BeritaArrow iconBareksa InsightArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Ini Jenis Reksadana yang Paling Diincar Investor Sepanjang 2022

Abdul Malik30 Desember 2022
Tags:
Bareksa Insight : Ini Jenis Reksadana yang Paling Diincar Investor Sepanjang 2022
Ilustrasi investor memantau perkembangan investasinya di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi. (Shutterstock)

Kestabilan harga jadi daya tarik utama reksadana ini di tengah ketidakpastian dan risiko ekonomi global maupun dalam negeri

Bareksa.com - Di tengah ketidakpastian dan risiko ekonomi global maupun dalam negeri, ada satu jenis reksadana yang dana kelolaannya tumbuh karena diincar investor sepanjang 2022. Menurut Tim Analis Bareksa, adalah reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, yang umumnya memiliki fluktuasi lebih rendah dibandingkan reksadana berbasis Surat Berharga Negara (SBN) ataupun saham.

Kestabilan harga ini yang jadi daya tarik utama bagi investor di tengah ketidakpastian dan risiko ekonomi global maupun dalam negeri. Bahkan kinerja imbal hasil (return) dari salah satu reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi bisa mencapai sekitar 7,6% secara tahunan, atau lebih besar dari imbal hasil (yield) acuan SBN 10 tahun saat ini di kisaran 6,89%.

Reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi mencatat pertumbuhan di tengah penurunan industri reksadana secara keseluruhan sepanjang 2022. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan, sepanjang tahun berjalan hingga 27 Desember 2022, dana kelolaan reksadana nasional anjlok 12,55% jadi Rp505,69 triliun. Padahal akhir tahun lalu, dana kelolaan reksadana mencapai Rp578 triliun atau sedikit lagi menembus Rp600 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Baca juga : Bareksa Insight : Jurus Cuan Investasi Reksadana Saat Optimisme Window Dressing Memudar

Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini

Selain ditekan fluktuasi pasar yang berdampak pada turunnya nilai aset, penurunan dana kelolaan reksadana di 2022 juga akibat implementasi aturan SE OJK No.05/SEOJK.05/2022 tentang produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (SEOJK PAYDI). Meski begitu, dampak regulasi ini ke penurunan dana kelolaan reksadana diprediksi bersifat jangka pendek.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap per 26 Desember 2022 mencapai Rp139,59 triliun, atau penyumbang terbesar di industri. Tren yang sama juga terjadi di agen penjual fintech, di mana dana kelolaan reksadana pendapatan tetap yang senilai Rp11,14 triliun juga kontributor terbesar terhadap dana kelolaan fintech.

Kinerja pasar saham Tanah Air yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan pada Kamis (29/12/2022) ditutup menguat 0,14% di level 6.860. Adapun berdasarkan data CNBC Indonesia, yield acuan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun pada Jumat (30/12) pukul 07.58 di level 6,89% atau melemah 0,005.

Lihat juga : Bareksa Insight : Tanda Window Dressing Mulai Tampak, Cuan Reksadana Ini Bisa Melonjak

Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini

Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?

Mempertimbangkan kondisi pasar yang masih berfluktuasi di tengah ketidakpastian global, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor bisa menerapkan 2 strategi ini agar kinerja investasinya optimal :

1. Smart Investor disarankan dapat tetap berinvestasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi untuk menjaga stabilitas kinerja portofolionya.

2. Smart Investor juga bisa berinvestasi secara bertahap di reksadana berbasis saham, jika IHSG berada di rentang level 6.600-6.800. Sebab sepanjang bulan Desember, level ini terbilang cukup kuat dan bisa jadi momentum untuk berinvestasi di harga rendah.

Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Lonjakan Kasus Covid-19 China, Ini Cara Cuan Investasi Reksadana

Siapkan Dana Darurat dengan Investasi di Reksadana, Klik di Sini

Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana indeks dan reksadana saham yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :

Imbal Hasil 1 Tahun (per 29 Desember 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 7,64%

Reksadana Indeks

BNP Paribas Sri Kehati : 13,15%

Reksadana Saham

Schroder Dana Prestasi Plus : 11,94%

Baca juga : Bareksa Insight : Pekan Terakhir Window Dressing 2022, Ini Potensi Cuan Investasi Emas dan Reksadana

Raih Financial Freedom dengan Investasi Reksadana, Klik di Sini

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak juga : Bareksa Insight : Jurus Cuan Investasi Reksadana Saat Optimisme Pasar Turun Jelang Akhir Tahun

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

(Sigma Kinasih/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua