Bareksa Insight : Inflasi AS Sesuai Prediksi Pasar, Ini Jurus Agar Investasi Cuan Maksimal
Seiring menguatnya kurs rupiah, sementara pasar saham sedang bergejolak, maka pasar SBN berpotensi kembali bergairah
Seiring menguatnya kurs rupiah, sementara pasar saham sedang bergejolak, maka pasar SBN berpotensi kembali bergairah
Bareksa.com - Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor menerapkan dua strategi investasi ini agar kinerja investasinya bisa cuan maksimal, menyusul rilis angka inflasi Amerika Serikat (AS) yang sesuai ekspektasi pasar :
1. Reksadana Pendapatan Tetap
Smart Investor direkomendasikan untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara. Sebab, seiring menguatnya kurs rupiah, sementara pasar saham sedang bergejolak, maka pasar Surat Berharga Negara (SBN) berpotensi kembali bergairah.
Apalagi, penurunan inflasi AS pada Desember 2022 yang sesuai perkiraan akan mendorong optimisme pelaku pasar terhadap Bank Sentral Negara Paman Sam, Federal Reserve (The Fed) tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunga acuannya (Fed Rate) tahun ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Untuk diketahui, Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis (12/1/2023) waktu setempat, merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Desember 2022 naik 6,5% secara tahunan (YOY), lebih rendah dari November 7,1%. Inflasi Desember 2022 merupakan level terendah dalam lebih dari 1 tahun terakhir. Secara bulanan IHK AS Desember 2022 deflasi 0,1% dari November.
Sementara itu, inflasi inti AS pada Desember 2022 naik 5,7% secara tahunan dan naik 0,3% secara bulanan. Angka itu lebih rendah dari November 2022, di mana inflasi inti di level 6%.
Menurunnya inflasi AS pada Desember 2022 menandakan tren lonjakan kenaikan harga di Negara Adidaya mereda. Kebijakan The Fed yang agresif dalam menaikkan suku bunga, utamanya karena bertujuan untuk meredam inflasi. Pelaku pasar sebelumnya memperkirakan inflasi AS di Desember 2022 di kisaran 6,5-6,7% secara tahunan.
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
2. Reksadana Saham
Smart Investor juga disarankan untuk berinvestasi secara bertahap di reksadana saham dengan fokus jangka panjang, dan target pasar saham akan rebound cukup tinggi di kuartal III 2023. Tim Analis Bareksa optimistis pada 2023 ini, pasar saham Indonesia akan kembali menguat dan bisa ditutup di atas level 7.700-7.900. Penguatan rupiah bisa jadi pendorong masuknya investasi asing ke pasar saham Indonesia.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (12/1/2023) naik 0,69% ke level 6.629,93. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan SBN 10 tahun tercatat turun 0,079 poin ke level 6,729% pada Kamis (12/01/2023) pukul 16.44 WIB, atau harganya menguat 0,575 poin.
Lihat juga : Bareksa Insight : Keyakinan Konsumen Menguat, Cuan Reksadana Ini Bisa Melesat
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik disini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham yang bisa dipertimbangkan oleh Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 12 Januari 2023)
Reksadana Pendapatan Tetap
Top Picks :
- TRAM Strategic Plus : 17,48%
(Reksadana berbasis Obligasi Negara ini bisa dipertimbangkan Smart Investor. Sebab sensitifitas pergerakan reksadana ini terhadap penurunan yield obligasi cukup atraktif)
Hasil Kinerja 1 Tahun (12 Januari 2023)
Reksadana Saham
Top Picks :
- Mandiri Investa Atraktif Syariah : 9,42%
(Reksadana ini bisa dipertimbangkan karena berhasil mencatatkan kinerja cukup stabil dan positif di tengah fluktuasi dan tekanan pasar)
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Wait and See Inflasi China dan AS, Ini Prospek Cuan Reksadana dan Emas
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak juga : Bareksa Insight : Risalah The Fed Ungkap Suku Bunga Tinggi di 2023, Ini Jurus Investasi Reksadana
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.