Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 0,78% atau berkurang 60,03 poin menjadi 7.634,63 pada Senin (28/10/2024). Ini merupakan penurunan dalam 4 hari beruntun sejak Rabu pekan lalu. Secara akumulatif, IHSG merosot hampir 2% dalam 4 hari terakhir. Menurut Tim Analis Bareksa, penurunan IHSG kemarin akibat ketidakpastian yang menyelimuti pasar modal karena masih menanti beberapa rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti laporan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di tingkat konsumen AS pekan ini.
Selain itu, naiknya imbal hasil (yield) Obligasi Pemerintah AS juga membuat investor global kembali melirik pasar obligasi Negara Paman Sam, sehingga mengakibatkan outflow di pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia. Investor saat ini juga menantikan laporan keuangan kuartal III beberapa bank besar Tanah Air seperti BMRI dan BBRI yang diprediksi semakin membaik. Beberapa saham terafiliasi konglomerat Prajogo Pangestu, seperti BREN, BRPT dan PTRO juga turun signifikan kemarin.
Tim Analis Bareksa menyarankan investor bisa menerapkan strategi beli saat melemah (buy on weakness) saat ini, mengingat ketidakpastian pasar diprediksi akan berlangsung dalam sepekan ke depan. Karena itu investor bisa mempertimbangkan saham-saham dalam indeks LQ45 yang sudah terkoreksi dengan fundamental baik, untuk masuk secara bertahap. Mempertimbangkah hal tersebut, Tim Analis Bareksa merekomendasikan saham MIDI, MAPA dan BMRI sebagai saham pilihan hari ini, Selasa (29/10).
Stock Pick | MIDI | MAPA | BMRI |
Last Price | Rp470 | Rp925 | Rp6.850 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Buy On Weakness |
Entry Range | Rp462 | Rp895 | Rp6.725 |
Rp470 | Rp925 | Rp6.850 | |
Target Price (TP) 1 | Rp490 | Rp950 | Rp7.000 |
Target Price (TP) 2 | Rp500 | Rp1.000 | Rp7.225 |
Stop Loss | Rp452 | Rp880 | Rp6.700 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 28/10/2024
Harga saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) naik 1,29% atau bertambah 6 poin menjadi Rp470 pada Senin (28/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MIDI di rentang harga Rp460 hingga Rp470, dengan target harga ambil untung di Rp490 dan Rp500, serta stop rugi di Rp452.
Anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart yang bergerak di bidang midimarket ini membukukan laba bersih Rp324,7 miliar, atau melonjak 25,24%, seiring pendapatan yang juga naik 13,06% menjadi Rp9,78 triliun di semester I 2024. Kinerja mengesankan MIDI ditopang kinerja toko-toko di luar Jawa, yang berhasil mencatatkan kenaikan same store sales growth (SSSG), sehingga mengerek SSSG keseluruhan MIDI di semester I 2024 naik lebih kencang mencapai 9,64%.
Harga saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) meningkat 2,21% atau bertambah 20 poin menjadi Rp925 pada Senin (28/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MAPA di kisaran Rp895 hingga Rp925, dengan target harga ambil untung di Rp950 dan Rp1.000, serta stop rugi di Rp880.
Anak usaha dari PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang bergerak di bidang ritel produk olahraga ini mencatat laba bersih Rp586,45 miliar di semester I 2024, turun 9,4%, namun pendapatan melesat 32,1% menjadi Rp7,89 triliun. Di semester II 2024, MAPA akan melaksanakan ekspansi namun tetap berhati-hati, termasuk terus melaksanakan efisiensi operasional dan meningkatkan manajemen inventory dan dukungan backend.
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 3,19% atau berkurang 225 poin menjadi Rp6.825 pada Senin (28/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BoW) saham BMRI di rentang Rp6.725 hingga Rp6.850, dengan target harga ambil untung di Rp7.000 dan Rp7.225, serta stop rugi di Rp6.700.
Bank pelat merah beraset jumbo itu membukukan laba bersih (bank only) Rp4,3 triliun pada Agustus 2024, turun 5,4% secara bulanan (MOM) namun tumbuh 6,4% secara tahunan (YOY). Secara akumulatif di periode Januari-Agustus 2024, BMRI mencatatkan laba bersih Rp33,6 triliun, naik 6,5% (YOY). Kredit BMRI naik 22,6% di sepanjang periode 8 bulan pertama di 2024 dan DPK naik 14,5% dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) 93,8%, serta margin bunga bersih (NIM) 4,65%.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim//AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.