Stock Pick: Stimulus China dan Perang Israel Tekan IHSG, Saham Pilihan Hari Ini AKRA, ASII & ISAT
Investor bisa wait and see untuk berinvestasi di saham-saham big caps, namun bisa melirik saham-saham yang secara teknikal menarik
Investor bisa wait and see untuk berinvestasi di saham-saham big caps, namun bisa melirik saham-saham yang secara teknikal menarik
Bareksa.com - Pasar saham Tanah Air memerah dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,03% atau berkurang 78,87 poin menjadi 7.563,26 pada Rabu (2/10/2024). IHSG kembali ke level 7.500-an, setelah hari sebelumnya menguat. Menurut Tim Analis Bareksa, penurunan IHSG melanjutkan tren penjualan masif di awal pekan, karena investor asing mulai menyerbu pasar saham China pasca pengumuman stimulus ekonomi jumbo Negara Panda.
IHSG juga tertekan sentimen perang Israel - Iran, di mana Amerika Serikat (AS) menjanjikan dukungan penuh ke Tel Aviv sehingga memunculkan kekhawatiran perang regional. Tim Analis Bareksa menilai deflasi RI pada September 2024, atau merupakan deflasi dalam 5 bulan beruntun, bisa menandakan daya beli masyarakat belum pulih, sehingga dikhawatirkan berdampak pada kinerja emiten.
Di tengah penurunan IHSG, investor bisa wait and see terlebih dulu untuk berinvestasi di saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), untuk melihat apakah masih akan melanjutkan penurunan atau mulai stabil. Meski begitu, Tim Analis Bareksa menyarankan investor bisa mempertimbangkan saham-saham yang secara teknikal cukup menarik dan bisa menerapkan strategi trading buy, seperti saham AKRA, ASII dan ISAT yang jadi rekomendasi saham hari ini, Kamis (3/10/2024).
Promo Terbaru di Bareksa
Stock Pick | AKRA | ASII | ISAT |
Last Price | Rp1.580 | Rp5.150 | Rp10.450 |
Recommendation | Trading Buy | Trading Buy | Speculative Buy |
Entry Range | Rp1.580 | Rp5.150 | Rp10.450 |
Rp1.550 | Rp5.025 | Rp10.250 | |
Target Price (TP) 1 | Rp1.610 | Rp5.300 | Rp10.750 |
Target Price (TP) 2 | Rp1.630 | Rp5.400 | Rp11.000 |
Stop Loss | Rp1.510 | Rp4.970 | Rp10.125 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 2/10/2024
AKRA : last price Rp1.580
Harga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 1,94% atau bertambah 30 poin menjadi Rp1.580 pada Rabu (2/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham AKRA di rentang harga Rp1.550 hingga Rp1.580, dengan target harga ambil untung di Rp1.610 dan Rp1.630, serta stop rugi di Rp1.510.
Pergerakan saham AKRA
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, pergerakan saham AKRA mulai terlihat berbalik arah dari tren penurunan jangka pendek, dengan target terdekat di Rp1.630.
Emiten yang bergerak di bisnis perdagangan & distribusi bahan bakar minyak (BBM) dinilai berpotensi meraih sentimen positif dari beroperasinya smelter tembaga Freeport Indonesia di KEK Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) milik AKRA. Smelter pengolahan katoda tembaga terbesar di dunia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pekan lalu senilai Rp56 triliun diproyeksikan akan beroperasi penuh pada Desember 2024.
ASII : last price Rp5.150
Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) ditutup melemah 0,48% atau berkurang 25 poin menjadi Rp5.150 pada Rabu (2/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ASII di kisaran harga Rp5.025 hingga Rp5.150, dengan target harga ambil untung di Rp5.300 dan Rp5.400, serta stop rugi di Rp4.970.
Pergerakan saham ASII
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa melihat saham ASII masih bergerak di atas level support Rp5.000, meskipun IHSG turun signifikan pekan ini. Selama saham ASII masih kuat berada di atas level tersebut, maka bisa dimanfaatkan untuk trading buy.
Emiten konglomerasi yang membawahi bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan, jasa keuangan, infrastruktur hingga properti itu tengah menyiapkan strategi bersaing di pasar kendaraan listrik. Perseroan akan memperkenalkan produk baru mobil listrik, termasuk menyiapkan ekosistem pembiayaan dan jaringannya. Namun hingga Agustus 2024, penjualan mobil ASII turun 19,96% secara tahunan (YOY) menjadi 42.195 unit dengan pangsa pasar juga turun jadi 55%. Pada semester I 2024, ASII mencatat laba bersih turun 9,12% menjadi Rp15,85 triliun dan pendapatan juga turun 1,49% menjadi Rp159,96 triliun.
ISAT : last price Rp10.450
Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison turun 4,13% atau berkurang 450 poin menjadi Rp10.450 pada Rabu (2/10). Tim Analis Bareksa merekomendasikan speculative buy saham ISAT di rentang harga Rp10.250 hingga Rp10.450, dengan target harga ambil untung di Rp10.750 dan Rp11.000, serta stop rugi di Rp10.125.
Pergerakan saham ASII
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, saham ISAT sudah cukup dekat ke level support kuat di kisaran Rp10.200, sehingga bisa dimanfaatkan investor untuk speculative buy.
Emiten operator telekomunikasi telah mengantongi restu pemegang saham untuk memecah nilai saham (stock split) dengan rasio 1:4 atas seluruh saham seri B. Sehingga nilai nominal per saham seri B ISAT berubah dari Rp100 menjadi Rp25 per saham. Nilai nominal saham Seri A tetap sama, sementara jumlah saham seri B akan naik signifikan dari 8,06 miliar saham menjadi 32,25 miliar saham.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.