Stock Pick : IHSG Kembali Hijau, Rekomendasi Saham Hari Ini ISAT, BBNI dan AMRT
Penguatan IHSG seiring kinerja Bursa Saham Asia didorong kebijakan Pemerintah China yang ingin menstabilkan pasar modal
Penguatan IHSG seiring kinerja Bursa Saham Asia didorong kebijakan Pemerintah China yang ingin menstabilkan pasar modal
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (23/1/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Rabu (24/1/2024):
IHSG : last price 7.256,23
Kinerja pasar saham Tanah Air yang tercermin dari IHSG kembali ditutup hijau kemarin, setelah hari sebelumnya juga menguat. Penguatan IHSG seiring kinerja Bursa Saham Asia yang juga cenderung menguat didorong kebijakan Pemerintah China yang ingin menstabilkan pasar modal. Otoritas Negara Panda akan memobiliasasi dana 2 triliun yuan atau setara US$278 miliar, dari perusahaan China di luar negeri untuk membantu menstabilkan pasar saham dengan cara membeli saham di dalam negeri, melalui Bursa Saham Hong Kong.
IHSG ditutup menguat 0,11% atau bertambah 8,3 poin ke posisi 7.256,23 dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,16% atau berkurang 1,59 poin jadi 971,77. Sentimen lain yang juga membayangi IHSG kemarin yakni pasar mencermati kebijakan Bank of Japan (BoI) mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya pada pertemuan pertama tahun ini. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar. BOJ mempertahankan suku bunga utama jangka pendek di minus 0,1% dan batas atas 1% imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang tenor 10 tahun.
Promo Terbaru di Bareksa
Sentimen dari dalam negeri di antaranya polemik pajak hiburan masih jadi perhatian pelaku pasar. Sebab tarif pajak yang tinggi bisa menekan industri dan akan berdampak pada menurunnya pendapatan serta pengurangan pegawai. Adapun sentimen pasar pekan ini di antaranya investor menanti rilis data awal produk domestik bruto kuartal IV AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat, serta data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi Negara Paman Sam bulan Desember2023 yang dirilis Jumat.
IHSG kemarin bergerak di teritori positif sejak sesi I hingga penutupan sesi II. Secara sektoral, tercatat 1 sektor saham meningkt yakni bahan baku yang naik 0,2%. Adapun 9 sektor turun dipimpin transportasi & logistik minus 1,98%, industri dan properti masing-masing turun 1,39% dan dan 1,16%. Saham-saham niak tertinggi yakni BABY, SSMS, TPIA, KOKA dan PTRO. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam CGAS, HUMI, MAYA, GRIA dan NICE.
Sementara kinerja Bursa Saham Asia di antaranya indeks Nikkei melemah 0,08% jadi 36.517,60, indeks Hang Seng menguat 2,63% jadi 15.353,98, indeks Shanghai menguat 0,53% jadi 2.770,98, dan indeks Strait Times melemah 0,44% jadi 3.135,25.
Di tengah penguatan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | ISAT | BBNI | AMRT |
Last price | Rp9.850 | Rp5.425 | Rp2.720 |
Recommendation | Trading buy | Buy on weakness | Trading buy |
Entry | Rp9.800 | Rp5.400 | Rp2.700 |
Rp9.600 | Rp5.300 | Rp2.650 | |
Target price (TP) 1 | Rp10.000 | Rp5.525 | Rp2.760 |
Target price (TP) 2 | Rp10.175 | Rp5.600 | Rp2.800 |
Stop loss | Rp9.400 | Rp5.175 | Rp2.620 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 23/1/2024
ISAT : last price Rp9.850
Harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) naik 1,55% atau bertambah 150 poin menjadi Rp9.850 pada Selasa (23/1/2024). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ISAT di rentang harga Rp9.600 dan Rp9.800, dengan target harga ambil untung di Rp10.000 dan Rp10.175, serta stop rugi di Rp9.400.
BBNI : last price Rp5.425
Harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melemah 1,81% atau berkurang 100 poin menjadi Rp5.425 pada Selasa (23/1/2024). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham BBNI di kisaran harga Rp5.300 dan Rp5.400, dengan target harga ambil untung di Rp5.525 dan Rp5.600, serta stop rugi di Rp5.175.
AMRT : last price Rp2.720
Harga saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) naik 1,49% atau bertambah 40 poin menjadi Rp2.720 pada Selasa (23/1/2024). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham AMRT di rentang harga Rp2.650 dan Rp2.700, dengan target harga ambil untung di Rp2.760 dan Rp2.800, serta stop rugi di Rp2.620.
Ringkasan Berita Pasar
BYAN
PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mengalokasikan belanja modal US$230 juta hingga US$260 tahun ini. Sebesar 74% dari belanja modal itu akan digunakan untuk ekspansi bangunan dan infrastruktur pertambangan, lalu 13 % untuk membeli peralatan dan mesin, serta 13 % lainnya untuk perlengkapan. Perusahaan menargetkan bisa memproduksi 55-57 juta ton batu bara atau meningkat dari tahun lalu 48 juta ton. Optimisme itu karena perluasan site BYAN di North Pakar, Kalimantan Timur.
ADMF
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menargetkan pembiayaan naik 15% tahun ini. Pada 2023, pembiayaan perusahaan naik 31% menjadi Rp 41,6 triliun. Untuk mencapai target itu, ADMF menyiapkan beberapa strategi seperti diversifikasi pembiayaan dan penguatan di sektor otomotif, melakukan digitalisasi dalam proses pembiayaan dan menjadi official multifinance partner dalam IIMS 2024.
DEPO
PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) mengalokasikan belanja modal Rp260 miliar tahun ini, sebagian besar akan digunakan untuk proses kontruksi gerai fisik. Secara rinci, 28% di antaranya untuk membeli tanah dan bangunan, 56% untuk proses kontruksi gerai fisik dan sisanya untuk fasilitas gerai. Perusahaan menargetkan bisa membuka 4 gerai baru tahun ini. DEPO juga terus meningkatkan efisiensi dan penjagaan risiko, agar margin terjaga dengan baik. Perusahaan menargetkan pendapatan naik 14% dan laba naik 20% tahun ini.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.