Kinerja Big Banks hingga Kuartal III Membara, Ini Rekomendasi Saham BBRI, BBNI, BMRI dan BBCA
BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI tetap direkomendasi beli dengan rasio PBV di kisaran 1,4 hingga 4,3 dan potensi kenaikan harga saham 12-31%
BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI tetap direkomendasi beli dengan rasio PBV di kisaran 1,4 hingga 4,3 dan potensi kenaikan harga saham 12-31%
Bareksa.com - Kinerja empat bank terbesar Tanah Air (big 4 banks) hingga kuartal III 2024, semakin ciamik dan membara. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sudah melalui masa kelam akibat membengkaknya rasio kredit bermasalah (NPL) beberapa waktu lalu, sehingga kini kinerjanya cerah. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan margin bunga bersih (NIM) dan pertumbuhan kredit semakin ciamik. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat margin bunga bersih menguat. Serta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat penyaluran kredit dan laba bersih melesat.
Kinerja Keuangan Januari-September 2024 (Rp triliun)
Kinerja | BBRI | YOY | BBCA | YOY | BBNI | YOY | BMRI | YOY |
Total pendapatan | 148,7 | 12,8% | 80,1 | 10,4% | 48,8 | 7,3% | 110,6 | 12,9% |
Pendapatan bunga bersih | 105,7 | 4,5% | 60,1 | 9,5% | 29,4 | -5,5% | 74,6 | 3,81% |
Pendapatan non bunga | 41,3 | 29,8% | 19 | 13,5% | 16,8 | 15,1% | 30,7 | 12,6% |
Beban operasi | 61,5 | 10,6% | 26,8 | 8% | 20,9 | 7,4% | 39,8 | 3,6% |
Provisi | 29,4 | 28,2% | 2,4 | 69% | 5,38 | -19,7% | 9,5 | 4,1% |
Laba bersih | 45,3 | 2,6% | 41,1 | 12,8% | 16,3 | 3,5% | 42 | 7,5% |
Penyaluran kredit | 1.353,3 | 8,2% | 877 | 14,5% | 735 | 9,5% | 1.589 | 20,8% |
Dana pihak ketiga | 1.362,4 | 5,6% | 1.125 | 3,4% | 769,7 | 3% | 1.667 | 14,9% |
Total Aset | 1.961,9 | 5,9% | 1.434 | 3,8% | 1.068 | 5,8% | 2.323,9 | 15,8% |
Sumber : BBRI, BBCA, BBNI, BMRI
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja BMRI
BMRI mencatat laba bersih Rp42 triliun di periode Januari-September 2024, naik 7,6%. Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (31/10), catatan ini di bawah ekspektasi, atau hanya merealisasi 71% dari target tahun ini, namun di atas konsensus mencapai 75% dari proyeksi setahun penuh di 2024. Biaya kredit BMRI membaik karena mampu ditekan 10 basis poin menjadi 0,9% di periode Januari-September 2024.
Pengendalian biaya ini juga sejalan dengan beban operasi yang hanya naik 4%. Margin bunga bersih (NIM) BMRI tercatat turun 50 basis poin menjadi 5%, utamanya akibat meningkatnya biaya dana 40 basis poin. Namun secara kuartalan pendapatan BMRI naik 12% di kuartal III 2024, didorong solidnya kinerja biaya kredit yang semakin membaik, atau berkurang 20 basis poin (QOQ) menjadi 0,7%.
Pertumbuhan kredit BMRI tetap kuat dengan kenaikan 20% (YOY) pada kuartal III 2024, melampaui target 16-18%. Namun dari sisi pendanaan, pertumbuhan simpanan BMRI mengesankan dengan kenaikan 15%, yang disumbang oleh meningkatnya simpanan deposito berjangka 14%, namun dana murah yang diperoleh dari tabungan dan giro (CASA) melambat hanya naik 15% akibat basisnya relatif tinggi di kuartal II. Akibarnya rasio simpanan terhadap simpanan (LDR) BMRI mengetat menjadi 92,5% di kuartal III 2024, dibandingkan 90,1% di kuartal II 2024.
Secara triwulanan, NIM BMRI turun 15 basis poin di kuartal III 2024 (bank only). Namun kinerja anak perusahaan yakni BRIS dan Bank Mantap memberikan kontribusi positif terhadap NIM perseroan. Meskipun NIM BMRI melemah per September 2024, namun Ciptadana Sekuritas yakin ada potensi perbaikan di kuartal IV 2024. BMRI juga mempertahankan target NIM tahun ini di angka 5-5,3%, atau masih sesuai dengan realisasi periode Januari-September 2024 di 5,1%.
Kinerja BBRI
Bank pelat merah yang berfokus di segmen pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah ini melaporkan kinerja yang kuat hingga kuartal III 2024. Menurut Riset Ciptadana Sekuritas Asia, pendapatan BBRI di kuartal III 2024 cukup solid ditopang membaiknya margin bunga bersih dan pulihnya pendapatan.
Di kuartal III 2024 saja, BBRI membukukan laba Rp15,4 triliun, naik 11% secara kuartal per kuartal (QOQ) dan naik 5% secara tahunan (YOY). Pertumbuhan ini ditopang pendapatan bunga bersih yang naik 5% (QOQ) dan bertambah 1% (YOY), didukung oleh margin bunga bersih (NIM) yang naik 30 basis poin (QOQ) menjadi 8,5% pada kuartal III 2024.
Pendapatan non bunga BBRI melesat 22% (QOQ) dan melonjak 44% (YOY) di kuartal III 2024, menjadi kontributor utama. Meski begitu, biaya kredit (COC) memburuk menjadi 3.4% di kuartal III 2024, dibandingkan hanya 2,5% pada kuartal II, namun sedikit membaik dari 3,5% di kuartal I.
Secara kumulatif laba BBRI tumbuh 2,4% (YOY) menjadi Rp45,1 triliun pada periode Januari-September 2024, sejalan dengan estimasi konsensus 72-74% dari proyeksi sepanjang 2024. Rasio kredit bermasalah (NPL) BBRI juga membaik jadi 3% di kuartal III 2024, dibandingkan 3,2% di kuartal II, terutama didorong membaiknya segmen korporasi. Loan at risk juga membaik jadi 11,6% di kuartal III dari 11,8% di kuartal II.
Pertumbuhan kredit BBRI melambat jadi 8% (YOY) di kuartal III 2024, atau hanya naik 1% (QOQ) di tengah fokus perseroan pada kualitas aset di segmen mikro dan normalisasi pertumbuhan di segmen korporasi. Segmen korporasi melesat 17% (YOY) dan 3% (QoQ) pada kuartal III, dibandingkan kenaikan 10% (QOQ) di kuartal II. Meski begitu, hingga akhir 2024, penyaluran kredit BBRI diprediksi masih akan tumbuh di atas 20%.
Meskipun rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) BBRI secara konsolidasi di level tinggi yakni 99% di kuartal III 2024, dibandingkan 96% di kuartal II, namun LDR tidak terkonsolidasi tetap memadai di 89,6% di kuartal III, dibandingkan 87% di kuartal II. Prospek margin bunga bersih BBRI juga lebih baik, mengingat penurunan suku bunga yang diantisipasi. BBRI diprediksi paling diuntungkan dari suku bunga acuan yang lebih rendah di antara bank-bank besar lain, karena fokusnya di segmen mikro. Selain itu, BBRI juga bisa diuntungkan dari kebijakan moneter ekspansif baru-baru ini.
Kinerja BBCA
Bank swasta terbesar Tanah Air, BBCA mencatat laba dalam periode 9 bulan pertama di 2024, sedikit melampaui estimasi. Sehingga target margin bunga bersih BBCA direvisi naik. Menurut riset Ciptadana Sekuritas, BBCA membukukan kinerja yang solid dengan laba mencapai Rp14,2 triliun di kuartal III 2024, naik 1,4% (QOQ) dan 16,1% (YOY). Kinerja ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang kuat dengan kenaikan 5% (QOQ) dan melesat 13% (YOY), didukung oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat mencapai 3% (QOQ) dan margin bunga bersih (NIM) naik 20 basis poin menjadi 6,7% di kuartal III 2024.
Secara kumulatif, laba BBCA tumbuh 13% (YOY) menjadi Rp41,1 triliun pada periode 9 bulan pertama di 2024, sedikit melampaui ekspektasi karena berhasil merealisasi 75-76% dari proyeksi hingga akhir tahun. Margin bunga bersih (NIM) BBCA juga naik 10 basis poin (YOY) menjadi 6,5% hingga kuartal III 2024, sementara biaya kredit (COC) tetap terjaga di 0,4%. Karena kinerja yang solid ini, maka target NIM BBCA direvisi naik 20 basis poin menjadi di kisaran 5,7-5,8% sepanjang 2024. Membaiknya NIM salah satunya didorong oleh pemotongan suku bunga deposito berjangka 25 basis poin pada September 2024, yang kemungkinan akan kelihatan dampaknya pada kinerja kuartal IV 2024.
Menurut Riset Ciptadana Sekuritas, kinerja NIM BBCA yang ciamik ditopang oleh rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) yang tergolong rendah di 76,1% pada kuartal III 2024. Meskipun meningkat dibandingkan kuartal II, namun LDR bank milik Grup Djarum ini masih di bawah level sebelum pandemi Covid-19. Adapun penyaluran kredit BBCA tetap kuat dengan pertumbuhan 14,5% pada kuartal III 2024, dengan kontribusi dari semua segmen. Secara kuartal per kuartal, kredit BBCA naik 3,2%, dengan pertumbuhan tertinggi disumbang oleh segmen komersial yang naik 6% (QOQ) dan UKM yang tumbuh 5% (QOQ). Kredit segmen konsumer juga tetap solid dengan kenaikan 3% di periode yang sama.
Kinerja BBNI
BBNI melaporkan pertumbuhan laba 4% secara tahunan (YOY) menjadi Rp16,3 triliun pada periode 9 bulan pertama di 2024, sejalan dengan ekspektasi dan konsensus atau mencapai 72-74% dari estimasi 2024. Secara triwulanan, laba BBNI naik 5% (QOQ) dan naik 3% (YOY) menjadi Rp5,6 triliun di kuartal III 2024, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) yang kuat mencapai 7% (QOQ). Peningkatan ini didukung oleh membaiknya margin bunga bersih (NIM) yang solid bertambah 30 basis poin menjadi 4,5% pada kuartal III 2024. Catatan ini menunjukkan NIM BBNI sesuai dengan target di atas 4% untuk proyeksi sepanjang 2024. Adapun sepanjang 9 bulan pertama di 2024, BBNI mencatat NIM 4,2%,
Menurut Riset Ciptadana Sekuritas, NIM BBNI yang lebih baik dari harapan didorong oleh beberapa faktor. Di antaranya peningkatan imbal hasil pinjaman, biaya dana yang lebih rendah dan rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) yang lebih tinggi jadi 95% pada kuartal III 2024, dibandingkan 94% di kuartal II 2024. Pertumbuhan total pinjaman BBNI sedikit melambat, namun di segmen korporasi dan konsumen tetap kuat.
Kenaikan total pinjaman BBNI sedikit melambat menjadi 9,5% (YOY) di kuartal III 2024. Perlambatan ini dipengaruhi oleh penurunan kredit usaha rakyat (KUR) yang minus 22% (YOY) dan kredit segmen menengah negatif 5% (YOY), sejalan dengan strategi bank untuk fokus pada segmen berisiko rendah. Manajemen BBNI mengindikasikan permintaan akan terus kuat di segmen korporasi, dengan pertumbuhan didorong oleh sektor-sektor seperti telekomunikasi, pertanian, dan layanan bisnis. Karena itu BBNI mempertahankan target pertumbuhan kredit di 10-12% pada 2024. Rasio kredit bermasalah BBNI juga tetap stabil di 2% pada kuartal III 2024.
Rekomendasi Saham BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI
Seiring kinerja yang solid dan ciamik ini, saham big 4 banks tetap direkomendasikan beli. Ciptadana Sekuritas merekomendasikan beli saham BBRI mempertimbangkan pada 2025 diprediksi akan menjadi titik balik bagi kinerja emiten saham sejuta umat itu. Sebab, dengan strategi pertumbuhan pinjaman yang konservatif dan rasio coverage yang kuat akan menciptakan lebih banyak ruang untuk perbaikan biaya kredit. Imbal hasil dividen BBRI diprediksi di kisaran 7,5% pada 2025 dengan asumsi rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih mencapai 85%.
Saham BBCA juga tetap direkomendasikan beli oleh Ciptadana Sekuritas, mempertimbangkan perseroan bisa meminimalisir dampak penurunan suku bunga. Sementara itu, spread terhadap imbal hasil Obligasi Pemerintah untuk sebagian besar pinjaman korporasi terbatas, sehingga menyisakan ruang untuk penyesuaian suku bunga jangka pendek BBCA.
Senada, rekomendasi beli saham BBNI juga dipertahankan Ciptadana Sekuriras. Sebab kinerja hingga kuartal III 2024 sesuai dengan estimasi sampai akhir tahun. Saham BMRI juga tetap dipertahankan rekomendasi beli oleh Ciptadana Sekuritas meskupun margin bunga bersih (NIM) sedikit di bawah target. Sebab kinerja biaya kredit dan NIM di kuartal IV diprediksi akan semakin membaik, sehingga proyeksi kinerja bank beraset paling jumbo di Tanah Air itu tetap dipertahankan.
Saham | PBV | Last Price | Target Price | Potential Upside |
BBRI | 2,1x (2025F) | Rp4.710 | Rp6.200 | 31,6% |
BBCA | 4,3x (2025F) | Rp10.350 | Rp11.600 | 12% |
BBNI | 1,4x (2025F) | Rp5.225 | Rp6.700 | 28% |
BMRI | 2,5x (2025F) | Rp6.750 | Rp8.250 | 22,2% |
Sumber : Ciptadana Sekuritas Asia, Last Price 30 Oktober 2024
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Christian Halim/Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.