Nilai Emisi Obligasi dan Sukuk Hingga Pertengahan Desember Capai Rp84,9 Triliun
Berdasarkan pipeline BEI masih ada 11 penerbit yang akan menerbitkan 12 obligasi dan sukuk
Berdasarkan pipeline BEI masih ada 11 penerbit yang akan menerbitkan 12 obligasi dan sukuk
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, nilai penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) sejak Januari hingga 14 Desember 2020 mencapai 101 emisi dengan nilai Rp84,9 triliun. Obligasi ini diterbitkan oleh 58 emiten. Direktur Penilaian Bursa BEI I Gede Nyoman Yetna memperkirakan penerbitan obligasi akan terus meningkat ke depannya. Apalagi berdasarkan pipeline BEI masih ada 11 penerbit yang akan menerbitkan 12 obligasi dan sukuk.
"Memperhatikan tanggal penyampaian dokumen pendaftaran, apabila proses berjalan lancar maka kami prediksikan sekitar 5 emisi obligasi dan sukuk akan terbit sebelum tahun berganti," ujar dia dalam keterangannya Selasa (15/12).
Harapan akan peningkatan penerbitan obligasi seiring dengan perkembangan ekonomi yang lebih baik. Nyoman menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan diperkirakan akan mencapai 5 persen. Selain itu, pemerintah juga memberikan stimulus untuk mendukung para pengusaha. Salah satunya adalah dengan penurunan BI 7 days Reverse Repo Rate (DRRR) 25 basis poin pada November 2020 menjadi 3,75 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
"Dukungan kondisi makro ini diharapkan dapat menjadi katalis positif penerbitan efek bersifat utang dan sukuk korporasi baik saat ini, maupun pada 2021," papar dia.
Dampak Pandemi Covid-19
Di tengah harapan akan bertumbuhnya obligasi pada tahun depan, emisi obligasi pada tahun ini justru mengalami penurunan. BEI mencatat, nilai penerbitan obligasi korporasi hingga November 2020 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang tidak menguntungkan korporasi.
Nyoman mengatakan, hingga 30 November 2020, nilai penerbitan obligasi korporasi mencapai Rp74,89 triliun dengan 95 emisi obligasi oleh 58 emiten. Nilai ini menurun dibandingkan periode 30 November 2019 yang mencapai Rp113 triliun dengan 95 emisi obligasi oleh 50 emiten.
"Dari jumlah emisi relatif sama, namun dari sisi total dana yang dihimpun menurun sebesar 34 persen," jelas dia.
Nyoman mengungkapkan, kondisi pada semester I 2020 yang tidak menguntungkan menjadi faktor penyebab penurunan tersebut. Meski, pada semester II 2020, korporasi sudah mulai meningkatkan nilai emisi obligasi. "Menurut catatan kami, sekitar 63 persen dari total emisi hingga November 2020 dilakukan pada semester II-2020," kata dia.
Melihat hal ini, Nyoman menyadari setiap perusahaan memiliki pertimbangan yang matang sebelum menerbitkan surat utang. BEI dalam hal ini mendukung upaya korporasi untuk menjaga keberlangsungan usahanya.
Obligasi PT PP Properti Tbk
Belum lama ini, PT PP Properti Tbk (PPRO) menawarkan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2020 dengan nilai pokok Rp300 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II dengan nilai pokok Rp2,4 triliun. Sebelumnya, perseroan sudah menerbitkan tahap pertama dari obligasi tersebut dengan nilai pokok Rp416,46 miliar.Masa penawaran umum obligasi akan dilakukan pada 17 Desember 2020.
Distribusi secara elektronik pada 18 Desember 2020 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Desember 2020. PT Maybank Kim Eng Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.
Adapun pada periode 7 hingga 11 Desember 2020, BEI mencatat tiga emisi Obligasi. Pertama, adalah Obligasi Berkelanjutan IV Mandala Multifinance Tahap II Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Mandala Multifinance Tbk dengan nilai Rp315 miliar. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat A dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi obligasi ini.
Kemudian, kedua, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 sebesar Rp1,73 triliun. Pefindo memberikan peringkat A+ dan PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Selanjutnya, ketiga, Obligasi Berkelanjutan I Barito Pacific Tahap III Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Barito Pacific Tbk dengan nilai Rp 386,52 miliar. Pefindo menyematkan peringkat A untuk Obligasi ini dan yang bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 469 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp426,87 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 127 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 133 seri dengan nilai nominal Rp3.755,59 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi dengan nilai Rp7,17 triliun.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil namun juga membantu pembiayaan APBN untuk pembangunan negara. Tunggu penerbitan SBN Ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.