Bareksa.com - Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic memberikan peringatan bahwa penurunan inflasi Amerika menuju target bank sentral sebesar 2%, kemungkinan melambat dalam beberapa bulan ke depan. Bostic yang akan menjadi anggota pemungutan suara di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tahun ini, memperkirakan perkembangan inflasi akan jauh lebih lambat ke depan.

Bahkan, dia menambahkan bahwa ada beberapa risiko inflasi mungkin terhenti sama sekali. Menurut Bostic, bahwa tekanan harga telah turun lebih cepat dari perkiraannya pada 2023, namun masih berpendapat bahwa inflasi kemungkinan mencapai hampir 2,5% pada akhir tahun, dan hanya mencapai target The Fed pada 2025.

Setelah pemungutan suara kebijakan The Fed pada Desember, Bostic mengatakan suku bunga perlu dipertahankan hingga setelah musim panas. Dia mengatakan bahwa ketidakpastian yang dihadapi perekonomian AS memerlukan pendekatan yang hati-hati.

"Inflasi harus secara tegas dan pasti kembali ke target kami sebesar 2%. Ini akan menjadi hasil yang buruk jika kita mulai melakukan pelonggaran dan inflasi mulai naik turun seperti jungkat-jungkit. Hal ini akan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap arah perekonomian," kata Bostic.

Bostic mengatakan kenaikan biaya pengiriman baru-baru ini karena gangguan lalu lintas di Terusan Suez yang disebabkan oleh Houthi yang menargetkan kapal-kapal perlu diawasi dengan sangat cermat.

"Akan sangat menarik untuk melihat sejauh mana konflik Timur Tengah dan serangan terhadap kapal kontainer mulai muncul dalam struktur biaya bisnis di distrik saya," pungkas Bostic.

Beli Saham, Klik di Sini​
(IQPlus/01435623/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.