Terjual Rp15 Triliun, Investor Perempuan Dominasi Pembelian ORI020
Jumlah investor perempuan yang memborong ORI020 merupakan yang tertinggi sejak SUN Ritel ditawarkan secara online
Jumlah investor perempuan yang memborong ORI020 merupakan yang tertinggi sejak SUN Ritel ditawarkan secara online
Bareksa.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan, pada kemarin Senin (25/10/2021) menetapkan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI020, yakni sesuai dengan target awal Rp15 triliun. Lalu siapa saja investor yang tercatat paling banyak membeli ORI020?
Kementerian Keuangan menyampaikan dana hasil penjualan ORI020 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, termasuk untuk program penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. ORI020 sendiri merupakan penerbitan instrumen SUN Ritel terakhir di tahun 2021.
Pemerintah menyampaikan target penerbitan ORI020, memang lebih rendah dibandingkan dengan hasil penerbitan SBN Ritel sebelumnya, yaitu ORI019 sebesar Rp26 triliun dan SR015 sebesar Rp27 triliun.
"Penurunan target tersebut dilakukan mempertimbangkan proyeksi penurunan kebutuhan pembiayaan APBN seiring membaiknya realisasi penerimaan negara, serta optimalisasi belanja negara dan pembiayaan non utang," demikian disampakan Kementerian Keuangan dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, dengan mempertimbangkan animo masyarakat yang cukup besar selama penerbitan SBN Ritel di tahun 2021 dan relatif rendahnya target penerbitan ORI020, makanya pemerintah memutuskan masa penawaran ORI020 dibuat lebih pendek dari penerbitan SBN Ritel sebelumnya, serta menurunkan batas maksimal pembelian ORI020.
Jika sebelumnya SBN Ritel dapat dibeli di nominal maksimal Rp3 miliar, maka untuk maksimal pembelian ORI020 turun jadi Rp2 miliar. Dengan demikian pemerintah berharap lebih banyak masyarakat dengan dana investasi yang terbatas mendapat berkesempatan untuk berinvestasi pada ORI020.
Selain itu, dengan mempertimbangkan yield SBN di pasar sekunder yang cukup rendah serta likuiditas di pasar yang cukup ample, ORI020 ditawarkan dengan kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel yaitu sebesar 4,95 persen.
Namun demikian, masih tingginya minat masyarakat untuk membeli SBN Ritel membuat target penerbitan ORI020 telah terpenuhi di tiga hari sebelum masa penawaran berakhir.
Catatan Penting Penerbitan ORI020
Kementerian Keuangan mencatat terdapat 30.053 investor yang berinvestasi ORI020, di mana 11.631 (38,7 persen dari jumlah total investor) merupakan investor baru.
Investor ORI020 tersebar dari seluruh wilayah provinsi di Indonesia. Berikut catatan pentingan hasil penjualan ORI020 :
1. Berdasarkan jumlah investor, berbeda dengan seri-seri sebelumnya, kali ini generasi X mendominasi investor ORI020 dengan porsi 34,7 persen, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi baby boomers (41,9 persen).
2. Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI020 didominasi pegawai swasta yaitu 31,4 persen. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI020 (41,8 persen).
3. Berdasarkan gender, jumlah investor ORI020 didominasi investor wanita (59,1 persen). Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak SUN Ritel ditawarkan secara online. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI020.
4. Sejak penerapan single investor identification (SID) terdapat 18.422 investor yang membeli SUN Ritel lebih dari 1 kali (repeating investors), atau sebanyak 61,3 persen dari total jumlah investor ORI020, dengan nominal pemesanan Rp10,14 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 26 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel.
Sebaran jumlah investor ORI020 berdasarkan kelompok usia dan profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut :
Sumber: Kementerian Keuangan, *Pembagian usia generasi mengacu pada Sprague (2008), Casey and Denton (2006)
Kementerian Keuangan menyebutkan penerbitan ORI020 kali ini mitra distribusi (Midis) bank masih mendominasi penjualan ORI020, baik dari nominal maupun jumlah investor.
Untuk kelompok non-bank, baik nominal penjualan terbesar dicapai oleh perusahaan efek dan jumlah investor terbesar dicapai oleh perusahaan fintech APERD.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
ST008 merupakan salah satu jenis SBN Ritel syariah dengan fitur tidak bisa diperdagangkan dengan tenor investasi 2 tahun.
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.