Pefindo Turunkan Peringkat PP Properti (PPRO) dan Obligasi Berkelanjutan
Pefindo dapat merevisi prospek menjadi stabil jika PPRO mampu meningkatkan kinerja bisnis dan indikator keuangannya secara signifikan
Pefindo dapat merevisi prospek menjadi stabil jika PPRO mampu meningkatkan kinerja bisnis dan indikator keuangannya secara signifikan
Bareksa.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT PP Properti Tbk (PPRO) dan Obligasi Berkelanjutan II menjadi idBB- dari idBBB-. Prospek peringkat Perusahaan direvisi menjadi negatif dari stabil.
Melansir laman resmi Pefindo, penurunan peringkat mencerminkan kombinasi dari pemburukan profil kredit berdiri sendiri PPRO dengan terbatasnya kemungkinan dukungan dari perusahaan Induk. Pemburukan profil kredit berdiri sendiri PPRO dipicu oleh melemahnya profil kredit Perusahaan seiring dengan kinerja pra penjualan yang masih lemah, terbatasnya kapasitas keuangan untuk menyelesaikan konstruksi proyek yang sedang berjalan, serta potensi penurunan atas porsi pendapatan berulang dengan dilakukannya divestasi atas beberapa aset yang dimiliki.
Akibatnya, Pefindo menyebutkan bahwa profil keuangan PPRO juga memburuk terutama dalam aspek struktur permodalan, proteksi arus kas, dan fleksibilitas keuangan. "Kami juga menilai PTPP memiliki kapasitas yang terbatas untuk memberikan dukungan luar biasa kepada PPRO, mempertimbangkan pinjaman yang diberikan dari PTPP sudah mencapai batas maksimum yaitu 50% dari ekuitas induk," sebut Pefindo dalam laman resminya, Senin (1/4/2024).
Promo Terbaru di Bareksa
Lebih lanjut disampaikan bahwa prospek negatif disematkan untuk peringkat Perusahaan mengantisipasi peningkatan risiko refinancing atas pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada 2 September 2024. Peringkat Perusahaan mencerminkan lokasi properti yang relatif terdiversifikasi.
Peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang tinggi, indikator proteksi arus kas dan likuiditas yang lemah, serta sensitivitas terhadap perubahan kondisi makroekonomi. Ketidakmampuan PPRO untuk mengatasi permasalahan likuiditasnya dalam waktu dekat dapat memicu penurunan peringkat lebih lanjut.
"Kami dapat merevisi prospek menjadi stabil jika PPRO mampu meningkatkan kinerja bisnis dan indikator keuangannya secara signifikan, serta mengatasi risiko refinancing atas kewajiban keuangannya," sebut Pefindo.
Disampaikan bahwa PPRO awalnya dibentuk pada tahun 1991 sebagai divisi properti PTPP dan menjadi entitas terpisah pada bulan Desember 2013. Perusahaan mengembangkan dan menjual apartemen dan rumah tapak, dan menghasilkan pendapatan berulang dari hotel dan mal. Per 31 Desember 2023, pemegang saham PPRO adalah PTPP (64,96%), publik (34,97%), dan Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan (0,07%).
Adapun harga saham PPRO pada perdagangan hari ini, Selasa (2/4/2024) per pukul 14.21 WIB, berada pada posisi Rp28 per saham, minus 9,68%.
(Martina Priyanti)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.