BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Saham BBRI Dibuang Asing Tapi Malah Diserok Lokal, Begini Rekomendasi Investasinya

Abdul Malik11 Oktober 2024
Tags:
Saham BBRI Dibuang Asing Tapi Malah Diserok Lokal, Begini Rekomendasi Investasinya
Logo PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di kantor Singapura. (Shutterstock).

Nilai net sell asing di saham BBRI mencapai Rp6,5 triliun dalam sebulan terakhir

Bareksa.com - Terjawab sudah penyebab penurunan harga saham sejuta umat, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akhir-akhir ini. Saham bank pelat merah beraset jumbo itu ternyata sedang dibuang asing. Menurut penelusuran Tim Analis Bareksa, nilai net sell asing di saham bank yang berfokus di segmen pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) itu mencapai Rp6,5 triliun dalam sebulan terakhir (per 10/10/2024).

Namun kabar baiknya, karena saham BBRI berada di urutan pertama saham dengan jumlah investor terbanyak di Bursa Efek Indonesia, tampak para investor nggak rela saham BBRI turun. Mereka justru gercep (gerak cepat) menyerok di harga bawah saham emiten yang mencatat laba bersih naik 4% menjadi Rp36,21 triliun per Agustus 2024 itu. Ini terbukti pagi ini (11/10), saham BBRI dibuka langsung menguat 1,23% menjadi Rp4.920 pada pukul 09.05 WIB, setelah pada Kamis ditutup di level Rp4.860.

Sepanjang tahun berjalan atau sejak awal 2024, saham BBRI sempat mencapai puncak tertingginya di Rp6.400 pada 13 Maret lalu. Kemudian sempat turun dan kembali rebound ke Rp6.300 pada 26 Maret. Namun sejak itu hingga saat ini saham BBRI belum lagi kembali menembus Rp6.000. Level tertinggi saham BBRI dalam sebulan terakhir ialah pada 24 September di Rp5.525.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Pembeli dan Penjual Terbesar Saham BBRI Sebulan Terakhir

Illustration

Sumber : RTI, per 10/10/2024

Beli Saham di Sini

Menurut data RTI, broker pembeli terbanyak saham BBRI sebulan terakhir (per 10/10) di antaranya PT Bahana Sekuritas (DX) dengan volume sekitar 265 juta lembar, PT CLSA Sekuritas Indonesia (KZ) sekitar 190 juta lembar dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) sekitar 130 juta lembar saham. Adapun broker penjual terbanyak saham BBRI di antaranya PT Maybank Sekuritas Indonesia (ZP) sekitar 730 juta lembar, PT UBS Sekuritas Indonesia (AK) sekitar 190 juta lembar dan PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia (YU) sekitar 180 juta lembar saham. Terlihat volume saham BBRI yang dilepas melalui broker penjual terbanyak jumlahnya hampir 3 kali lipat dari volume pembeli terbesar.

Menurut Tim Analis Bareksa, penyebab asing membuang saham BBRI di antaranya karena dibandingkan bank besar (big banks) lainnya, BBRI mencatat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tertinggi sekitar 3% di kuartal II 2024. Sementara emiten big banks lainnya seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memiliki NPL terjaga di 1-2%. Artinya, risiko kredit macet di BBRI saat ini paling besar dibandingkan beberapa bank tersebut.

Tingginya rasio NPL BBRI dinilai wajar, sebab 82% dari total kredit BBRI disalurkan kepada UMKM yang sedang tertekan akibat deflasi yang terjadi dalam 5 bulan terakhir. OJK mencatat hingga Agustus 2024, penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM tumbuh 4,42% secara tahunan, melambat dibandingkan Agustus tahun lalu yang masih tumbuh 8,9%.

Beli Saham di Sini

Meksi begitu, secara valuasi, saham BBRI masih relatif murah dengan rasio harga saham terhadap laba bersih (price to earning ratio/PER) sekitar 12,5x dibandingkan sektor perbankan di IHSG sekitar 15,4x. Price earning ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menilai mahal murahnya saham berdasarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih.

Selain itu, secara teknikal, saham BBRI juga masih menarik dengan level support dan resisten sebagai berikut:

Kode Saham

BBRI

PE

12,5X

PBV

2,4X

Last Price

Rp4.860

Support 1

Rp4.880

Support 2

Rp4.750

Resistance 1

Rp5.300

Resistance 2

Rp5.650

Sumber: Tim Analis Bareksa, disclaimer on, last price per 10/10/2024

Beli Saham di Sini

Investasi Saham di Bareksa

Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.

Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.

Beli Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.381,72

Up0,79%
Up4,58%
Up7,47%
Up8,70%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.092,63

Up0,46%
Up4,81%
Up6,91%
Up7,36%
Up2,52%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

1.077,99

Up0,64%
Up3,96%
Up6,92%
Up7,73%
--

Capital Fixed Income Fund

1.842,22

Up0,53%
Up3,90%
Up6,53%
Up7,39%
Up16,96%
Up39,93%

Insight Renewable Energy Fund

2.266,09

Up0,79%
Up3,81%
Up6,34%
Up7,11%
Up19,79%
Up35,60%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua