Bareksa Insight : Neraca Dagang Bisa Tetap Surplus, ORI022 dan Reksadana Ini Bisa Dipilih
Jika IHSG sudah lebih stabil, Smart Investor dengan profil risiko agresif bisa mempertimbangkan reksadana saham dan reksadana indeks
Jika IHSG sudah lebih stabil, Smart Investor dengan profil risiko agresif bisa mempertimbangkan reksadana saham dan reksadana indeks
Bareksa.com - Pekan ini, pelaku pasar mencermati sejumlah data penting dari dalam negeri, seperti rilis neraca perdagangan bulan September serta rilis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Menurut konsensus, neraca dagang diproyeksikan melanjutkan surplus sekitar US$4,8 miliar didukung oleh tingginya harga komoditas batu bara.
BI juga diproyeksikan akan kembali menaikkan suku bunga acuan 0,25% atau 25 basis poin (bps) bulan ini, untuk menekan laju inflasi, serta menopang nilai tukar rupiah. Pada Rapat Dewan Gubernur BI Agustus dan September 2022, Bank Sentral sudah menaikkan suku bunga acuan dalam 2 bulan beruntun. Yakni dari sebelumnya 3,5% pada Juli naik 25 bps jadi 3,25% pada Agustus dan naik 50 bps jadi 4,25% pada September.
Baca juga : Bareksa Insight : Inflasi AS Tertinggi dalam 40 Tahun, Investasi Cuan di ORI022 dan Reksadana
Promo Terbaru di Bareksa
Mempertimbangkan hal tersebut, menurut Tim Analis Bareksa, pasar saham yang sepekan terakhir melemah, maka diproyeksikan akan bergerak cenderung mendatar di awal pekan ini (17/10/2022). Pelaku pasar juga masih menunggu rilis data keuangan emiten kuartal III 2022 pada pertengahan hingga akhir Oktober.
Jika kinerja emiten lebih baik dari perkiraan, maka akan menjadi sentimen positif untuk pasar saham (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG). Sementara itu, pasar obligasi masih berpotensi melemah terbatas karena dipengaruhi yield (imbal hasil) acuan Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang pekan lalu kembali naik ke level 4%.
IHSG pada Jumat (14/10/2022) turun 0,96% ke level 6.814,53. Menurut data id.investing.com (diakses 14/10/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat turun ke level 7,3%.
Simak juga : Bareksa Insight : IMF Prediksi Badai Resesi Global, Ini Dampak ke RI dan Kinerja Reksadana
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Mempertimbangkan masih positifnya proyeksi data perekonomian RI dan potensi kenaikan bunga acuan BI, Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor menerapkan 3 jurus ini agar investasinya tetap membukukan kinerja maksimal :
1. Smart Investor dengan profil risiko agresif dapat mempertimbangkan untuk mengakumulasi investasinya secara bertahap di reksadana saham dan reksadana indeks, jika IHSG pekan ini dapat bergerak di level yang lebih stabil. Cermati reksadana yang berbasis saham kapitalisasi besar (big caps).
2. Risalah rapat Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) edisi September yang dirilis Rabu (12/10) menyebutkan Bank Sentral Negeri Paman Sam tersebut mengaku terkejut dengan laju inflasi negaranya yang masih tinggi hingga kini. The Fed mengindikasikan akan menaikkan suku bunga acuan lebih tinggi dan ditahan dalam waktu lama sampai inflasi turun. Tim Analis Bareksa menilai hal ini masih akan mempengaruhi fluktuasi di pasar obligasi. Sehingga Smart Investor masih dapat mencermati reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi.
Lihat juga : Bareksa Insight : IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Ini Jurus Agar Investasi Cuan Terus
3. Smart Investor juga masih dapat mempertimbangkan diversifikasi investasi di reksadana pasar uang dan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022. Masa penawaran ORI022 berlangsung hingga 20 Oktober 2022.
ORI022 menawarkan imbal hasil (kupon) 5,95% per tahun bersifat tetap (fixed rate) hingga jatuh tempo 3 tahun pada 15 Oktober 2025. ORI022 juga memiliki fitur bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) sebelum jatuh tempo, sehingga cocok jadi instrumen investasi untuk menyiapkan dana darurat, di tengah gejolak pasar modal akibat potensi badai resesi global saat ini.
Baca juga : Bareksa Insight : Indeks Keyakinan Konsumen Turun, Emas dan Reksadana Ini Prospektif
Beberapa produk reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko konservatif, moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 14 Oktober 2022)
Reksadana Pasar Uang
Capital Money Market Fund : 17,09%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 16,97%
Reksadana Pendapatan Tetap
Mandiri Investa Dana Syariah : 12,53%
TRIM Dana Tetap 2 : 16,94%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 14 Oktober 2022)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 7,51%
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 7,33%
Reksadana Saham
TRIM Kapital : 9,93%
Batavia Dana Saham Syariah : 5,89%
Baca juga : Bareksa Insight : Ekonomi AS Membaik Dorong Suku Bunga Terus Naik, Reksadana Ini Bakal Ciamik
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : Kupon Tinggi, ORI022 Investasi Tepat Saat Era Kenaikan Suku Bunga
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.