Apa yang mau kamu cari?

Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.

BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Dharma Satya Nusantara (DSNG) Cetak Laba Meroket 35% Jadi Rp1,1 Triliun, Ini Penopangnya

Abdul Malik28 Februari 2025
Tags:
Dharma Satya Nusantara (DSNG) Cetak Laba Meroket 35% Jadi Rp1,1 Triliun, Ini Penopangnya
Perkebunan milik PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG). (dok perseroan)

Simak faktor utama penopang laba DSNG, termasuk efisiensi operasional, kenaikan harga CPO, dan ekspansi bisnis energi terbarukan

Bareksa.com - Emiten perusahaan kelapa sawit, produk kayu, dan energi terbarukan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), mencatatkan laba Rp1,1 triliun pada 2024, meningkat 35,6% secara tahunan (YOY). Andrianto Oetomo, Direktur Utama Dharma Satya Nusantara menyatakan peningkatan laba didorong oleh pertumbuhan penjualan 6,5%, menjadi Rp10,1 triliun serta efisiensi biaya operasional, terutama dari penurunan harga pupuk di segmen kelapa sawit.

“Segmen bisnis kelapa sawit masih menjadi penyumbang utama pendapatan perseroan dengan kontribusi 87%,” ungkap Andrianto dalam keterangannya (28/2/2025).

Kenaikan penjualan DSNG didorong oleh peningkatan harga rata-rata penjualan (average selling price/ASP) minyak sawit mentah (CPO) sepanjang 2024, akibat output produksi yang rendah, meningkatnya permintaan konsumsi dalam negeri, termasuk implementasi program biodiesel B-35. Kinerja moncer itu dicatatkan di tengah fenomena El Nino yang terjadi sejak Juni 2023 hingga April 2024, yang memengaruhi produktivitas perkebunan kelapa sawit pada 2024, sehingga berdampak pada penurunan produksi. Namun, hal ini justru mendorong kenaikan ASP karena pasokan CPO berkurang.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Produksi DSNG Turun

Produksi tandan buah segar (TBS) perkebunan DSNG turun 7% dari 2,2 juta ton, menjadi 2,1 juta ton pada 2024, ditambah dengan berkurangnya TBS yang dibeli dari pihak eksternal 23% telah menyebabkan jumlah TBS yang diproses berkurang 12%. Namun karena tingkat rendemen atau Oil Extraction Rate/OER meningkat 3% menjadi 23,9%, maka penurunan produksi CPO menjadi 9% di level 602 ribu ton, dengan Free Fatty Acid (FFA) yang semakin rendah di 2,86%, menjadikan CPO DSNG produk yang premium.

Kinerja Segmen produk kayu di 2024 masih tertekan sejalan dengan masih lesunya pasar properti global akibat suku bunga yang masih tinggi, serta perlemahan ekonomi di negara-negara maju. Volume penjualan panel meningkat 17% menjadi 116 ribu meter kubik, meskipun harga rata-rata penjualan turun 7% menjadi Rp5,7 juta per meter kubik. Sementara itu, volume penjualan produk engineered flooring turun 15% menjadi 738 ribu meter kubik, namun harga rata-rata naik 13% menjadi Rp519 ribu per meter kubik.

Meskipun mencatatkan peningkatan penjualan 7% menjadi Rp1,15 triliun, segmen ini terpaksa membukukan kerugian Rp 16 miliar pada 2024, yang merupakan kerugian pertama selama hampir satu dekade terakhir. Sedangkan di bisnis energi terbarukan (Renewable Energy/RE), DSNG mencatatkan penjualan Rp182,8 miliar dari penjualan cangkang sawit (palm kernel shells/PKS). Volume penjualan dan harga rata-rata penjualan masing-masing meningkat 135% dan 8%.

Beli Saham di Sini

Tabel: Kinerja Keuangan DSNG

Illustration

Sumber : DSNG

Perseroan juga mencatatkan peningkatan total aset 7,6% menjadi Rp17,4 triliun di 2024, dari Rp16,2 triliun pada 2023, terutama yang berasal dari tambahan investasi strategis Rp1,3 triliun pada entitas asosiasi yaitu REA Kaltim. Di sisi lain, liabilitas meningkat 3,1% menjadi Rp7,5 triliun, sementara ekuitas naik 11,3% menjadi Rp9,8 triliun, mencerminkan pertumbuhan aset yang didukung oleh posisi keuangan Perseroan yang sehat.

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(MP/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.117,58

Up0,46%
Up3,08%
Up1,88%
Up7,66%
Up8,06%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.106,04

Up0,51%
Up3,61%
Up1,77%
Up7,55%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.886,76

Up0,52%
Up3,29%
Up1,61%
Up7,35%
Up19,53%
Up47,63%

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

1.080,62

Up0,60%
Up4,94%
Up2,75%
Up7,55%
--

Capital Regular Income Fund

Dividen

1.025,06

Up0,54%
-
Up1,69%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua
info
Bareksa Community
close
Community illustration

Gabung komunitas investor eksklusif.
Ikuti kelas pembelajaran tentang investasi secara online gratis via Aplikasi Telegram

checkAkses gratis
checkKonten edukasi tiap minggu
checkDiskusi dengan investor lain
checkUpdate promo & event terbaru
Bagikan Artikel
Dharma Satya Nusantara (DSNG) Cetak Laba Meroket 35% Jadi Rp1,1 Triliun, Ini Penopangnya

Dharma Satya Nusantara (DSNG) Cetak Laba Meroket 35% Jadi Rp1,1 Triliun, Ini Penopangnya

Simak faktor utama penopang laba DSNG, termasuk efisiensi operasional, kenaikan harga CPO, dan ekspansi bisnis energi terbarukan

Bareksa