Tips Agar Terhindar dari Investasi Bodong di 2021
Sebaiknya peningkatan penghasilan masyarakat dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan
Sebaiknya peningkatan penghasilan masyarakat dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan
Bareksa.com - Ingin melakukan diversifikasi investasi atau justru baru mau memulai investasi tapi takut terjerat investasi bodong? Jika iya, penjelasan Ketua Tim Satuan Tugas Penanganan Dugaan Tindakan Melawan Hukum di Bidang Pengelolaan Investasi (Satgas Waspada Investasi), Tongam Lumban Tobing berikut ini wajib disimak.
Togam mengatakn pada tahun lalu, sampai Oktober 2020 saja ditemukan 349 entitas investasi bodong, 75 gadai ilegal, dan 1.026 fintech peer to peer (P2P) lending ilegal. Khusus mengenai investasi ilegal, paling banyak berupa forex trading sekitar 300.
Tongam mengimbau agar masyarakat untuk tidak mudah tergiur jika ada penawaran investasi dengan iming-iming imbal hasil tinggi tanpa risiko. Satgas Waspada Investasi meminta waspada setiap kali menerima tawaran berinvestasi.
Promo Terbaru di Bareksa
"Jika ada penawaran seperti ini, kenali 2L yakni legal dan logis. Legal artinya tanyakan izinnya dan logis artinya pahami rasionalitas imbal hasilnya," lanjut Tongam.
Ia mengatakan pada tahun lalu Satgas Waspada Investasi banyak menemukan modus baru investasi bodong. Contohnya, beberapa kasus berupa kegiatan di medsos (media sosial) sepert Instagram tinggal like maka dapat untung. "Inikan tidak masuk akal. Kita temukan rekrut member untuk banyak like. Kemudian ada jasa isi ulang pulsa. Mereka (pelaku) mengiming-imingi akan memberikan bonus berjenjang," kata Tongam.
Lalu ada pula jasa periklanan yang jargonnya cukup menonton iklan lalu topup, akan mendapatkan untung. Kemudian, ia melanjutkan ada juga temuan dengan menggunakan marketplace yang seakan-akan ini kegiatan ecommerce yang legal padahal kegiatanya ilegal. Contohnya, ada lapak-lapak di ecommerce kita beli tapi sistemnya berjenjang, di mana semakin banyak kita rekomendasi ke orang, kita semakin banyak untungnya.
"Tapi jelas itu kegiatan ilegal, kegiatan-kegiatan seperti itu yang umumnya di samping ada juga kegiatan yang menggunakan skema ponzi yang sudah umum modusnya, lalu skema belanja online, atau skema piramida. Jadi ada perkembangan-perkembangan modus seperti itu yang membuat masyarakat kita mendapatkan untung yang besar hanya dengan like atau sistem menonton-nonton," papar Tongam.
Ia mengatakan penawaran investasi ilegal atau investasi bodong, melihat potensi ekonomi dan juga penghasilan serta pengetahuan masyarakat. Menurutnya pelaku investasi bodong tidak mungkin nyasar ke orang tidak punya uang. "Menurut kami semakin banyak penghasilan masyarakat, semakin banyak juga penawaran investasi ilegal. Makanya ada baiknya peningkatan penghasilan masyarakat dibarengi dengan peningkatan literasi keuangan," kata Tongam.
Investasi Resmi
Ia mengatakan agar masyarakat tidak mudah terjebak investasi bodong atau ilegal ini, perlu diingat, manfaat atau imbal hasil setiap produk investasi umumnya baru dapat dirasakan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, hasil investasi pun akan sebanding dengan risikonya. "Semakin besar tingkat keuntungan yang ditawarkan, maka akan semakin besar pula risiko yang harus dihadapi (high risk high return)," ujar Tongam.
Jika kita ingin berinvestasi aman, reksadana merupakan salah satu instrumen investasi resmi yang dapat menjadi pilihan. Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi berpengalaman dan mengelola dananya secara profesional.
Berinvestasi pada reksadana juga fleksibel karena kita bisa mencairkan dananya kapan saja. Tidak harus menunggu hingga jangka waktu tertentu untuk dapat mencairkan dana tersebut. Terpenting reksadana juga diawasi resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan, lembaga independen negara yang mengawasi seluruh kegiatan di dalam sektor keuangan.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.