Stocks Pick : IHSG Melemah, Rekomendasi Saham Hari Ini ACES, BMRI, CMNT, FILM & ERAA
Pelemahan IHSG seiring bursa kawasan Asia akibat pernyataan pejabat The Fed membuat pasar sedikit pesimistis era suku bunga tinggi berakhir tahun depan
Pelemahan IHSG seiring bursa kawasan Asia akibat pernyataan pejabat The Fed membuat pasar sedikit pesimistis era suku bunga tinggi berakhir tahun depan
Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (18/12/2023) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Selasa (19/12/2023):
IHSG : last price 7.119,52
Kinerja pasar saham Indonesia yang tercermin dari IHSG melemah 0,99% atau berkurang 71,47 poin jadi 7.119,52 pada Senin (18/12), dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,92% menjadi 949,14. Pelemahan IHSG seiring kinerja bursa saham kawasan Asia yang juga tertekan. Hal itu dinilai akibat pernyataan salah seorang pejabat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang membuat pasar sedikit pesimistis era suku bunga tinggi akan berakhir tahun depan.
Dilansir CNBC Indonesia (18/12), Presiden The Fed New York John Williams mengatakan penurunan suku bunga bukanlah topik utama The Fed saat ini. Sebab dia menilai masih terlalu dini untuk memikirkan pemangkasan suku bunga. Dia menegaskan The Fed akan tetap bergantung pada data dan jika tren penurunan inflasi berbalik, maka siap memperketat kebijakan lagi.
Promo Terbaru di Bareksa
Pernyataan Williams sedikit berbeda dengan pendapat mayoritas pejabat The Fed dalam rapat Desember 2023 pekan lalu yang memutuskan menahan suku bunga di level saat ini 5,25-5,5%. Sebanyak 17 anggota rapat memperkirakan pemangkasan suku bunga di 2024 dan hanya 2 yang memperkirakan tidak ada penurunan suku bunga. Tidak ada anggota rapat FOMC yang memperkirakan suku bunga akan naik tahun depan.
Hasil rapat The Fed tersebut juga mengisyaratkan 3 kali pemangkasan masing-masing 0,25% atau total 0,75% di 2024. kemudian 4 kali lagi pemangkasan di 2025 masing-masing 0,25% atau total 1%. Pada 2026, pemangkasan kembali dilakukan dengan prediksi suku bunga AS akan jadi 2-2,5%. Namun The Fed belum memastikan kapan pemangkasan mulai dilakukan. Pasar sebelumnya berekspektasi penurunan suku bunga mulai Maret, namun kini prediksi pemangkasan mungkin mulai Mei 2024.
Selain itu, investor juga wait and see menanti keputusan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu-Kamis (20-21 Desember) pekan ini yang diperkirakan tetap menahan suku bunga di 6%. Sentimen pernyataan pejabat The Fed itu mengakibatkan IHSG sempat tersungkur turun menuju level 7.000, meskipun akhirnya berhasil ditutup di atas level psikologis 7.100.
Secara sektoral, 2 sektor saham menguat yakni kesehatan naik 0,37% dan properti 0,25%. Namun 9 sektor turun, dipimpin teknologi anjlok 2,87%, infrastruktur serta transportasi & logistik masing-masing turun 2,15% dan 2,13%. Saham-saham yang naik tertinggi yakni KAEF, IRRA, PEHA, CAKK, dan TOBA. Saham-saham yang turun terdalam yakni WIIM, WEGE, MPXL, INET dan GIAA.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.280.298 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 28,84 miliar lembar senilai Rp12,37 triliun. Sebanyak 189 saham naik, 356 saham turun dan 225 stagnan. Bursa saham Asia kemarin melemah yakni indeks Nikkei melemah 0,64% jadi 32.759,00, indeks Hang Seng tertekan 0,97% jadi 16.629,23, indeks Shanghai turun 0,4% ke 2.930,80, serta indeks Strait Times berkurang 0,11 persen jadi 3.113,23.
Di tengah pelemahan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | ACES | BMRI | CMNT | FILM | ERAA |
Last price | Rp715 | Rp5.925 | Rp985 | Rp3.880 | Rp394 |
Recommendation | Buy on weakness | Trading buy | Trading buy | Speculative buy | Speculative buy |
Entry | Rp710 | Rp5.900 | Rp975 | Rp3.800 | Rp380 |
Rp670 | Rp5.800 | Rp940 | Rp3.680 | Rp370 | |
Target price (TP) 1 | Rp750 | Rp6.025 | Rp1.000 | Rp3.950 | Rp410 |
Target price (TP) 2 | Rp780 | Rp6.075 | Rp1.020 | Rp4.000 | Rp420 |
Stop loss | Rp650 | Rp5.700 | Rp930 | Rp3.600 | Rp350 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 18/12/2023
ACES : last price Rp715
Harga saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik 4,38% atau bertambah 30 poin menjadi Rp715 pada Senin (18/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham ACES di rentang harga Rp670 hingga Rp710, dengan target harga ambil untung di Rp750 dan Rp780, serta stop rugi di Rp650.
BMRI : last price Rp5.925
Harga saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 0,24% atau bertambah 25 poin menjadi Rp5.925 pada Senin (18/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BMRI di kisaran Rp5.800 hingga Rp5.900, dengan target harga ambil untung di Rp6.025 dan Rp6.075, dengan stop rugi di Rp5.700.
CMNT : last price Rp985
Harga saham PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) naik 2,6% atau bertambah 25 poin menjadi Rp985 pada Senin (18/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham CMNT di rentang harga Rp940 hingga Rp975, dengan target harga ambil untung di Rp3.950 dan Rp4.000, serta stop rugi di Rp3.600.
FILM : last price Rp3.880
Harga saham PT MD Pictures Tbk (FILM) menguat 0,26% atau bertambah 10 poin menjadi Rp3.880 pada Senin (18/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham FILM di kisaran Rp3.680 hingga Rp3.800, dengan target harga ambil untung di Rp3.950 dan Rp4.000, serta stop rugi di Rp3.600.
ERAA : last price Rp394
Harga saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melesat 11,3% atau bertambah 40 poin menjadi Rp394 pada Senin (18/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham ERAA di rentang harga Rp370 hingga Rp380, dengn target harga ambil untung di Rp410 dan Rp420, serta stop rugi di Rp350.
Ringkasan Berita Pasar
DEWA
PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menganggarkan belanja modal Rp2,9 triliun untuk tahun depan berfokus pada peremajaan armada dan pembangunan fleet baru. Tahun ini DEWA hanya menganggarkan belanja modal Rp217 miliar untuk pemeliharaan. Perusahaan juga mendirikan 8 anak usaha baru untuk meningkatkan fokus di lini bisnis saat ini.
CMRY
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) akan berfokus mengembangkan produk baru susu dan makanan tahun depan, karena dinilai punya prospek jangka panjang lebih baik. Selain itu, CMRY juga terus memperkuat fasilitas bisnis lainnya seperti produksi, pemasaran, pergudangan dan cold chain storage.
MPMX
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) memperkuat kerja sama bisnisnya dengan Carro karen menilai pasar mobil bekas masih prospektif ke depan. Carro memiliki privilage untuk mendapatkan unit dari MPM Rent melalui balai lelang AUKsi. Sejauh ini MPMX belum melakukan penjualan secara online langsung melalui Carro. Tantangan ke depan menurut perusahaan adalah kemunculan mobil hybrid dengan harga relatif terjangkau dan banyaknya insentif, akan tetapi perusahaan masih cukup optimistis untuk bersaing.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.