Target IHSG 2024 Direvisi Naik Jadi 7.700 Usai Pemilu, Ini Rekomendasi Saham Pilihannya
Prediksi itu mempertimbangkan akan lancarnya proses transisi pergantian dari pemerintahan saat ini yakni Joko Widodo ke pemerintahan selanjutnya
Prediksi itu mempertimbangkan akan lancarnya proses transisi pergantian dari pemerintahan saat ini yakni Joko Widodo ke pemerintahan selanjutnya
Bareksa.com - Seiring terlaksananya puncak pemilihan umum (Pemilu) 2024 yakni pemungutan suara pada 14 Februari yang berlangsung aman dan damai, kinerja pasar saham diprediksi akan semakin cemerlang. Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia, prediksi itu mempertimbangkan akan lancarnya proses transisi pergantian dari pemerintahan saat ini yakni Joko Widodo ke pemerintahan selanjutnya.
“Kami percaya hal ini akan mendorong reli pasar saham karena faktor ketidakpastian akibat Pemilu telah berkurang. Berdasarkan prediksi dengan asumsi earning per share (EPS) terbaru, kami merevisi target IHSG dari 7.500 menjadi 7.700 di 2024 dengan prediksi price earning ratio (PER) 13,2x (rata-rata historis) dengan valuasi terkini 12,4x,” ungkap Kepala Riset Ciptadana Sekuritas, Arief Budiman dalam laporan risetnya (15/2).
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei menunjukkan pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres berpotensi dilakukan dalam 1 putaran. Sebab, pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul telak dengan perolehan suara jauh di atas 50%. Kini rakyat Indonesia dan pelaku pasar menanti hasil penghitungan real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) paling lambat 20 Maret mendatang.
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Arief, Ciptadana Sekuritas percaya pelaku pasar akan berfokus pada komposisi kabinet pemerintahan selanjutnya, khususnya siapa yang akan menempati posisi menteri keuangan. Dari sisi faktor eksternal, saat ini pelaku pasar masih menanti rilis risalah hasil pertemuan dewan gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau FOMC pada Januari 2024 yang akan dirilis pekan depan.
Seiring damainya pelaksanaan Pemilu, dana investor asing pun kembali masuk ke pasar keuangan domestik, sehingga mendorong penguatan rupiah. Asing tercatat jual bersih (net sell) US$353 juta dari pasar saham sepanjang 2023, namun mereka telah kembali sejak awal 2024. Asing kembali memburu saham-saham Tanah Air dalam enam pekan terakhir di 2024 secara beruntun, yang nilainya hampir 3 kali lipat yang keluar pada 2023, yakni mencapai US$1 miliar per 13 Februari (dibandingkan US391 juta pada 12 Januari).
Masuknya dana asing didorong hasil hitung cepat (quick count) Pemilu di mana pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di nomor urut 2 unggul, sesuai hasil beberapa survei. Beberapa saham yang mencatatkan dana asing masuk (inflow) terbanyak di antaranya adalah di sektor perbankan seperti BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI, kemudian sektor telekomunikasi yakni TLKM.
Adapun sektor saham yang terbanyak dilego asing yakni otomotif seperti ASII, logam seperti MDKA, farmasi seperti KLBF dan teknologi seperti GOTO). Kurs rupiah juga menguat mendekati level tertinggi dalam sebulan yakni Rp15,604 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15,826 per dolar AS.
Ciptadana Sekuritas tetap mempertahankan daftar rekomendasi saham pilihannya seiring kinerja yang memuaskan. Di antaranya terkait dengan proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara seperti sektor semen yakni SMGR dan INTP, real estat seperti PWON, PANI, SMRA dan CTRA, pengembang seperti ADHI dan PTPP, serta beberapa emiten yang terlibat proyek hilirisasi seperti ADMR, HRUM dan AMMN.
Selain itu bebarapa saham yang mendapatkan berkah dari banjirnya dana asing juga direkomendasikan seperti BMRI, BBNI, BBCA, BBRI dan TLKM, karena mendapatkan keuntungan jangka pendek dari sentimen Pemilu.
Dalam jangka panjang, Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi saham pilihannya yakni BBRI, BMRI, TLKM, EXCL, GGRM, JSMR, MDKA, MEDC dan SILO. Saham-saham itu telah naik hingga 4,5% sepanjang tahun berjalan (YTD) dibandingkan kenaikan pasar 0,4%.
Target Kinerja Saham-saham Unggulan
Dari sisi kinerjanya, saham BMRI telah meroket 19%, disusul EXCL dan BBRI yang naik 15,5% dan 7% sepanjang tahun berjalan (YTD). Adapun saham JSMR dan MDKA, masing-masing masih minus 0,4% dan 9,6%.
Kinerja Saham Unggulan YTD
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.