Apa yang mau kamu cari?

Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.

BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, ANTM, PTBA hingga PGEO Masuk Danantara, Cek Prospek & Potensi Cuan

Abdul Malik07 Februari 2025
Tags:
BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, ANTM, PTBA hingga PGEO Masuk Danantara, Cek Prospek & Potensi Cuan
Menara PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) di Jl Gatot Soebroto, Jakarta. TLKM jadi salah satu BUMN di bawah Danantara. (Shutterstock)

BUMN bisa lebih berani berekspansi atau investasi ke sektor yang menjanjikan tetapi berisiko tinggi

Bareksa.com - Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mengelola dan mengoptimalkan seluruh aset dan investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembentukan ini disahkan melalui revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN pada Rapat Paripurna DPR, 4 Februari 2025.

BPI Danantara akan mengelola operasional dan dividen BUMN, dengan modal awal minimal Rp1.000 triliun. BUMN yang akan menjadi anggota BPI Danantara antara lain PT Bank Mandiri (BMRI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (BBNI) Tbk, PT Pertamina, PT PLN, MIND ID, dan PT Telkom Indonesia (TLKM) Tbk.

Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan bergabung dalam BPI Danantara. Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pembentukan BPI Danantara merupakan langkah strategis untuk mentransformasikan BUMN menjadi entitas bisnis yang profesional, efisien, dan berdaya saing global.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Potensi Celah Hukum

Meskipun pengelolaan BUMN dialihkan ke BP Danantara, Kementerian BUMN tetap memegang saham Seri A Dwiwarna, memberikan hak istimewa dalam pengambilan keputusan strategis. Pembentukan superholding ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dividen dan investasi perusahaan negara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Meski begitu, pembentukan Danantara menimbulkan kekhawatiran terkait potensi celah hukum yang dapat dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Danantara, yang berfungsi sebagai superholding untuk mengelola aset BUMN, memiliki kewenangan luas dalam pengelolaan investasi dan aset negara.

Beberapa pihak menyoroti kurangnya mekanisme pengawasan yang ketat, sehingga berpotensi membuka peluang bagi praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Para ahli dan pengamat ekonomi mendesak pemerintah untuk memperkuat regulasi dan memastikan transparansi dalam operasional Danantara guna mencegah potensi penyimpangan yang dapat merugikan negara.

Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) adalah entitas yang berfokus pada mendorong investasi dan transformasi ekonomi di Indonesia.

Beli Saham di Sini

Daftar Emiten di Bawah Danantara (Rp miliar)

No
Emiten
Kode Saham
Aset
Ekuitas
Pendapatan
Laba Bersih

1

PT Bank Mandiri Tbk

BMRI

2.932.990

301.137

176.036

42.077

2

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

BBRI

1.969.915

320.472

148.971

46.217

3

PT Bank Negara Indonesia Tbk

BBNI

1.068.079

133.487

72.891

12.622

4

PT Telkom Indonesia Tbk

TLKM

246.913

104.139

120.564

20.710

5

PT Aneka Tambang Tbk

ANTM

40.915

23.906

36.680

1.528

6

PT Bukit Asam Tbk

PTBA

47.063

26.248

36.182

5.564

7

PT Timah Tbk

TINS

21.873

7.883

8.585

-861

8

PT Vale Indonesia Tbk

INCO

61.128

41.652

22.864

2.895

9

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

PGEO

48.123

32.369

6.380

1.415

TOTAL



5.831.991

1.082.061

619.153

131.167

Sumber : Berbagai sumber, diolah Bareksa, kinerja per 30 September 2024

Beli Saham di Sini

Prospek Kinerja Emiten di Bawah Danantara

Menurut Tim Analis Bareksa pembentukan Danantara tidak memiliki dampak terhadap operasional BUMN dan perusahaan tetap berjalan seperti biasa karena hanya terjadi pengalihan pekerjaan pengelolaan BUMN dari Kementerian BUMN ke Danantara.

Yang menarik justru dari perubahan aturan yang menyatakan bahwa keuntungan atau kerugian yang dialami BUMN bukan merupakan keuntungan atau kerugian negara. Hal ini tentu memberikan kelegaan bagi para direksi dan komisaris BUMN karena menjalankan bisnis pada dasarnya mengandung risiko dan tidak selalu untung.

Dengan begitu, BUMN bisa lebih berani berekspansi atau investasi ke sektor yang menjanjikan tetapi berisiko tinggi, misalnya pengembangan obat baru, pengembangan teknologi baru hingga masuk sebagai pionir di sektor ekonomi baru.

Dampak juga bisa dirasakan pada sektor perbankan terutama pada penanganan kredit macet. Misalnya memberikan haircut (korting nilai utang) kepada debitur yang usahanya dinilai sulit untuk bangkit kembali seperti semula, penjualan kredit macet yang tentu saja pada harga terdiskon.

Selain mendapatkan manfaat berupa perbaikan kualitas neraca, fokus bank bisa dialihkan kepada penyaluran kredit baru dan pegawai-pegawai yang selama ini sibuk mengurus kredit macet bisa dialihfungsikan mencari sumber pendapatan atau kredit baru.

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.115,65

Up0,45%
Up3,63%
Up1,71%
Up7,69%
Up8,20%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.103,67

Up0,57%
Up3,87%
Up1,55%
Up7,58%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.882,23

Up0,53%
Up3,82%
Up1,37%
Up7,35%
Up19,27%
Up42,90%

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

1.077,93

Up0,50%
Up5,02%
Up2,49%
Up7,49%
--

Insight Renewable Energy Fund

2.323,89

Up0,58%
Up4,12%
Up1,41%
Up7,56%
Up19,48%
Up35,43%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua
info
Bareksa Community
close
Community illustration

Gabung komunitas investor eksklusif.
Ikuti kelas pembelajaran tentang investasi secara online gratis via Aplikasi Telegram

checkAkses gratis
checkKonten edukasi tiap minggu
checkDiskusi dengan investor lain
checkUpdate promo & event terbaru
Bagikan Artikel
BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, ANTM, PTBA hingga PGEO Masuk Danantara, Cek Prospek & Potensi Cuan

BMRI, BBRI, BBNI, TLKM, ANTM, PTBA hingga PGEO Masuk Danantara, Cek Prospek & Potensi Cuan

BUMN bisa lebih berani berekspansi atau investasi ke sektor yang menjanjikan tetapi berisiko tinggi

Bareksa