Bareksa selama masa penawaran.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR014 saat penawaran dibuka.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.