Laba Astra International (ASII) jadi Rp7,46 Triliun di Kuartal I 2024
(30/4/2024) per pukul 16.09 WIB tercatat naik 125 poin atau naik 2,49% menjadi Rp5.150
(30/4/2024) per pukul 16.09 WIB tercatat naik 125 poin atau naik 2,49% menjadi Rp5.150
Bareksa.com - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih Rp7,46 triliun, turun 14,39% year on year (YoY) dibandingkan periode sama tahun lalu yang masih mencapai Rp8,71 triliun. Sementara itu laba bersih tidak termasuk penyesuaian nilai wajar atas investasi di GoTo dan Hermina, sebesar Rp8,1 triliun, 5% lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I/2023.
Terkoreksinya kinerja ASII merefleksikan penurunan kinerja dari bisnis alat berat dan pertambangan serta otomotif Grup. Pendapatan ASII juga turun 2,13% menjadi Rp81,2 triliun dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp82,98 triliun.
Secara terperinci berdasarkan segmen, pendapatan jumbo ASII ditopang dari segmen otomotif sebesar Rp34,19 triliun, diikuti segmen alat berat dan tambang sebesar Rp32,41 triliun. Kemudian, jasa keuangan berkontribusi sebesar Rp7,77 triliun dan agribisnis sebesar Rp4,80 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Lebih lanjut seperti dilansir Bisnis, segmen infrastruktur dan logistik berkontribusi Rp2,06 triliun, segmen teknologi informasi Rp611 miliar, dan properti Rp222 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp865 miliar. Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro mengatakan kinerja Grup Astra pada kuartal I/2024 menurun yang terutama merefleksikan kondisi ekonomi yang melemah dan penurunan harga batu bara dari tingkat harga yang tinggi sebelumnya. "Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Grup tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia," ujar Djony dalam keterangannya, dikutip Senin (29/4/2024).
Djony mengatakan didukung oleh neraca keuangan yang kuat, Grup Astra dengan diversifikasi portofolio bisnisnya berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan berbagai peluang pertumbuhan jangka panjang. Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode ASII tercatat sebesar Rp47,69 triliun pada tiga bulan pertama 2024, atau turun dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp72,13 triliun.
Sementara itu berdasarkan neraca, total aset ASII naik menjadi Rp460,02 triliun per 31 Maret 2024, dibandingkan akhir Desember 2023 sebesar Rp445,67 triliun. Liabilitas perseroan naik menjadi Rp198,44 triliun, dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp195,26 triliun. Adapun ekuitas sebesar Rp261,58 triliun atau naik dibanding Desember 2023 sebesar Rp250,41 triliun.
Adapun saham ASII pada perdagangan hari ini, Selasa (30/4/2024) per pukul 16.09 WIB tercatat naik 125 poin atau naik 2,49% menjadi Rp5.150.
(IQPlus/12056009/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.