ORI020 Segera Terbit, Begini Pandangan Manajer Investasi
MI yang juga sebagai pelaku pasar modal menyingkapi penerbitan SBN Ritel sebagai hal positif
MI yang juga sebagai pelaku pasar modal menyingkapi penerbitan SBN Ritel sebagai hal positif
Bareksa.com - Masa penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI020 pada Senin pekan depan, 4 Oktober 2021. Nah bagaimana Manajer Investasi/MI menanggapi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel?
"Menurut kami SBN Ritel bukan saingan industri reksadana. Ini exiting ya pasar modal kita karena kita melihat selama pandemi ketika ekonomi kita berkurang karena pandemi, ternyata partisipasi ritel itu sangat-sangat luar biasa meningkatnya," kata Antony Dirga, Direktur Utama Trimegah AM dalam press conference relaunching TRIM Kapital Plus, Rabu (29/9/2021).
Antony mengatakan manajer investasi/MI yang juga sebagai pelaku di pasar modal menyingkapi penerbitan SBN Ritel sebagai hal positif. Menurut dia masing-masing instrumen investasi ada porsinya.
Promo Terbaru di Bareksa
"SBN Ritel itu bukan saingan karena minat ke reksadana toh tidak berkurang dengan adanya penerbitan SBN Ritel. Ada pasarnya masing-masing," kata Antony.
Antony menilai dibandingkan 20 tahun lalu, kondisi investor saat ini berbeda. Investor saat ini menurutnya, lebih terinformasi alias lebih banyak menerima soal investasi misalnya melalui webinar maupun club-club investasi untuk saling membagi informasi.
"SBN Ritel ada pasarnya dan menarik dan reksadana juga yang mungkin untuk dana pensiun, dana perkawinan, dan dana pendidikan dan sebagainya. Semua ada porsi masing-masing," kata Antony.
ORI020 akan Laris Manis
Sementara itu secara terpisah, Head of Fixed Income Trimegah Asset Management, Darma Yudha memperkirakan ORI020 yang merupakan SBN Ritel jenis konvensional bersifat tradable (bisa diperdagangkan) dengan tenor 3 tahun, bakal laris diborong investor.
Apa saja faktor pendorong tingginya minat investor terhadap ORI020?
Darma Yudha mengatakan faktor pertama, karena banyak investor ritel yang mengalihkan dananya dari deposito ke seri SBN Ritel seperti ORI.
"Tidak adanya risiko gagal bayar, karena baik kupon maupun pokok investasinya ditanggung pemerintah, membuat ORI020 berpeluang menarik minat investor," ujarnya dilansir Kontan.
Faktor kedua, ORI biasanya menawarkan tingkat kupon lebih menarik dibandingkan deposito. Darma memperkirakan pemerintah bisa memberikan kupon antara 5 persen hingga 5,1 persen pada ORI020, atau tidak jauh dari kupon SR015 (5,1 persen). Jika demikian, maka besaran kupon itu lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito dalam 12 bulan saat ini yang sebesar 3,8 persen per tahun.
Senior Economist Samuel Sekuritas, Fikri C Permana juga memperkirakan imbal hasil yang ditawarkan oleh ORI020 tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan SR015 yakni sekitar 5 persen."Saya pikir 5 persen juga akan menarik, apalagi dengan pajak yang sangat rendah, ditambah dengan risiko masa depannya jauh lebih rendah," kata Fikri.
Faktor ketiga, Fikri mengatakan adanya kebijakan baru mengenai pemangkasan pajak bunga obligasi dari semula 15 persen menjadi 10 persen. Pajak imbalan obligasi tersebut jauh lebih rendah dari pajak bunga deposito 20 persen.
Faktor keempat, kata Darma, adanya kemudahan akses membeli SBN Ritel, menyebabkan investor kian tertarik mengakses obligasi. Hal ini karena SBN Ritel baik pendaftaran, pembelian hingga penjualan kembali semua bisa dilakukan secara online.
"Kalau saya lihat generasi milenial dari literasi keuangan saat ini lebih baik," ujar dia.
Faktor kelima, Fikri mengatakan penerbitan ORI020 maupun SBN Ritel lainnya akan kian banyak peminatnya karena saat ini likuiditas memang sedang melimpah. Apalagi, ORI adalah jenis obligasi yang bisa diperjualbelikan kembali.
Makanya investor berpeluang mendapatkan cuan di pasar sekunder. "Tidak hanya kelompok masyarakat yang sudah mapan, tetapi juga masyarakat yang baru investasi di pasar modal juga tertarik dengan ORI," ujar dia.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
ORI020 merupakan salah satu jenis SBN Ritel yang memiliki fitur bisa diperdagangkan dengan tenor 3 tahun. Nilai investasi minimal Rp1 juta dan maksimal Rp2 miliar.
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.