BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

OJK : IHSG Turun 2,88% di Semester I 2024, Namun Market Cap Naik 3,58%

Abdul Malik09 Juli 2024
Tags:
OJK : IHSG Turun 2,88% di Semester I 2024, Namun Market Cap Naik 3,58%
Anggota Dewan Komisioner merangkap sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi. (Akun Youtube TICMI)

AUM Industri pengelolaan investasi Rp826,07 triliun, naik 0,16% namun NAB reksadana turun 2,99% dengan net redemption Rp7,88 triliun

Bareksa.com - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi, mengatakan kinerja pasar saham yang tercatat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 2,88% sepanjang tahun berjalan (YTD) atau periode 6 bulan terakhir ke level 7.063,58, namun menguat 1,33% sepanjang Juni 2024. Nilai kapitalisasi pasar IHSG tercatat Rp12.092 triliun atau naik 3,58% di semester I 2024, namun mencatat net sell (jual bersih) Rp7,73 triliun YTD.

“Pelemahan terjadi di antaranya di sektor teknologi dan transportasi & logistik (secara YTD). Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham tercatat Rp12,28 triliun YTD,” kata Inarno dalam konferensi pers hasi RDK Juni 2024, Senin (8/7/2024).

Menurut Inarno, untuk kinerja pasar obligasi yang tercermin dari indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,55% YTD ke level 380,42, dengan imbal hasil (yield) SBN pada 28 Juni 2024 rata-rata naik 33,2 basis poin (bps) YTD dan non-resident atau investor asing mencatatkan net sell Rp33,96 triliun. Untuk pasar obligasi korporasi per akhir Juni 2024, investor non-resident (asing) juga mencatatkan net sell Rp1,71 triliun YTD.

Promo Terbaru di Bareksa

Beli Saham di Sini

Kinerja Pasar Modal

Illustration

Sumber : OJK

Di industri pengelolaan investasi, kata dia, nilai asset under management (AUM) tercatat Rp826,07 triliun (naik 0,16% YTD), dengan nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan reksadana Rp486,45 triliun atau turun 2,99% YTD dan tercatat net redemption Rp7,88 triliun YTD pada 28 Juni 2024. Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif dengan nilai penawaran umum Rp120 triliun dari 26 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 103 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif Rp30,02 triliun.

Beli Reksadana di Sini

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga Juni 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 548 Penerbit, 156.679 pemodal dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI senilai Rp1,11 triliun.

Pada Bursa Karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Juni 2024, tercatat 67 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume 608.740 tCO2e dan akumulasi nilai Rp36,79 miliar, dengan rincian nilai transaksi 26,85% di pasar reguler, 22,87% di pasar negosiasi, 50,23% di pasar lelang dan 0,05% di marketplace. “Ke depan, potensi Bursa Karbon masih sangat besar mempertimbangkan terdapat 3.834 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan tingginya potensi unit karbon yang dapat ditawarkan,” Inarno menjelaskan.

Dalam rangka penegakan ketentuan di bidang pasar modal, kata dia, pada bulan Juni 2024, OJK telah mengenakan sanksi administratif berupa denda atas kasus kepada 1 pemegang saham emiten dan 1 pihak lainnya Rp7,25 miliar. Selama tahun 2024, OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di pasar modal kepada 77 pihak yang terdiri dari sanksi administratif berupa denda Rp56,63 juta, 14 perintah tertulis, 1 pencabutan izin usaha manajer investasi, 1 pencabutan izin orang perseorangan, dan 5 peringatan tertulis. Kemudian, sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai Rp41,59 miliar kepada 434 pelaku jasa keuangan di pasar modal dan 60 peringatan tertulis atas keterlambatan penyampaian laporan, serta mengenakan 2 sanksi administratif berupa peringatan tertulis atas selain keterlambatan (non kasus).

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,96

Up0,58%
Up4,31%
Up7,57%
Up8,73%
Up19,20%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.094,08

Up0,44%
Up4,48%
Up7,05%
Up7,51%
Up2,61%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,18

Up0,60%
Up3,97%
Up7,04%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,13

Up0,53%
Up3,89%
Up6,64%
Up7,38%
Up16,99%
Up40,43%

Insight Renewable Energy Fund

2.269,81

Up0,81%
Up3,87%
Up6,51%
Up7,19%
Up20,23%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua