Naik 138 Persen Sejak 2018, Ini Analisis Teknikal dan Fundamental Saham ERAA
Pada perdagangan Senin, 30 April 2018 ditutup meroket tajam 24,81 persen
Pada perdagangan Senin, 30 April 2018 ditutup meroket tajam 24,81 persen
Bareksa.com - Harga Saham PT Erjaya Swasembada Tbk (ERAA) pada perdagangan Senin, 30 April 2018 ditutup meroket tajam 24,81 persen dengan berakhir pada batas auto reject atas di level Rp 1.710 per saham. ERAA ditransaksikan sebanyak 4.543 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp143,89 miliar, atau merupakan saham dengan nilai transaksi terbesar kesepuluh di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang paling banyak melakukan pembelian terhadap saham ERAA antara lain Bahana Sekuritas (DX) dengan nilai pembelian Rp27,80 miliar, kemudian RHB Sekuritas (DR) Rp22,84 miliar, dan Sinarmas Sekuritas (DH) Rp15,14 miliar.
Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi secara keseluruhan yakni 19,32 persen, 15,87 persen, dan 10,52 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan peningkatan tajam pada hari Senin, sepanjang tahun ini, saham ERAA sudah menguat sebesar 138 persen.
Analisis Fundamental
Secara fundamental, emiten peritel smartphone ini mencatat kinerja positif pada kuartal pertama tahun 2018. ERAA berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang meroket sebesar 237 persen sepanjang tiga bulan tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, ERAA mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp206,36 miliar. Capaian tersebut jauh di atas laba perusahaan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp60,89 miliar.
Hal tersebut didorong oleh pendapatan perusahaan yang juga tercatat tumbuh signifikan 60,78 persen dari Rp5,1 triliun di kuartal pertama 2017 menjadi Rp8,2 triliun di kuartal pertama 2018.
Mengutip laporan keuangannya, Erajaya meraup pendapatan terbesar dari penjualan telepon selular dan tablet yang nilainya sampai Rp6,9 triliun, atau naik sampai 70 persen dibanding periode kuartal pertama 2017 yang sebesar Rp4,07 triliun.
Sedangkan penjualan voucher elektronik turun Rp 46miliar, tetapi masih tertutup dengan kenaikan penjualan di segmen aksesoris komputer dan peralatan elektronik lainnya.
Kendati demikian, beban yang harus ditanggung perusahaan juga meningkat 60,87 persen dari Rp4,6 triliun di tiga bulan pertama 2017 menjadi Rp7,4 triliun di periode yang sama tahun 2018. Selain itu, perusahaan juga mampu mencatat laba bruto yang naik hampir dua kali lipat dari Rp482 miliar menjadi Rp831 miliar di kuartal pertama 2018.
Selain itu pada sisi aset, perusahaan juga mencatat pertumbuhan sekitar 25 persen dari Rp8,8 triliun per Maret 2017 menjadi Rp10,7 triliun per Maret 2018.
Analisis Teknikal
Menurut Analisis Bareksa, secara teknikal candle ERAA pada perdagangan Senin kemarin membentuk white marubozu yang menandakan adanya kenaikan signifikan dengan berakhir pada level tertingginya, bahkan di batas auto rejection.
Lonjakan volume yang signifikan menandakan kenaikan saham ERAA disokong oleh aksi beli yang besar, hal tersebut menandakan saham ini menjadi rebutan dari para pelaku pasar. Selain itu, investor asing tercatat melakukan net buy meski tidak terlalu besar senilai Rp3,07 miliar.
Dilihat secara tren, ERAA masih berada dalam fase strong major uptrend yang ditandai dengan posisi MA 5> MA 20 > MA 60. Selain itu indikator relative strength index (RSI) juga terpantau masih bergerak positif mesikpun mulai mendekati area jenuh jual.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,12% | 7,77% | 8,02% | 19,27% | 38,33% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,20% | 4,14% | 7,20% | 7,44% | 2,99% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,57% | 4,03% | 7,67% | 7,80% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,55% | 3,90% | 7,24% | 7,38% | 17,49% | 40,84% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,81% | 4,14% | 7,41% | 7,53% | 19,89% | 35,81% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.