Stock Pick : IHSG Tertekan Aksi Ambil Untung, Rekomendasi Saham Hari Ini CPIN, CMRY dan MYOR
IHSG melemah akibat penurunan saham-saham teknologi, seiring aksi ambil untung setelah sebelumnya naik signifikan
IHSG melemah akibat penurunan saham-saham teknologi, seiring aksi ambil untung setelah sebelumnya naik signifikan
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (11/12/2023) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Selasa (12/12/2023):
IHSG : last price 7.088,79
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja IHSG) melemah, utamanya akibat tertekan penurunan saham-saham teknologi. Hal itu seiring aksi ambil untung oleh investor, setelah sebelumnya naik signifikan. IHSG ditutup melemah 0,99% atau berkurang 70,81 poin ke level 7.088,79 pada Senin, dengan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 1,44% atau berkurang 13,66 poin menjadi 936,7.
Menurut Tim Analis Bareksa, pelaku pasar masih mengambil langkah konservatif hingga perdagangan kemarin. Sehingga investor melakukan aksi jual terhadap beberapa saham yang naik cukup tinggi pekan lalu. Investor juga menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Selasa waktu setempat, yang diprediksi menurun. Data ini akan jadi kunci keputusan rapat Bank Sentral AS yang hasilnya diumumkan pada Kamis dini hari WIB.
Promo Terbaru di Bareksa
Secara sektoral, tercatat 9 sektor saham turun kemarin, dipimpin sektor teknologi turun terdalam 7,71%, diikuti transportasi & logistik dan infrastruktur masing- masing turun 2,34% dan 1,42%. Namun 2 sektor saham meningkat dipimpin barang konsumen primer naik 0,35% dan barang baku menguat 0,23%.
Saham-saham yang naik tertinggi FIRE, PANI, RAJA, PAMG dan VTNY. Sedangkan yang turun terdalam GOTO, WIKA, CYBR, PTRO dan PRLF. Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.572.106 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 52,66 miliar lembar senilai Rp14,5 triliun. Sebanyak 137 saham naik, 439 saham turun dan 190 stagnan.
IHSG kemarin juga dibayangi sentimen deflasi China yang dinilai jadi petunjuk penurunan permintaan dan bisa mengarah ke perlambatan ekonomi Negara Panda. Hal ini bisa berdampak ke Indonesia, karena China merupakan negara mitra dagang terbesar. Biro Statistik Nasional (NBS) China pada akhir pekan lalu merilis indeks harga konsumen deflasi 0,5% pada November, dari deflasi 0,2% pada bulan sebelumnya. Deflasi itu lebih buruk dari perkiraan analis 0,1%.
Adapun kinerja bursa saham regional Asia kemarin bervariasi. Yakni indeks Nikkei menguat 1,5% ke 32.791,80, indeks Hang Seng melemah 0,81% jadi 16.201,49, indeks Shanghai naik 0,74% jadi 2.991,44, serta indeks Strait Times tertekan 0,66% jadi 3.090,2.
Di tengah tekanan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | CPIN | CMRY | MYOR |
Last price | Rp5.075 | Rp3.940 | Rp2.380 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp4.950 | Rp3.830 | Rp2.360 |
Rp5.000 | Rp3.880 | Rp2.390 | |
Take profit (TP) 1 | Rp5.250 | Rp4.020 | Rp2.430 |
Take profit (TP) 2 | Rp5.350 | Rp4.080 | Rp2.550 |
Stop loss | Rp4.900 | Rp3.820 | Rp2.350 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 11/12/2023
CPIN : last price Rp5.075
Harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 1% atau bertambah 50 poin menjadi Rp5.075 pada Senin (11/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham CPIN di rentang harga Rp4.950 hingga Rp5.000, dengan target harga ambil untung di Rp5.250 dana Rp5.350, serta stop rugi di Rp4.900.
CMRY : last price Rp3.940
Harga saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) melesat 2,86% atau bertambah 110 poin menjadi Rp3.960 pada Senin (11/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham CMRY di kisaran harga Rp3.830 dan Rp3.880, dengan target harga ambil untung di Rp4.020 dan Rp4.080, serta stop rugi di Rp3.820.
MYOR : last price Rp2.380
Harga saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melemah 0,42% atau berkurang 10 poin menjadi Rp2.390 pada Senin (11/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham MYOR di rentang harga Rp2.360 dan Rp2.390, dengan target harga ambil untung di Rp2.430 dan Rp2.550, serta stop rugi di Rp2.350.
Ringkasan Berita Pasar
BIRD
PT Blue Bird Tbk (BIRD) menganggarkan belanja modal Rp2 triliun pada 2024. Perusahaan akan fokus menambah dan meremajakan armada yang ada untuk terus ekspansi sebanyak 5.000 unit. Pada tahun depan, BIRD menargetkan 500 mobil listrik yang masuk menjadi armada perusahaan.
AKRA
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan kenaikan laba 12-14% pada 2024. Kinerja laba tahun depan akan ditopang kenaikan sektor perdagangan BBM dan sektor distribusi kimia yang dibidik tumbuh masing-masing 6% dan 8%. AKRA juga menargetkan penjualan lahan seluas 130 hektare pada 2024 di kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.