BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Jangan Ciutkan Minat Investasi

Abdul Malik05 Januari 2021
Tags:
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Jangan Ciutkan Minat Investasi
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

Bagi investor pemula, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan terbaik

Bareksa.com - Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah dalam dua hari kerja pertama di 2021, mengalami penguatan dibandingkan posisi akhir terakhir Desember 2020. Mengutip laman resmi BI, pada Selasa (5/1/2021) kurs tengah rupiah Rp13.945 per dolar AS.

Kurs Jisdor

Illustration

Sumber: BI.go.id

Promo Terbaru di Bareksa

Dilansir Bisnis.com, salah satu faktor penopang penguatan rupiah adalah rilis data inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi 1,68 persen sepanjang tahun lalu. Selain itu, kabar distribusi vaksin virus corona yang telah menjangkau 34 provinsi juga ikut menopang pergerakan rupiah. Upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 dinilai sudah cukup membawa pelaku pasar kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri.

Fluktuasi rupiah bikin kamu ragu untuk memulai atau bahkan melanjutkan investasi khususnya di reksadana? Sebaiknya tidak. Mengalokasikan uang yang bisa disisihkan setiap bulan dan hanya disimpan dalam bentuk tabungan saja, bukankah akan tidak cukup untuk menyiapkan penopang yang kuat bagi keuanganmu di masa depan.

Reksadana Pasar Uang

Bagi investor pemula, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan terbaik. Dengan tingkat fluktuasi risiko paling rendah dibanding jenis lainnya, reksadana pasar uang tidak hanya mampu meminimalisir risiko, tetapi juga dengan risiko yang minim setidaknya mampu memberikan imbal hasil (return) lebih tinggi dibandingkan hanya dengan menabung di bank.

Seperti namanya, portofolio reksadana pasar uang ada di instrumen pasar uang. Instrumen pasar uang adalah surat-surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari setahun yang bisa diperdagangkan di pasar uang. Contohnya deposito berjangka, sertifikat deposito (negotiable certificates of deposit), surat berharga pasar uang, surat pengakuan utang, Sertifikat Bank Indonesia, surat berharga komersial (commercial paper) yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek, obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun dan instrumen pasar uang lainnya.

Selain itu, reksadana pasar uang juga bisa berinvestasi di efek surat utang atau obligasi. Biasanya, kupon atau imbal hasil obligasi ini juga bisa lebih tinggi daripada bunga deposito. Alhasil, ini bisa juga mendorong keuntungan reksadana pasar uang.

Perlu kembali diingat, ada baiknya sebelum memilih reksadana pasar uang sebagai ataupun reksadana jenis lainnya, demi kenyamanan berinvestasi, pastikan lebih dahulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua