Apa Arti Nilai Aktiva Bersih dan Pengaruhnya pada Kinerja Reksadana?
NAB sering juga disebut sebagai dana kelolaan atau AUM
NAB sering juga disebut sebagai dana kelolaan atau AUM
Bareksa.com - Dalam investasi reksadana, kita perlu mengenal arti nilai aktiva bersih reksadana atau NAB reksadana. NAB reksadana adalah jumlah total dana yang dikelola oleh manajer investasi atas produk reksadana dimaksud. NAB reksadana juga sering disebut sebagai dana kelolaan reksadana atau asset under management (AUM).
Cara menghitung NAB adalah total harga pasar atas aset (seperti saham, surat utang dan deposito) dalam portofolio suatu reksadana, ditambah dengan biaya pencadangan bunga dari surat utang atau deposito pada portofolio, dikurangi biaya-biaya operasional reksadana seperti biaya pengelolaan, biaya kustodi, pajak dan lainnya. Hasilnya, NAB adalah nilai yang sudah bersih (net) yang tidak lagi terkena pajak.
Pergerakan NAB bisa berubah-ubah tergantung pada nilai aset dalam portofolio reksadana tersebut. Selain itu, NAB juga bisa berubah seiring dengan bertambah atau berkurangnya unit penyertaan.
Promo Terbaru di Bareksa
Jadi, pertumbuhan NAB berkaitan tidak hanya dengan kinerja asetnya tetapi juga dengan banyaknya investor yang membeli (subscribe) reksadana tersebut. Ada yang percaya bahwa NAB atau dana kelolaan yang besar mencerminkan kepercayaan investor kepada reksadana dan manajer investasi yang mengelolanya.
Dalam bahasa Inggris, NAB disebut Net Asset Value atau NAV. NAB reksadana dihitung oleh bank kustodian setiap hari perdagangan bursa, atau hari bursa. Maka, bila ada hari libur bursa, tidak ada perhitungan NAB.
NAB berbeda dengan harga reksadana yang menjadi acuan investor ketika melakukan transaksi reksadana. Harga reksadana diwakilkan dengan NAB per unit penyertaan atau NAB/UP.
Apakah dana kelolaan reksadana yang besar berarti kinerja reksadana itu baik?
Henry Wiranata, Investment Specialist Mandiri Manajemen Investasi, menganalogikan dana kelolaan atau AUM ini ibaratnya muatan dalam kereta. "Kereta dengan muatan besar cenderung lebih lambat dan kereta dengan muatan kecil lebih lincah," ujarnya dalam webinar bersama Bareksa, 22 Juli 2020.
Dia menjelaskan bahwa produk reksadana dengan dana kelolaan kecil akan cenderung tumbuh lebih cepat, tetapi pergerakannya volatil atau mudah naik dan turun dalam jangka pendek. Hal ini berbeda dengan reksadana dengan AUM besar yang cenderung stabil.
Akan tetapi, lanjutnya, besar AUM dan kinerja reksadana adalah dua hal yang berbeda. Kinerja reksadana dihitung dengan selisih harga reksadana atau NAB/UP akhir dan awal periode.
Kinerja lebih disebabkan oleh pergerakan nilai aset di dalam reksadana tersebut. Misalnya, reksadana saham bisa tumbuh tinggi karena harga saham-saham di dalam portofolionya juga naik tinggi.
Henry melanjutkan, kinerja ini juga bergantung pada cara atau strategi manajer investasi dalam mengelola dana. Contoh, ada manajer investasi yang memilih saham berkapitalisasi besar dan berkinerja baik (blue chip) sehingga cenderung tidak volatil. Tetapi, ada juga manajer investasi yang agresif dan memilih saham-saham kecil yang pergerakannya sangat cepat.
"Selain itu, ada manajer investasi yang suka investasi di luar negeri, di sektor-sektor tertentu. Mereka mengelola dana berbeda-beda, investor bisa memilih produknya disesuaikan dengan taste (selera) masing-masing," jelas Henry.
Di samping kemampuan manajer investasi, ada juga faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja reksadana. Lengkapnya baca di sini.
Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.