BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Dana Asing Banjiri Pasar Saham dan SBN, Reksadana Ini Menguat

Abdul Malik10 Februari 2022
Tags:
Bareksa Insight : Dana Asing Banjiri Pasar Saham dan SBN, Reksadana Ini Menguat
Ilustrasi dana asing masuk membanjiri pasar saham dan SBN sehingga mendongkrak kinerja reksadana. (Shutterstock)

Sepanjang Februari 2022, dana asing masuk di SBN dan SBSN mencapai Rp8,5 triliun dan Rp8,6 triliun di pasar saham sepanjang tahun berjalan

Bareksa.com - Mayoritas reksadana pendapatan tetap membukukan kenaikan seiring aliran dana asing yang mulai masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sekitar Rp8,5 triliun sepanjang bulan ini hingga 7 Februari 2022.

Menurut analisis Bareksa, optimisme investor terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang tercermin dari membaiknya data ekonomi serta stabilnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika mendorong penguatan pasar keuangan, baik obligasi maupun saham.

Seiring dengan pasar obligasi, pasar saham kembali melanjutkan penguatan selama Februari, Sejak awal tahun hingga 9 Februari 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (HSG) telah mencatat kenaikan 3,85 persen ditopang aliran dana asing Rp8.6 triliun dalam sebulan terakhir.

Promo Terbaru di Bareksa

Mayoritas dana asing masuk ke saham berkapitalisasi besar, perbankan serta energi yang turut mendorong kinerja reksadana saham maupun reksadana indeks berbasis sektor tersebut.

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Apa yang bisa dilakukan investor?

Analisis Bareksa melihat hari ini pergerakan reksadana saham masih akan menguat tipis mengikuti pergerakan bursa regional yang dibuka menguat pada pagi hari ini. Investor dapat melakukan aksi jual secara bertahap dengan target IHSG saat ini di kisaran 6.900 - 6.950.

Indeks saham Tanah Air pada 09 Februari 2022 naik 0,66 persen ke level 6.834.61.

Selain itu, investor juga dapat mempertimbangkan akumulasi bertahap untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap, dengan target imbal hasil (yield) obligasi saat ini sekitar 6,7-6,8 persen hingga akhir tahun.

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 09/02/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 6,5 persen pada 09 Februari 2022.

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Di tengah cerahnya kinerja pasar obligasi dan saham nasional, investor dengan profil risiko moderat dan agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks berikut ini :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 9 Februari 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

BNP Paribas Prima II Kelas RK1 : 24,82 persen
TRIM Dana Tetap 2 : 21,88 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 9 Februari 2022)

Reksadana Saham

Mandiri Investa Cerdas Bangsa : 10,56 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 9,77 persen

Reksadana Indeks

BNP Paribas SRI Kehati : 20,04 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 19,67 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

​(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo SucahyoAM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua