Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (6/2/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Rabu (7/2/2024):
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari IHSG moncer karena rebound teknikal pada Selasa, setelah sehari sebelumnya melemah. Indeks saham kebanggaan Tanah Air ditutup naik 0,68% atau bertambah 48,79 poin menjadi 7.247,41 kemarin (6/2), dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 menguat 0,53% atau bertambah 5,13 poin menjadi 980,62.
Salah satu sentimen positif yang mendorong IHSG kemarin ialah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 yang naik 5,05%. Meskipun lebih rendah dari 2022 yang tumbuh 5,31%, namun pertumbuhan ekonomi RI di atas prediksi Dana Moneter Internasional (IMF) 5%, di tengah kebijakan suku bunga tinggi oleh Bank Indonesia. Saat ini pasar menanti rilis cadangan devisa Januari 2024 yang diprediksi menurun dari Desember, akibat stabilisasi rupiah.
Penguatan IHSG di tengah Bursa Saham Asia yang ditutup bervariasi, karena investor menanti data neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) dan inflasi China. Selain itu, otoritas pasar modal Negara Panda juga sedang berupaya memperketat aturan transaksi margin dan short selling untuk mendorong stabilitas pasar modal.
Pasar juga berekspektasi ada kebijakan yang mendukung developer yang tertekan. Hal ini menopang penguatan Bursa Saham Hong Kong dan China. Adapun Bank Sentral Australia (RBA) kemarin mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga di level 4,35%, level tertinggi dalam 12 tahun terakhir.
IHSG kemarin bertahan di zona hijau sejak pembukaan hingga penutupan. Secara sektoral, 8 sektor saham meningkat dipimpin properti melesat 1,02%, infrastruktur dan barang konsumen non primer masing-masing naik 1,01% dan 0,91%. Namun 3 sektor melemah yakni teknologi minus 1,13%, transportasi & logistik berkurang 0,48%, serta barang baku tertekan 0,15%. Saham-saham yang naik tertinggi yakni BELL, EDGE, SRAJ, PTPS, dan GTBO. Saham-saham yang turun terdalam yakni LMAX, WIDI, HUMI, NICE, dan GRPH.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 981.488 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 16,39 miliar lembar senilai R9.02 triliun. Sebanyak 284 saham naik, 232 saham turun dan 239 saham stagnan. Kinerja Bursa Saham Asia kemarin di antaranya indeks Nikkei melemah 0,53% jadi 36.160,69, indeks Hang Seng melesat 4,04% jadi 16.136,87, indeks Shanghai menguat 3,23% jadi 2.789,49, serta indeks Strait Times melemah 0,11% jadi 3.130,78.
Di tengah penguatan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | BTPS | JSMR | EXCL |
Last price | Rp1.615 | Rp4.930 | Rp2.370 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp1.605 | Rp4.910 | Rp2.340 |
Rp1,570 | Rp4.820 | Rp2.260 | |
Target price (TP) 1 | Rp1.640 | Rp4.980 | Rp2.420 |
Target price (TP) 2 | Rp1.660 | Rp5..000 | Rp2.450 |
Stop loss | Rp1.545 | Rp4.750 | Rp2.200 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 6/2/2024
Harga saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) naik 3,19% atau bertambah 50 poin menjadi Rp1.615 pada Selasa (6/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BTPS di rentang harga Rp1.570 dan Rp1.605, dengan target harga ambil untung di Rp1.640 dan Rp1.660, serta stop rugi di Rp1.545.
Harga saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 1,23% atau bertambah 60 poin menjadi Rp4.930 pada Selasa (6/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham JSMR di kisaran harga Rp4.820 hingga Rp4.910, dengan target harga ambil untung di Rp4.980 dan Rp5.000, serta stop rugi di Rp4.750.
Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) melesat 4,41% atau bertambah 100 poin menjadi Rp2.370 pada Selasa (6/2). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham EXCL di rentang harga Rp2.260 dan Rp2.340, dengan target harga ambil untung di Rp2.420 dan Rp2.450, serta stop rugi di Rp2.200.
PT Merdeka Copper Gold Tbkn (MDKA) mencatatkan produksi emas pada 2023 mencapai 138.666 ons, tembaga 12.706 ton dan nikel 95.450 ton. Untuk emas memiliki cash cost US$846 per ons dengan average selling price mencapai US$1.939 per troy ons. Kemudian MDKA berhasil mengolah 65.117 NPI dan 30.333 ton dalam bentuk nikel matte. Untuk pabrik HPAL, diproyeksikan dapat beroperasi pada akhir 2024. Sedangkan untuk proyek emas Pani masih dalam tahap eksplorasi dan diproyeksi masuk dalam tahap komisioning pada 2025.
PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) menargetkan produksi batu bara tahun ini bisa mencapai 50 juta ton, meningkat dari target produksi 2023 yang mencapai 40 juta ton. GEMS juga menganggarkan belanja modal US$60 juta untuk memperkuat fasilitas pelabuhan, hauling road dan fasilitas pendukung lainnya. Perusahaan memprediksi pendapatan 2023 bisa mencapai US$3 miliar dengan margin laba sekitar 15%.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.