Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (8/1/2024) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Selasa (9/1/2024):
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja IHSG melemah pada Senin (8/1) atau mengawali pekan kedua di 2024. IHSG tertekan aksi ambil untung, setelah pekan lalu sempat mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high). Gerak IHSG kemarin senada dengan kinerja bursa saham di kawasan Asia yang cenderung terkoreksi. Meski melemah, IHSG masih bertahan di atas level psikologis 7.200.
IHSG melemah 0,91% atau berkurang 67,04 poin menjadi 7.283,58 pada Senin (8/1) dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga berkurang 1% atau 9,82 poin menjadi 976,43. Pelemahan IHSG seiring dengan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang juga melemah. Sepanjang perdangan kemarin, IHSG betah berada di teritori negatif.
Meski begitu, sejatinya sentimen dari dalam negeri kemarin cukup positif. Yakni Bank Indonesia (BI) mengumumkan cadangan devisa (cadev) Indonesia per Desember 2023 mencapai US$146,4 miliar, naik 6,01% dari bulan sebelumnya US$138,1 miliar. Perolehan cadev per akhir Desember 2023 itu menjadi yang tertinggi sejak September 2021. Pada saat itu, BI mencatat cadev US$146,9 miliar. Kenaikan cadangan devisa itu disebabkan moncernya setoran pajak hingga penarikan utang luar negeri pemerintah.
Secara sektoral, penurunan IHSG kemarin ditekan 8 sektor saham dipimpin barang baku minus 1,28%, infrastruktur berkurang 0,5%, serta transportasi dan logistik kehilangan 0,34%. Namun, 3 sektor saham menguat yakni properti naik 0,5%, kesehatan bertambah 0,19%, dan keuangan meningkat 0,09%. Saham-saham yang melemah terdalam yakni ASLI, EMDE, STRK, TPIA dan IRRA. Adapun saham-saham naik tertinggi yakni BBSS, CGAS, ITMA, POLL, dan PTPS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.391.747 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 18,56 miliar lembar senilai Rp10,7 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 348 saham menurun, dan 243 tidak bergerak nilainya. Kinerja bursa saham regional Asia kemarin di antarnya indeks Hang Seng melemah 1,88% jadi 16.224,45, indeks Shanghai naik 1,42% jadi 2.887,54, serta indeks Strait Times menguat 0,09 persen ke 3.187,02. Adapun indeks Nikkei libur memperingati hari libur nasional.
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | MIDI | BDMN | ASSA |
Last price | Rp394 | Rp2.860 | Rp870 |
Recommendation | Speculative buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp394 | Rp2.840 | Rp860 |
Rp380 | Rp2.810 | Rp820 | |
Target price (TP) 1 | Rp406 | Rp2.900 | Rp900 |
Target price (TP) 2 | Rp414 | Rp2.940 | Rp925 |
Stop loss | Rp370 | Rp2.770 | Rp800 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 8/1/2024
Harga saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) stagnan di level Rp394 pada Senin (8/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham MIDI di rentang harga Rp380 dan Rp394, dengan target harga ambil untung di Rp406 dan Rp414, serta stop rugi di Rp370.
Harga saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) menguat 0,7% atau bertambah 20 poin menjadi Rp2.860 pada Senin (8/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BDMN di kisaran Rp2.810 hingga Rp2.840, dengan target harga ambil untung di Rp2.900 dan Rp2.940, serta stop rugi Rp2.770.
Harga saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) naik 1,75% atau bertambah 15 poin menjadi Rp870 pada Senin (8/1). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ASSA di rentang harga Rp820 hingga Rp860, dengan target harga ambil untung di Rp900 dan Rp925, serta stop rugi di Rp800.
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mengalokasikan belanja modal Rp669 miliar tahun ini yang digunakan untuk belanja infrastruktur guna mendukung proses produksi. Rinciannya 12% akan digunakan untuk tanaman, 69% untuk infrastruktur, bangunan dan kendaraan, 11% untuk mill dan 8% untuk capex lainnya. TAPG menargetkan pertumbuhan produksi tahun ini akan tetap berada di single digit, walaupun iklim di Indonesia berada dalam fase netral.
PT PP Presisi Tbk (PPRE) menargetkan kontrak baru Rp8 triliun dan Rp5,2 triliun, yang diharapkan datang dari sektor pertambangan. Selain itu PPRE menargetkan penjualan order book dari tahun 2023 mencapai Rp5,9 triliun dan Rp4,3 triliun dari proyek carry over, serta Rp1,5 triliun pada proyek-proyek 2024. Perusahaan juga mengalokasikan belanja modal Rp920 miliar tahun ini.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.