Surplus Neraca Dagang Oktober di Atas Ekspektasi, Potensi Cuan Reksadana Ini
Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 senilai US$5,67 miliar
Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 senilai US$5,67 miliar
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (15/11/2022) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2022 senilai US$5,67 miliar, terutama berasal dari sektor nonmigas US$7,66 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai US$1,99 miliar.
Selama Januari - Oktober 2022, meskipun sektor migas mengalami defisit US$20,89 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas US$66,41 miliar, sehingga secara total mengalami surplus US$45,52 miliar.
Sumber : BPS
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, surplus neraca dagang Indonesia pada Oktober 2022 lebih tinggi dari ekspektasi pelaku pasar yang memprediksi hanya US$4,5 miliar. Surplus ini ditopang menurunnya nilai impor secara bulanan pada Oktober, dengan penurunan cukup signifikan 3,4%.
Di sisi lain penurunan nilai impor terbesar terjadi pada bahan baku penolong yang turun 3,99% secara bulanan dan barang modal turun 7,22%. Untuk konsumsi, nilai impor masih tercatat naik 10,13% secara bulanan.
Tim Analis Bareksa menilai nilai surplus yang naik cukup signifikan saat ini, dapat mendorong keyakinan investor terhadap stabilitas fundamental ekonomi Indonesia dan diharapkan akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah ke depannya.
Kinerja reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara diperkirakan akan kembali menguat dengan adanya sentimen ini.
Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan oleh Smart Investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 14 November 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 : 15,82%
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 15,84%
Imbal Hasil Sepanjangan Tahun Berjalan (YTD per 14 November 2022)
Reksadana Indeks
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 16,49%
BNP Paribas Sri Kehati : 16,36%
Reksadana Saham
Bahana Dana Prima : 16,31%
Batavia Dana Saham Syariah : 8,45%
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.