Jangan Sampai Nyesel Nggak Investasi ORI023, Imbal Hasil SBN Ritel Berikutnya Bisa Lebih Kecil Loh
Yield SBN tenor 3 tahun dan 6 tahun di pasar sekunder saat ini lebih kecil dari imbal hasil ORI023
Yield SBN tenor 3 tahun dan 6 tahun di pasar sekunder saat ini lebih kecil dari imbal hasil ORI023
Bareksa.com - Kamu masih ragu investasi di Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 dengan alasan imbal hasil lebih kecil dari Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri sebelumnya? Jangan sampai salah prediksi ya. Sebab seiring potensi penurunan suku bunga di masa mendatang, maka imbal hasil SBN Ritel seri berikutnya berpotensi lebih kompetitif atau dalam kata lain bisa lebih kecil loh.
Kamu bisa cek ekspektasi imbal hasil (yield) SBN tenor yang sama di pasar sekunder saat ini. Untuk diketahui, ORI023 ditawarkan dalam 2 tenor, yakni ORI023 tenor 3 tahun atau ORI023T3 dengan imbal hasil 5,9% dan ORI023 tenor 6 tahun dengan kupon 6,1%.
Berdasarkan data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau IBPA, yield SBN tenor 3 tahun dan 6 tahun di pasar sekunder saat ini di kisaran 5,86% dan 6,07%, lebih kecil dari imbal hasil ORI023.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : PHEI, data per 7/7/2023
Dengan begitu, kupon atau imbal hasil yang ditawarkan ORI023 lebih premium dibandingkan yield SBN tenor yang sama di pasar. Apalagi, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan mengatakan tren imbal hasil (yield) SBN akan semakin kompetitif di masa mendatang, seiring proyeksi ekonomi Indonesia ke depan yang semakin membaik.
“Karena itu, investor dapat memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan berinvestasi di SBN Ritel seri ORI023, yang ditawarkan dengan tenor 3 tahun dan tenor 6 tahun. ORI023-T6 akan menjadi SBN Ritel dengan tenor terpanjang,” ungkapnya kepada Bareksa (26/6/2023).
Menurut Deni, ORI023 ditawarkan dengan imbal hasil menarik dengan mempertimbangkan tingkat imbal hasil (yield) SBN di pasar, imbal hasil jenis investasi lain seperti bunga deposito, serta berbagai indikator ekonomi makro, seperti suku bunga acuan Bank Indonesia, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi.
Spread dengan Suku Bunga BI
Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang saat ini di 5,75%, maka selisih (spread) imbal hasil ORI023T3 ialah 0,15% dan ORI023T6 sebesar 0,35%. Jika diasumsikan spread imbal hasil SBN Ritel seri berikutnya dibandingkan bunga acuan BI masih akan sama, maka ketika suku bunga BI turun, imbal hasil SBN Ritel juga akan lebih kecil.
Jika nantinya suku bunga BI turun 25 basis poin atau 0,25% jadi 5,5%, maka dengan asumsi spread yang sama seperti ORI023, maka imbal hasil SBN Ritel seri berikutnya berpotensi di kisaran 5,65% hingga 5,85%. Artinya kupon SBN Ritel seri berikutnya bisa lebih kecil dari ORI023 kan?
Karena itu jangan sampai telat investasi ORI023 ya! Masa penawaran ORI023 pada 30 Juni hingga 20 Juli 2023 atau ditawarkan dalam 21 hari. ORI023 dengan tenor investasi 6 tahun ini merupakan tenor terpanjang dan pertama kalinya dalam penerbitan SBN Ritel.
Untuk diketahui, sejak awal 2023 hingga Mei, pemerintah telah menerbitkan 3 seri SBN Ritel yang masing-masing ditawarkan dalam 2 tenor investasi. Yakni, Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012 tenor 2 tahun dan 4 tahun, dengan imbal hasil masing-masing 6,15% dan 6,35%.
Kemudian Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR018 tenor 3 dan 5 tahun dengan imbal hasil masing-masing 6,25% dan 6,4%. Serta Sukuk Tabungan (ST) tenor 2 tahun dan 4 tahun dengan imbal hasil juga 6,25% dan 6,4%.
Meskipun, imbal hasil ORI023 terkesan lebih kecil dari SBN Ritel seri sebelumnya, namun bagi investor yang jeli melihat prospek pasar, maka bisa jadi kesempatan untuk investasi di SBN Ritel dengan imbal hasil lebih besar atau setara dengan ORI023 akan lebih kecil di masa mendatang.
Hal ini seiring kupon SBN di masa mendatang berpotensi lebih kecil, seiring tren suku bunga acuan yang berpeluang turun karena inflasi sudah cukup terkendali, setelah tahun lalu naik agresif guna mengendalikan lonjakan harga barang.
Jangan sampai Kamu menyesal tidak berinvestasi di ORI023. Segera investasi di mitra distribusi resmi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan, salah satunya Bareksa.
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Kamu juga dapat memantau investasimu dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.