Stock Pick : IHSG Berpotensi Reli, GJTL, SIDO dan TOWR Jadi Saham Pilihan Hari Ini
Keputusan Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang sesuai ekspektasi disambut positif pelaku pasar
Keputusan Bank Sentral AS, The Federal Reserve yang sesuai ekspektasi disambut positif pelaku pasar
Bareksa.com - Pasca rilis hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Kamis dinihari WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung naik hampir 1% atau bertambah 70,22 poin menjadi 7.325,98 pada Kamis (1/8/2024). Menurut Tim Analis Bareksa, keputusan The Fed yang sesuai ekspektasi disambut positif pelaku pasar. Penguatan IHSG ditopang beberapa saham di antaranya BMRI, ITMG dan PRDA. IHSG juga dinilai berpotensi membentuk formasi rally base rally, yakni pola harga menuju tren bullish (naik).
The Fed menahan suku bunga acuan dan memberi sinyal kuat pemangkasan pada September. Kondisi itu membuat investor optimistis terhadap pasar saham, sehingga bisa mengakumulasi saham berkapitalisasi besar (big caps) dan menengah (mid caps) yang cukup sensitif terhadap suku bunga, seperti sektor konsumer atau ritel, sektor terkait otomotif dan pendukung telekomunikasi. Di tengah potensi reli IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan GJTL, SIDO dan TOWR sebagai saham pilihan hari ini, Jumat (2/8/2024).
Stock Pick | GJTL | SIDO | TOWR |
Last Price | Rp1.195 | Rp735 | Rp820 |
Recommendation | Buy on Breakout | Buy on Weakness | Buy on Breakout |
Entry Range | Rp1.195 | Rp735 | Rp820 |
Rp1.155 | Rp720 | Rp800 | |
Target Price (TP) 1 | Rp1.245 | Rp755 | Rp850 |
Target Price (TP) 2 | Rp1.280 | Rp770 | Rp875 |
Stop Loss | Rp1.120 | Rp700 | Rp770 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 1/8/2024
Promo Terbaru di Bareksa
GJTL : last price Rp1.195
Harga saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) naik 3,91% atau bertambah 45 poin menjadi Rp1.195 pada Kamis (1/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham GJTL di rentang harga Rp1.155 hingga Rp1.195, dengan target harga ambil untung di Rp1.245 dan Rp1.280, serta stop rugi di Rp1.120.
Pergerakan saham GJTL
Sumber : investing.com
Menurut Tim Analis Bareksa, saham produsen ban terbesar di Asia Tenggara itu ditutup di atas garis MA15 dan terlihat sedang mencoba menembus level resisten di Rp1.200. Indikator RSI saham GJTL masih menguat dan MACD sedang mencoba berbalik arah naik. GJTL berhasil mencatatkan laba bersih melonjak 60,69% menjadi Rp577,15 miliar di semester I 2024. Lonjakan laba salah satunya ditopang pendapatan yang naik 5,31% menjadi Rp8,54 triliun.
SIDO : last price Rp735
Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menguat 1,38% atau bertambah 10 poin menjadi Rp735 pada Kamis (1/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BoW) saham SIDO di kisaran harga Rp720 hingga Rp735, dengan target harga ambil untung di Rp755 dan Rp770, serta stop rugi di Rp700.
Pergerakan saham SIDO
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa menilai saham perusahaan industri jamu dan farmasi itu ditutup menembus level garus MA 15 & 60 dengan volume cukup signifikan. Indikator RSI saham SIDO masih terlihat naik, dan perlu dicermati indikator MACD, jika menunjukkan pembalikan arah. Produsen Tolak Angin itu mencatatkan lonjakan laba tahun berjalan 35,79% menjadi Rp608,49 miliar di semester I 2024. Meroketnya laba SIDO ditopang pendapatan yang juga melesat 14,67% menjadi Rp1,9 triliun.
TOWR : last price Rp820
Harga saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) meningkat 3,14% atau bertambah 25 poin menjadi Rp820 pada Kamis (1/8). Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham TOWR di rentang harga Rp800 hingga Rp820, dengan target harga ambil untung di Rp850 dan Rp875, serta stop rugi di Rp770.
Pergerakan saham TOWR
Sumber : investing.com
Tim Analis Bareksa melihat saham perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi itu melanjutkan tren penguatan jangka pendek, didukung indikator RSI yang mulai naik dari area oversold (jenuh jual). Emiten menara milik Grup Djarum melalui anak usahanya telah merampungkan akuisisi 90,11% saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) pada 1 Juli lalu senilai Rp3,42 triliun. Tujuannya untuk pengembangan usaha, serta memperkuat posisi bisnis di bidang infrastruktur telekomunikasi digital.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.