Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Jangan terburu-buru untuk masuk signifikan di pasar saham selama tekanan jual masih tinggi, baik untuk investor jangka panjang maupun trader
Jangan terburu-buru untuk masuk signifikan di pasar saham selama tekanan jual masih tinggi, baik untuk investor jangka panjang maupun trader
Bareksa.com - - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin pagi (24/3) dibuka langsung merah dengan merosot 4,57% jadi 5.972 pada pukul 10.25 WIB. Menurut Tim Analis Bareksa, menjelang libur Lebaran 2025, IHSG masih cenderung melemah karena net sell asing mencapai Rp7,5 triliun sepekan per 21/3/2025, terutama dari saham Big Banks dengan rincian:
Net Sell Asing di Saham Big Banks Sepekan
- PT Bank Central Asia (BBCA) : Rp4,05 triliun
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) : Rp1,5 triliun
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI): Rp1,24 triliun
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Rp806 miliar
Tim Analis Bareksa menilai pemicu net sell asing salah satunya dari sentimen global, di mana pasar khawatir efek kebijakan perang tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mendorong inflasi. Kemudian risiko politik serta ekonomi dari dalam negeri juga membuat investor asing cenderung keluar dari pasar saham domestik.
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, IHSG saat ini diperdagangkan di kisaran level 6.200 dengan support terdekat di 6.000. Jika menembus level tersebut, berpotensi semakin melemah ke support berikutnya di kisaran 5.750-5.500.
Bahkan sentimen positif seperti buyback saham oleh emiten tanpa rapat umum pemegang saham (RUPS), maupun rencana pembagian dividen belum mampu menopang kenaikan IHSG karena pesimisme yang masih cukup tinggi di pasar saham.
1. Jangan terburu-buru untuk masuk signifikan di pasar saham selama tekanan jual masih tinggi, baik untuk investor jangka panjang maupun trader.
2. Untuk optimalisasi profit, terdapat ungkapan Trend is Your Friend. Artinya, kenali tren saat ini untuk melakukan aksi investasi yang optimal.
3. Dalam keadaan downtrend seperti sekarang, langkah wait and see bisa jadi keputusan terbaik, hingga terdapat indikasi pembalikan arah (rebound).
4. Siapkan dana likuid (cash) jika kondisi pasar mulai terlihat kondusif dan sudah ada indikasi rebound.
5. Untuk kebutuhan likuiditas, investor dapat alokasikan sementara di reksadana pasar uang, agar masih mendapatkan return berjalan.
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih CTA, CFP/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.116,53 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.105,85 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.886,41 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.080,4 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.024,87 | - | - | - | - |
ST014T2
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,5%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 21 hari
Jangka Waktu
2 tahun
Terjual 89%
ST014T4
Syariahsukuk tabungan
Imbal Hasil/Th
6,6%
Periode Pembelian
Berakhir dalam 21 hari
Jangka Waktu
4 tahun
Terjual 60%
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.