Bareksa.com - Hari Anak Nasional, diperingati tepat pada hari ini, tanggal 23 Juli 2019. Perayaan ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 pada tanggal 19 Juli 1984.

Dalam memperingati hari anak nasional, banyak orang tua yang berusaha memberikan kado atau hadiah istimewa untuk anak-anaknya. Di antaranya mengajak buah hati jalan-jalan ke tempat wisata favoritnya, buku dan peralatan belajar, sepeda hingga jam tangan pintar (smartwatch) yang saat ini sedang tren dan disukai anak-anak.

Meski begitu, kado untuk memperingati hari anak nasional tidak mesti berbentuk barang, melainkan juga bisa waktu luang dan bermain-main bersama mereka seharian bisa menjadi hadiah istimewa bagi buah hati. Utamanya jika orang tua sibuk bekerja, maka waktu bersama orang tua adalah sesuatu yang istimewa buat anak-anak.

Namun bagi Anda yang ingin memberikan hadiah spesial yang bersifat jangka panjang, misalnya tabungan reksadana yang bisa Anda wariskan bagi buah hati di masa depan. Tabungan reksadana bisa untuk kebutuhan biaya pendidikan perguruan tinggi strata satu atau master hingga biaya umroh bagi umat Muslim.

Bagi Anda yang memiliki cukup dana tentu tidak akan kesulitan untuk memberikan kado umroh bagi anak-anak. Namun jika Anda tidak memiliki cukup dana, Anda bisa menyiapkannya dengan menabung di reksadana syariah untuk tujuan umroh.

Dengan memberikan kado tabungan umroh saat memperingati Hari Anak Nasional, maka orang tua bisa mengajarkan mereka tentang ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sejarah perjalanan Nabi Ibrahim AS, serta berziarah ke makam Rasulullah SAW dan tempat-tempat penting lain di tanah suci.

Tidak hanya itu, karena kado umrah itu disiapkan dengan cara menabung di reksadana syariah, maka kita juga mengajarkan buah hati kita untuk berinvestasi sejak usia dini.

Reksadana merupakan kumpulan aset investasi yang dikelola oleh manajer investasi. Aset investasi reksadana berbagai macam, di antaranya deposito, surat utang (obligasi) dan saham. Untuk reksadana syariah, aset investasi tersebut dipilih yang sesuai dengan prinsip syariah.

Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) juga telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 (dokumen lengkap klik tautan ini) yang membolehkan umat Islam untuk berinvestasi di reksadana syariah.

Simulasi Menyiapkan Tabungan Umroh

Di platform Bareksa Umroh, tersedia beberapa paket umroh yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita, dengan jangka waktu perjalanan mulai 9 hari hingga 28 hari.

Misalnya kita mengambil paket umroh Barokah dengan jangka waktu perjalanan 9 hari yang berbiaya Rp23.500.000. Jika kita ingin menabung selama 2 tahun atau 24 bulan, maka uang pokok investasi yang harus kita tabung setiap bulannya Rp979.167. Nilai itu setara dengan kita menabung Rp32.638 per hari.

Paket ini sudah termasuk biaya untuk visa umrah, tiket pesawat PP, bis (transportasi) selama program, hotel sesuai paket, makan 3X sehari, umrah 2X, city tour, guide, hingga asuransi.

Sumber : Bareksa

Jika dana tabungan Rp979.167 per bulan hanya kita tabung di bank, maka imbal hasil yang didapatkan kurang optimal dan masih harus dipotong pajak 20 persen. Apalagi jika kita menyicil dana umrah di biro travel, yang justru dilarang oleh Otoritas Jasa Keuangan. Sebab biro travel umrah tidak memiliki kewenangan sebagai tempat deposito dan mengelola dana masyarakat.

Karena itu, agar tabungan umrah kita optimal maka bisa ditabung di reksadana syariah. Di platform Bareksa Umroh tersedia pilihan tiga produk reksadana pasar uang syariah yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah, serta Syailendra Sharia Money Market Fund.

Sumber : Bareksa

Misalkan kita memilih menyiapkan tabungan umroh dengan berinvestasi di reksadana pasar uang syariah Syailendra Sharia Money Market Fund. Dengan rutin menabung Rp23.638 per hari atau Rp979.167 per bulan maka dalam 24 bulan, nilai pokok tabungan kita telah mencapai Rp23,5 juta atau sudah cukup untuk membiayai paket umroh Barokah.

Namun karena kita tabung di reksadana syariah, maka kita berpotensi memperoleh imbal hasil. Jangan khawatir, imbal hasil tersebut sesuai fatwa MUI adalah halal dan bebas riba karena diinvestasikan di instrumen investasi yang sesuai syariah.

Dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa kita masukkan nilai perencanaan tabungan kita selama 24 bulan dan potensi imbal hasil yang diharapkan dengan mempertimbangkan kinerja reksadana tersebut di masa lalu.

Dalam hal ini, reksadana pasar uang syariah Syailendra Sharia Money Market Fund mencatatkan imbal hasil 5,7 persen dalam setahun terakhir. Sehingga kita masukkan nilai imbal hasil yang diharapkan 5,7 persen per tahun.

Sumber : Bareksa

Dari hasil simulasi dua tahun mendatang saat peringatan Hari Anak Nasional pada Juli 2021, dana tabungan umroh tersebut berpotensi tumbuh menjadi Rp24,82 juta. Artinya selain bisa membiayai paket umroh Barokah yang senilai Rp23,5 juta, juga masih ada sisa dana Rp1,32 juta yang bisa digunakan untuk tambahan biaya kebutuhan umroh.

Jika kita ingin menyiapkan paket umroh bagi sekeluarga yang berjumlah 3 orang misalnya, yakni untuk orang tua (bapak dan ibu) dan satu anak maka simulasi tersebut tinggal dikali tiga. Atau jika untuk 4 orang anggota keluarga yakni ayah, ibu dan 2 anak, maka tinggal dikalikan empat.

Jadi tunggu apalagi? Ayo menabung kado umrohmu bagi buah hati di Bareksa Umroh!

Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini

***

Ingin berinvestasi di reksa dana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.