Bareksa Insight

IHSG turun 8,7% sejak awal tahun. Investor perlu strategi cerdas menghadapi gejolak pasar. Simak rekomendasinya di sini!

Setahun terakhir reksadana pendapatan tetap terbaik mencatatkan imbal hasil hingga 8,15% dan reksadana pasar uang terbaik return hingga 6,12%

Baik Trump atau Harris tidak mengagendakan program pemangkasan defisit anggaran APBN secara masif dalam waktu cepat

Dalam 10 tahun terakhir, peluang IHSG naik pada bulan Oktober mencapai 70%

Secara historis dalam 10 tahun terakhir pada 2014-2023, peluang IHSG positif pada bulan September hanya 30%

Setidaknya ada 33 saham pemberi imbal hasil dividen terbesar pada 2024 dan 5 tahun terakhir, rata-rata di atas 8%, bahkan ada yang mencapai 42%

Meskipun sempat merah akibat kisruh beleid Pilkada, namun Tim Analis Bareksa merevisi naik target IHSG pada 2024 dari 7.700 menjadi 8.000

Investor bisa menerapkan strategi investasi hold dan trading buy di saham-saham yang terbanyak diborong asing

Jika hanya menghitung dalam mata uang rupiah, maka berinvestasi emas dalam 5 dan 10 tahun terakhir cuan 90-148%

Saat ini valuasi Indonesia sudah terlalu murah dan di bawah -1 standar deviasi dari rata-rata 10 tahun

Secara historis, imbal hasil reksadana pendapatan tetap sempat menyentuh 9,5% hingga 10,76% setahun

Investor disarankan sebaiknya tidak hanya berinvestasi di satu produk reksadana obligasi korporasi

Pendatang baru itu ialah reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi Mega Dana Pendapatan Tetap dan Insight Renewable Energy Fund

Posisi IHSG saat ini sudah terdiskon cukup besar, sehingga jadi peluang menarik untuk mulai berinvestasi di saham-saham ini

Stabilnya cuan reksadana eksklusif di Bareksa ditopang alokasi investasinya yang mayoritas di obligasi korporasi