Bareksa Update: Inflasi AS Naik, Risiko Penekan IHSG dan Reksadana Saham
Pasar SBN diperkirakan tertekan karena suku bunga obligasi AS yang naik
Pasar SBN diperkirakan tertekan karena suku bunga obligasi AS yang naik
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan akan bergerak terbatas mengingat pasar akan mengantisipasi data inflasi dari Amerika Serikat yang akan dirilis pada hari ini. Pasar berekspektasi bahwa inflasi Amerika Serikat akan berada pada level 6,7 persen atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Tim Analis Bareksa melihat bahwa tingginya inflasi di Amerika akan membuat pasar saham mengalami fluktuasi. Investor yang memiliki reksadana saham bisa menahan atau mengambil posisi wait and see.
Dari pasar obligasi, suku bunga obligasi pemerintah Amerika kembali meningkat pada sesi perdagangan kemarin. Hal tersebut dikarenakan klaim tingkat pengangguran kembali lebih rendah dibandingkan dari konsensus pasar.
Promo Terbaru di Bareksa
Angka pengangguran tersebut merupakan angka yang terendah semenjak 1969. Tim Analis Bareksa melihat bahwa pasar obligasi Indonesia kemungkinan akan sedikit tertekan pada perdagangan pada hari ini.
Imbal Hasil 1 Tahun (9 Desember 2021)
Reksadana Saham
Eastspring Investments Value Discovery Kelas A: +15.09%
Sucorinvest Maxi Fund: +12.72%
Reksadana Campuran
Sucorinvest Flexi Fund: +28.64%
Syailendra Balanced Opportunity Fund: +26.77%
Imbal Hasil 3 Tahun (9 Desember 2021)
Reksadana Pendapatan Tetap
Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A: +27.45%
Kehati Lestari Kelas G: +27.33%
Baca Juga : Investasi Reksadana di Bareksa dapat OVO Poin dan Voucher GrabFood
Berita Ekonomi Terkini
Vaksin Covid dan Herd Immunity
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN) mengatakan, dari hasil survei, capaian herd immunity atau kekebalan komunal terhadap virus corona di Indonesia menunjukkan temuan yang cukup tinggi di sejumlah kota di wilayah aglomerasi.
Beberapa daerah memiliki kekebalan sebesar 88-94 persen dari 10 kota aglomerasi yang diuji oleh pemerintah. Adapun untuk penerima dosis pertama vaksin di Indonesia hingga kemarin sudah mencapai 69,23 persen dari total target yang diharapkan dan penerima dosis lengkap mencapai 48,84 persen.
Proyeksi Penerbangan
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) memproyeksikan penumpang domestik penerbangan pada tahun depan atau 2022 bisa mulai menembus 60 juta penumpang.
Tim Analis Bareksa melihat bahwa hal tersebut sesuai dengan laju percepatan vaksinasi nasional dan terkendalinya covid-19 yang akan lebih stabil di Indonesia pada tahun 2022. Mobilitas dan keyakinan masyarakat terhadap pemulihan ekonomi merupakan variabel penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi mencapai seperti sebelum masa pandemi.
(Sigma Kinasih/hm)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lampau tidak menjamin kinerja masa depan. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.