Para Pejuang Cuan Pasti Tak Sabar Nunggu ST009, Ini Prediksi Imbal Hasilnya
Dengan fitur floating with floor, memungkinkan imbal hasil ST009 berpotensi naik di masa mendatang saat suku bunga BI naik
Dengan fitur floating with floor, memungkinkan imbal hasil ST009 berpotensi naik di masa mendatang saat suku bunga BI naik
Bareksa.com - Buat Kamu para pejuang cuan, anggota pasukan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, tentu sudah tidak sabar menunggu masa penawaran Sukuk Tabungan (ST) seri ST009. Sebab selain menawarkan cuan atau imbal hasil menarik, ST009 juga dikelola dengan prinsip syariah, sehingga bebas dari unsur riba.
ST009 merupakan SBN Ritel seri terakhir yang diterbitkan pemerintah di 2022. Pemerintah berencana merilis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel tersebut pada November 2022. SBN Ritel dengan fitur tidak bisa diperdagangkan (non tradable) di pasar sekunder dan tenor 2 tahun ini bakal menawarkan imbal hasil mengambang dengan batas minimal (floating with floor).
ST009 memiliki fasilitas pencairan investasi sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption) tanpa dikenakan redemption cost atau biaya pencairan oleh pemerintah.
Promo Terbaru di Bareksa
Di tengah tren kenaikan suku bunga acuan saat ini, ST009 berpotensi memberikan imbal hasil menarik. Sebab dengan fitur floating with floor, memungkinkan imbal hasil ST009 berpotensi naik di masa mendatang saat suku bunga BI naik, namun tidak bisa turun dari batas minimal, meskipun suku bunga BI sedang turun.
ST009 hanya dapat dibeli selama masa penawaran berlangsung melalui mitra distribusi resmi SBN Ritel yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan, salah satunya Bareksa. ST009 merupakan SBN Ritel seri keenam yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini, dengan lima di antaranya sudah diterbitkan.
Lima seri SBN Ritel tersebut yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI021 dengan masa penawaran pada 24 Januari hingga 17 Februari 2022. Kemudian Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR016 ditawarkan pada 25 Februari 2022 hingga 17 Maret 2022, Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 dengan masa penawaran 25 Mei - 16 Juni 2022.
Selanjutnya, Sukuk Ritel (SR) seri SR017 ditawarkan pada 19 Agustus - 14 September 2022, serta ORI022 dengan masa penawaran 26 September - 20 Oktober 2022.
ST009 diterbitkan di tengah tren kenaikan suku bunga acuan, kira-kira berapa ya imbal hasilnya?
Prediksi Imbal Hasil ST009
Menurut Tim Analis Bareksa, sejak awal pandemi, Pemerintah hanya menerbitkan satu seri Sukuk Tabungan per tahunnya, seperti ST007 dan ST008 yang masing-masing diterbitkan pada 2020 dan 2021. Begitu juga untuk tahun 2022, Pemerintah akan mulai menawarkan ST009 sekitar pekan kedua November. Namun untuk jadwal pastinya masih menunggu pengumuman dari Kementerian Keuangan.
Meski pada 2020 dan 2021 kupon atau imbal hasil Sukuk Tabungan terbilang rendah dibandingkan seri sebelumnya, namun minat investor masih cukup tinggi. Sebab Sukuk Tabungan memiliki keunggulan fitur floating with floor, yang artinya, kupon bisa naik mengikuti kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI7DRRR).
Untuk diketahui, sepanjang tahun ini hingga Oktober, BI telah menaikkan suku bunga acuan 1,25% ke level 4.75%. Langkah itu untuk mengantisipasi potensi lonjakan inflasi dalam negeri, serta agar suku bunga RI masih tetap atraktif dibandingkan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve yang saat ini telah berada di level 3-3,25%.
Mempertimbangkan peluang kenaikan suku bunga AS yang masih belum berakhir, karena tingginya inflasi di Negara Paman Sam, maka BI diprediksi masih akan menaikkan suku bunga acuan dalam negeri dan hal ini dapat menjadi poin menarik untuk berinvestasi di ST009.
Tim Analis Bareksa menilai dalam penerbitan 5 seri Sukuk Tabungan sebelumnya, spread (selisih) antara imbal hasil dengan bunga acuan BI (BI 7DRRR) berkisar antara 1,3 - 1,95%. Maka melihat kisaran spread tersebut, maka Tim Analis Bareksa memproyeksikan imbal hasil ST009 bisa mencapai 6% hingga 6,25% per tahun.
Prediksi imbal hasil tersebut tentu jauh lebih besar dari bunga deposito perbankan nasional yang saat ini rata-rata menawarkan bunga 3,49% per tahun. Selain itu bunga deposito masih harus dipotong pajak 20%, sedangkan imbal hasil ST009 hanya dipotong pajak 10%.
Dengan prediksi imbal hasil tersebut, para pejuang cuan tentu jadi semakin mantap untuk berinvestasi Sukuk Tabungan seri ST009 bukan?
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.