Bareksa Insight : Pasar Saham Cetak Rekor Tertinggi, Pantau Reksadana Ini
Pergerakan reksadana saham diprediksi terbatas hari ini, mengingat level IHSG saat ini rawan terkena aksi ambil untung
Pergerakan reksadana saham diprediksi terbatas hari ini, mengingat level IHSG saat ini rawan terkena aksi ambil untung
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali naik signifikan sekitar 1,09 persen ke level tertinggi sepanjang sejarah, yakni 6,804.94 pada perdagangan kemarin, Senin (7/2/2022).
Menurut analisis Bareksa, kenaikan IHSG ditopang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV 2021 yang sesuai dengan target pemerintah sebesar 5,02 persen secara tahunan dan mengindikasikan pemulihan ekonomi. Hal ini turut mendorong kinerja reksadana saham dan reksadana indeks.
Sementara itu, meningkatnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia akibat sentimen kenaikan suku bunga Amerika Serikat dan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh Bank Indonesia dikhawatirkan membuat penyerapan obligasi akan berkurang.
Promo Terbaru di Bareksa
Sehingga mayoritas harga obligasi sedikit mengalami penurunan dan membuat pelemahan tipis kinerja reksadana pendapatan tetap. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 07/02/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah di level 6,5 persen pada 07 Februari 2022.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Menurut analisis Bareksa, pergerakan reksadana saham diproyeksikan terbatas pada hari ini mengingat level IHSG saat ini rawan terjadi aksi jual untuk mengambil keuntungan jangka pendek, setelah naik signifikan kemarin.
Selain itu, yield obligasi diproyeksikan masih dapat naik hingga 6.6 - 6.7 persen pada semester pertama tahun ini. Sehingga, Investor dapat mempertimbangkan untuk membeli secara bertahap reksadana pendapatan tetapsebagai instrumen diversifikasi.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko moderat dan agresif adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 7 Februari 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Bond Fund : 38,28 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,4 persen
Imbal Hasil 6 Bulan (per 7 Februari 2022)
Reksadana Saham
BNI-AM Inspiring Equity Fund : 10,43 persen
Mandiri Investa Cerdas Bangsa : 8,56 persen
Reksadana Indeks
BNP Paribas SRI Kehati : 17,52 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund : 17,13 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo SucahyoAM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.