Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
BUMN bisa lebih berani berekspansi atau investasi ke sektor yang menjanjikan tetapi berisiko tinggi
BUMN bisa lebih berani berekspansi atau investasi ke sektor yang menjanjikan tetapi berisiko tinggi
Bareksa.com - Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mengelola dan mengoptimalkan seluruh aset dan investasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembentukan ini disahkan melalui revisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN pada Rapat Paripurna DPR, 4 Februari 2025.
BPI Danantara akan mengelola operasional dan dividen BUMN, dengan modal awal minimal Rp1.000 triliun. BUMN yang akan menjadi anggota BPI Danantara antara lain PT Bank Mandiri (BMRI) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (BBNI) Tbk, PT Pertamina, PT PLN, MIND ID, dan PT Telkom Indonesia (TLKM) Tbk.
Selain itu, Indonesia Investment Authority (INA) juga akan bergabung dalam BPI Danantara. Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pembentukan BPI Danantara merupakan langkah strategis untuk mentransformasikan BUMN menjadi entitas bisnis yang profesional, efisien, dan berdaya saing global.
Meskipun pengelolaan BUMN dialihkan ke BP Danantara, Kementerian BUMN tetap memegang saham Seri A Dwiwarna, memberikan hak istimewa dalam pengambilan keputusan strategis. Pembentukan superholding ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dividen dan investasi perusahaan negara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Meski begitu, pembentukan Danantara menimbulkan kekhawatiran terkait potensi celah hukum yang dapat dimanfaatkan oleh oknum tertentu. Danantara, yang berfungsi sebagai superholding untuk mengelola aset BUMN, memiliki kewenangan luas dalam pengelolaan investasi dan aset negara.
Beberapa pihak menyoroti kurangnya mekanisme pengawasan yang ketat, sehingga berpotensi membuka peluang bagi praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Para ahli dan pengamat ekonomi mendesak pemerintah untuk memperkuat regulasi dan memastikan transparansi dalam operasional Danantara guna mencegah potensi penyimpangan yang dapat merugikan negara.
Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) adalah entitas yang berfokus pada mendorong investasi dan transformasi ekonomi di Indonesia.
No | Emiten | Kode Saham | Aset | Ekuitas | Pendapatan | Laba Bersih |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | PT Bank Mandiri Tbk | BMRI | 2.932.990 | 301.137 | 176.036 | 42.077 |
2 | PT Bank Rakyat Indonesia Tbk | BBRI | 1.969.915 | 320.472 | 148.971 | 46.217 |
3 | PT Bank Negara Indonesia Tbk | BBNI | 1.068.079 | 133.487 | 72.891 | 12.622 |
4 | PT Telkom Indonesia Tbk | TLKM | 246.913 | 104.139 | 120.564 | 20.710 |
5 | PT Aneka Tambang Tbk | ANTM | 40.915 | 23.906 | 36.680 | 1.528 |
6 | PT Bukit Asam Tbk | PTBA | 47.063 | 26.248 | 36.182 | 5.564 |
7 | PT Timah Tbk | TINS | 21.873 | 7.883 | 8.585 | -861 |
8 | PT Vale Indonesia Tbk | INCO | 61.128 | 41.652 | 22.864 | 2.895 |
9 | PT Pertamina Geothermal Energy Tbk | PGEO | 48.123 | 32.369 | 6.380 | 1.415 |
TOTAL | 5.831.991 | 1.082.061 | 619.153 | 131.167 |
Sumber : Berbagai sumber, diolah Bareksa, kinerja per 30 September 2024
Menurut Tim Analis Bareksa pembentukan Danantara tidak memiliki dampak terhadap operasional BUMN dan perusahaan tetap berjalan seperti biasa karena hanya terjadi pengalihan pekerjaan pengelolaan BUMN dari Kementerian BUMN ke Danantara.
Yang menarik justru dari perubahan aturan yang menyatakan bahwa keuntungan atau kerugian yang dialami BUMN bukan merupakan keuntungan atau kerugian negara. Hal ini tentu memberikan kelegaan bagi para direksi dan komisaris BUMN karena menjalankan bisnis pada dasarnya mengandung risiko dan tidak selalu untung.
Dengan begitu, BUMN bisa lebih berani berekspansi atau investasi ke sektor yang menjanjikan tetapi berisiko tinggi, misalnya pengembangan obat baru, pengembangan teknologi baru hingga masuk sebagai pionir di sektor ekonomi baru.
Dampak juga bisa dirasakan pada sektor perbankan terutama pada penanganan kredit macet. Misalnya memberikan haircut (korting nilai utang) kepada debitur yang usahanya dinilai sulit untuk bangkit kembali seperti semula, penjualan kredit macet yang tentu saja pada harga terdiskon.
Selain mendapatkan manfaat berupa perbaikan kualitas neraca, fokus bank bisa dialihkan kepada penyaluran kredit baru dan pegawai-pegawai yang selama ini sibuk mengurus kredit macet bisa dialihfungsikan mencari sumber pendapatan atau kredit baru.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.115,65 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.103,67 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.882,23 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.077,93 | - | - | ||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.323,89 |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 30 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 56%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 30 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 36%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.