BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

WIKA dan PNM Rilis Obligasi, Target Dana Rp2 Triliun hingga Rp2,4 Triliun

Abdul Malik19 November 2020
Tags:
WIKA dan PNM Rilis Obligasi, Target Dana Rp2 Triliun hingga Rp2,4 Triliun
Pekerja menyelesaikan proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (12/11/2020) yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk. (ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/wsj)

WIKA akan refinancing Komodo Bond dan PNM butuh modal kerja untuk pembiayaan UMKM

Bareksa.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA berencana menghimpun dana dari penerbitan obligasi dan sukuk dengan target sebanyak-banyaknya Rp2 triliun. Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk refinancing Komodo Bond dan modal kerja perusahaan.Jumlah emisi surat utang terdiri dari obligasi sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun dan sukuk maksimal Rp500 miliar.

Dilansir Bisnis.com, rencana penerbitan obligasi merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 dengan target penghimpunan dana Rp4 triliun. Adapun penerbitan sukuk menjadi bagian dari PUB Sukuk Mudharabah Wijaya Karya I dengan target dana Rp1 triliun

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan WIKA, Kamis (19/11/2020), Wijaya Karya akan menerbitkan obligasi dan sukuk dalam tiga seri, yaitu seri A tenor 3 tahun, seri B tenor 5 tahun, dan seri C tenor 7 tahun.

Promo Terbaru di Bareksa

Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi sebagian pokok dari penerbitan Komodo Bond yang akan jatuh tempo pada 31 Januari 2021. Sementara itu, dana yang diperoleh dari penerbitan sukuk rencananya akan digunakan untuk membiayai modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Untuk penerbitan obligasi dan sukuk ini, Wijaya Karya telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT BRI Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT RHB Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat.

Obligasi berkelanjutan Wijaya Karya telah mendapat peringkat single A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Untuk sukuk, Pefindo juga menyematkan rating single A syariah.

Masa penawaran awal obligasi dan sukuk yang akan dirilis oleh WIKA berlangsung hingga 1 Desember 2020. Kemudian perkiraan tanggal efektif dijadwalkan pada 11 Desember 2020. Masa penawaran dan penjatahan dijadwalkan pada 15 dan 16 Desember 2020. Obligasi dan sukuk kemudian direncanakan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 21 Desember 2020.

Obligasi PNM

PT Permodalan Nasional Madani berencana menawarkan obligasi bulan depan. PNM berniat untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 senilai Rp2,4 triliun. Dilansir Investor.id, obligasi ini adalah bagian dari Obligasi Berkelanjutan III PNM dengan total Rp 6 triliun.

Sebelumnya, PNM sudah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap I Tahun 2019 sebanyak Rp2 triliun. Kemudian, PNM menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap II Tahun 2019 mencapai Rp1,35 triliun. Pada 2020, PNM juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap III Tahun 2020 dengan nilai Rp250 miliar.

Sementara untuk Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV Tahun 2020 sebesar Rp1,49 triliun dari nilai pokok obligasi akan diterbitkan dengan kesanggupan penuh (full commitment). Obligasi ini kemudian ditawarkan dalam tiga seri. Seri A akan diterbitkan dengan besaran pokok mencapai Rp875,8 miliar untuk tenor 370 hari dan tingkat bunga 6,5 persen.

Selanjutnya, Seri B ditawarkan dengan nilai pokok Rp337 miliar, tingkat bunga 7,75 persen dan tenor tiga tahun. Seri C ditawarkan dengan nilai pokok Rp 280 miliar, tingkat bunga 8,75 persen dan tenor lima tahun. Sedangkan penerbitan sisa pokok obligasi, yakni Rp907,2 miliar akan ditawarkan dengan kesanggupan terbaik (best effort). Dalam penerbitan obligasi ini, PT CIMB Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.

PNM mendapatkan peringkat A+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk penerbitan obligasi ini. Sesuai rencana, perusahaan akan melakukan penawaran umum pada 27 November hingga 1 Desember 2020. Distribusi obligasi secara elektronik akan dilakukan pada 4 Desember 2020 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia akan dilakukan pada 7 Desember 2020.

"Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk modal kerja yang akan disalurkan kepada pembiayaan UMKM," tulis manajemen dalam prospektus yang disampaikan pada Rabu, (18/11).

***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah membuka masa penawaran Green Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan seri ST007 pada 4-25 November 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.

​PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua