BCA Bantah Kabar akan Akuisisi Bank Panin, Apa Kata OJK?
OJK pun memberi pernyataan bahwa kabar tersebut hanya wacana
OJK pun memberi pernyataan bahwa kabar tersebut hanya wacana
Bareksa.com – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat bicara terkait kabar akuisisi PT Bank Pan Indonesia (PNBN) oleh bank milik Grup Djarum itu. Baik BCA dan OJK pun langsung memberi bantahan.
“Belum ada (rencana akuisisi oleh BCA). Mungkin wacana,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK Slamet Edi Purnomo kepada Bareksa, Rabu, 19 September 2018.
Kepada Bareksa, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja juga memberikan bantahannya. “Tidak benar,” katanya singkat.
Promo Terbaru di Bareksa
Jahja menjelaskan, pihaknya akan terus melaporkan perkembangan (rencana akuisisi) ke OJK dan sementara tidak mengeluarkan pernyataan terlebih dahulu.
Jahja memastikan BCA sudah lapor OJK. “Dan mereka (OJK) tahu berita itu tidak benar, maka tidak tanya ke kami,” imbuhnya.
Dia menegaskan berita mengenai akuisisi Bank Panin tidak benar. “Jangan ada embel-embel lain nanti timbul rumor lain yang tidak benar,” tegas dia.
Seperti diketahui, kabar BCA akan mengakuisisi Bank Panin muncul di salah satu media. Media tersebut menyebut, saham PNBN yang akan dibeli BCA bukan milik Mukmin Ali, melainkan milik Australian & New Zealand Banking (ANZ).
Bahkan media itu menulis proses tersebut masih berlanjut dan sudah dalam tahap penunjukkan pihak yang berfungsi sebagai mediator aksi korporasi tersebut.
Empat saham Grup Panin kompak menguat pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu, 19 September 2018. Penguatan harga saham-saham itu terkerek sentimen isu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang akan mengambilalih sebagian saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin.
Mengutip Kontan, BCA dikabarkan akan mengambil alih kepemilikan Australian & New Zealand Banking (ANZ). Berdasarkan laporan bulanan registrasi efek yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga 31 Agustus 2018, ANZ melalui Votraint PTY Ltd mengempit 38,82 persen PNBN atau setara dengan 9,35 miliar saham.
Kabar itu pun mendapat respons positif dari investor. Terutama terhadap pergerakkan harga saham PNBN yang pada sesi I hari ini menguat 6,82 persen ke level Rp940.
Tak hanya itu, tiga saham Grup Panin lainnya ikut terkerek. Salah satunya saham PT Paninvest Tbk (PNIN) yang naik 10,1 persen ke level Rp1.145. Lalu ada PT Panin Financial Tbk (PNLF) yang naik 5,31 persen ke level Rp238 dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) yang naik 5,97 persen ke level Rp71.
Dari empat saham ini, transaksi terbesar justru ada pada saham PNLF. Dalam setengah hari, volume perdagangan PNLF mencapai lebih dari 1 juta lot dengan nilai transaksi Rp25,39 miliar.
Transaksi Empat Saham Grup Panin Sesi I Perdagangan Rabu, 19 September 2018
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu, saham PNBN yang menjadi objek isu akan diakuisisi BCA hanya mencatat volume transaksi 215.424 lot dengan nilai Rp19,99 miliar.
Adapun masing-masing PNIN dan PNBS mencatat volume dan nilai transaksi 104.366 lot dan 334.898 lot dengan nilai masing-masing Rp12,2 miliar dan Rp2,38 miliar.
Di sisi lain, saham BBCA hanya naik tipis 0,1 persen ke level Rp24.025. Volume transaksi saham BBCA mencapai 93.120 lot dengan nilai Rp224,04 miliar.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.