Apa Itu Savings Bond Ritel? Ini Penjelasan dan Istilah Terkait SBR
Dalam waktu dekat ini, Kementerian Keuangan akan menawarkan SBR006
Dalam waktu dekat ini, Kementerian Keuangan akan menawarkan SBR006
Bareksa.com - Savings Bond Ritel (SBR) adalah salah satu alternatif investasi untuk Warga Negara Indonesia yang menawarkan imbalan berupa kupon (bunga). SBR diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai anggaran negara.
Dalam waktu dekat ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan kembali menawarkan SBR kepada masyarakat Indonesia dengan seri SBR006 sebagai alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan. Sebelumnya, SBR005 telah sukses diterbitkan pada Januari lalu.
SBR merupakan salah satu jenis Surat Utang Negara (SUN) atau Surat Berharga Negara (SBN). SBR khusus ditawarkan untuk individu atau perseorangan, sehingga dinamakan ritel.
Promo Terbaru di Bareksa
Sifat SBR, sesuai dengan namanya, memang mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank karena tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Artinya, SBR hanya bisa dibeli pada masa penawaran dan disimpan hingga waktu jatuh tempo, kecuali investor memilih fasilitas early redemption (pencairan awal). Masa pencairan awal ini adalah pilihan dan biasanya bisa diambil setelah setahun berinvestasi.
Sebelum kita memesan instrumen investasi ini, ada baiknya kita memahami beberapa istilah terkait dengan SBR.
1. Kupon
Kupon atau bunga adalah imbal hasil yang dibayar kepada pemilik (investor) SBR. Kupon ini dihitung dalam persentase terhadap jumlah pokok utang dan waktu setahun. Namun, pembayarannya bisa dilakukan setiap bulan sekali.
Misalnya, bila seorang investor membeli SBR seharga Rp100 juta dengan, kupon 8 persen per tahun (per annum/p.a.), maka dalam setahun investor akan mendapatkan bunga Rp8 juta. Akan tetapi karena pembayaran setiap bulan sekali, maka investor akan menerima bunga Rp8 juta : 12 = Rp666.666,67 setiap kali pembayaran kupon.
Jenis kupon bisa saja fixed (tetap) atau floating (mengambang). Kupon fixed besaran bunganya selalu tetap dari awal hingga jatuh tempo. Sementara kupon floating bisa berubah bergantung dengan acuan.
2. Floating With Floor
Untuk seri sebelumnya, SBR005, ditetapkan kupon floating with floor dengan nilai kupon minimal 8,15 persen per tahun.
Apabila diterjemahkan, floating with floor berarti kupon yang mengambang dengan kupon minimal. "Mengambang" artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia atau 7 Day Reverse Repo Rate (7DRRR) sebagai acuan.
Sedangkan "kupon minimal" artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo. Artinya, bila suku bunga acuan naik, kupon bisa disesuaikan naik tetapi bila acuan turun, kupon tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.
3. Jatuh Tempo dan Tenor (Maturity)
Tenor adalah jangka waktu investasi atau masa berlaku SBR. Setelah jangka waktu ini habis, maka SBR akan jatuh tempo. Artinya, uang pokok (modal) pemegang SBR akan dikembalikan seluruhnya oleh pemerintah.
Tenor SBR biasanya adalah dua tahun. Contoh, SBR005 diterbitkan pada Januari 2019 dan akan jatuh tempo dua tahun kemudian pada tanggal 30 Januari 2021.
4. Masa Penawaran
Masa penawaran adalah jangka waktu yang ditetapkan untuk memesan produk SBR. Masyarakat yang berencana membeli SBR006 hanya bisa memesan pada jangka waktu yang nanti akan ditetapkan oleh pemerintah.
5. Tanggal Penetapan
Usai investor melakukan proses pemesanan pada masa penawaran, Kementerian Keuangan akan menetapkan total jumlah pesanan SBR yang masuk.
6. Setelmen
Setelmen adalah tanggal penyelesaian. Artinya, pada tanggal ini seseorang yang telah memesan SBR pada masa penawaran sudah resmi menjadi investor. Mulai tanggal ini, perhitungan kupon SBR pun dimulai.
Contoh, masa penawaran SBR005 ditetapkan tanggal 10 hingga 20 Januari 2019. Tanggal penetapan hasil penjualan adalah 28 Januari 2019. Kemudian, tanggal setelmen SBR005 adalah pada 30 Januari 2019.
7. Kuota
Pemerintah menetapkan nilai minimal pembelian SBR adalah Rp1 juta (1 unit). Kemudian, seorang investor bisa membeli berkali-kali dalam masa penawaran tetapi total nilai pembelian yang bisa dilakukan adalah Rp3 miliar (3000 unit) untuk satu individu. Artinya, kuota individu adalah sebesar Rp3 miliar untuk satu seri SBR.
Sementara itu, pemerintah juga menetapkan kuota nasional, atau jumlah SBR yang diterbitkan dan tersedia bagi seluruh investor dalam satu seri penawaran. Contoh, pada penerbitan SBR005, kuota nasional pada awalnya sebesar Rp2 triliun. Akan tetapi, karena minat masyarakat besar pada produk ini, kuota nasional akhirnya ditambah hingga mencapai Rp5 triliun.
8. Early Redemption
Fasilitas early redemption adalah pencairan lebih awal dana investor yang dimiliki di produk SBR. Jadi, meskipun investor tidak dapat menjualnya di pasar sekunder, investor dapat mencairkan maksimal sebanyak 50 persen dananya di SBR.
Early redemption pada produk SBR biasanya minimal Rp1 juta (dari kepemilikan awal Rp2 juta) atau jumlah dengan kelipatan Rp1 juta.
9. Mitra distribusi
Mitra distribusi adalah perusahaan-perusahaan yang ditunjuk Kementerian Keuangan sebagai agen penjual SBR, salah satunya adalah Bareksa.
***
Dalam waktu dekat ini, pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan segera meluncurkan produk surat utang bagi investor ritel dengan seri SBR006 yang ditawarkan secara online. Pembelian produk investasi yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran tetapi pemerintah masih belum mengeluarkan jadwal penawaran SBR006.
Meski masa penawaran belum dibuka, kita sudah bisa mendaftar terlebih dahulu untuk memesan SBR006 di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBR006? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBR006.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBR006? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Utang Negara (SUN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.