Meski Pendapatan Kuartal I-2018 Turun, Rugi Bersih MPPA Menyusut
Matahari Putra Prima mengaku masih merasakan kondisi pelemahan pasar ritel
Matahari Putra Prima mengaku masih merasakan kondisi pelemahan pasar ritel
Bareksa.com – PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mengalami penurunan pendapatan sepanjang kuartal pertama tahun ini, seiring dengan kondisi pasar ritel yang lemah. Namun, perusahaan operator gerai Hypermart ini berhasil mengurangi tingkat kerugian bersih.
Emiten afiliasi Grup Lippo ini membukukan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun sepanjang kuartal I-2018, lebih rendah dari realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp3,1 triliun. Perolehan tersebut membuat Matahari Putra Prima mengalami penurunan pendapatan kuartal I sejak 2015.
Matahari Putra Prima mengaku masih merasakan kondisi pasar ritel yang lemah. Meski begitu, kinerja keuangan kuartal I-2-18 telah mencerminkan perkembangan positif dari transformasi usaha yang telah dilakukan.
Promo Terbaru di Bareksa
Strategi harga yang diluncurkan pada 2017 mulai membawa hasil yang positif. “Kami mulai melihat peningkatan volume transaksi sebesar 3,9 persen pada kuartal pertama 2018 dibandingkan tahun lalu,” terang manajemen dalam keterangan resmi, Jumat, 4 Mei 2018.
Hasil itu menjadi sinyal positif terhadap peningkatan minat dan kualitas hubungan dengan konsumen Matahari. Perseroan akan tetap menjalankan hal-hal yang berpusat kepada konsumen sebagai fokus dalam mengelola bisnisnya.
Biaya umum dan administrasi perseroan turun 28,4 persen dari tahun lalu, yang berdampak pada kerugian bersih Rp159,8 miliar untuk kuartal pertama 2018, turun dibandingkan kerugian perseroan kuartal I tahun lalu sebesar Rp176,7 miliar.
Matahari Putra Prima tetap optimistis pada kinerja 2018. Periode Lebaran yang akan datang serta beberapa event penting pada semester kedua, termasuk pelaksanaan pilkada regional secara nasional, Asian Games dan World Cup akan menjadi bagian dari faktor penting yang akan mendorong peningkatan kebutuhan dalam bisnis ritel di Indonesia.
Matahari Putra Prima merupakan perusahaan pengelola gerai ritel Hypermart, Foodmart, Smart Club dan Boston Health and Beauty. Jumlah gerai perseroan mencapai 259 yang terletak di Jakarta dan kota-kota lainnya.
Jumlah gerai yang dikelola Matahari Putra Prima sepanjang 2017 tercatat turun dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2017, jumlah gerai perseroan ada di 259 lokasi sementara pada 2016 jumlah gerai perseroan berada di sebanyak 299 lokasi.
Tren kinerja keuangan Matahari Putra Prima sejak 2015 mengalami pelemahan kinerja keuangan. Pada 2015 hingga 2017 pendapatan sepanjang tahun perseroan turun masing-masing sebesar Rp13,8 triliun, Rp13,5 triliun dan Rp12,5 triliun.
Di sisi lain, keuntungan perseroan juga menurun drastis sejak tiga tahun lalu. Pada 2015 Matahari masih membukukan keuntungan sebesar Rp221,7 miliar, kemudian turun menjadi Rp38,4 miliar pada 2016. Sedangkan tahun lalu, Matahari membukukan kerugian sebesar Rp1,2 triliun.
Grafik Pergerakan Harga Saham MPPA YTD 3 Mei 2018
Sumber: Bareksa.com
Harga saham MPPA juga bergerak melemah sejak awal tahun ini. Pada awal 2018, harga saham MPPA diperdagangkan senilai Rp452 per saham, sementara pada Kamis 3 Mei 2018, harga saham MPPA ditutup sebesar Rp322 per saham, atau turun 28,7 persen year to date (YTD).
Penurunan harga saham MPPA ini juga telah membuat kapitalisasi saham Grup Lippo anjlok hingga Rp9,89 triliun dalam waktu satu tahun terakhir. Penurunan kinerja keuangan menjadi salah satu faktor yang membuat saham-saham grup ini merosot. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.