Ekonomi China Diprediksi Membaik di 2024
China akan mengembangkan area pertumbuhan konsumsi baru seperti rumah pintar, rekreasi dan pariwisata, serta acara olahraga
China akan mengembangkan area pertumbuhan konsumsi baru seperti rumah pintar, rekreasi dan pariwisata, serta acara olahraga
Bareksa.com - Perekonomian Tiongkok atau China diperkirakan mengalami kondisi yang lebih menguntungkan dan lebih banyak peluang daripada tantangan pada 2024. Demikian diungkapkan media pemerintah yang mengutip pejabat kantor keuangan dan ekonomi Partai Komunis China.
Kebijakan makroekonomi akan terus memberikan dukungan bagi pemulihan ekonomi, kata pejabat Xinhua, kantor berita resmi China, dalam pembacaan rinci Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan yang diadakan pada 11-12 Desember 2023, di mana para pemimpin utama menetapkan target ekonomi untuk tahun berikutnya.
"Harga di China rendah, tingkat utang pemerintah pusat tidak tinggi, dan terdapat kondisi untuk memperkuat implementasi kebijakan moneter dan fiskal," sebut Xinhua, mengutip kantor Komisi Urusan Keuangan dan Ekonomi Pusat, dikutip dari Reuters, Selasa (19/12/2023).
Namun, hambatan dalam siklus ekonomi domestik masih terjadi karena permintaan, konsumsi, dan investasi perusahaan masih lemah. Tahun depan atau 2024, para pejabat partai tersebut mengatakan, China akan berupaya beralih dari pemulihan pascapandemi ke pertumbuhan konsumsi yang berkelanjutan.
Investasi Saham di Sini
Pertumbuhan Ekonomi China
Sedangkan Dana Moneter Internasional (IMF) bulan lalu merevisi perkiraan pertumbuhan China menjadi 5,4% di tahun ini, dan mengaitkan revisi tersebut dengan pemulihan pasca-covid yang kuat. Pemerintah telah menetapkan target sekitar 5%.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini juga akan mengembangkan area pertumbuhan konsumsi baru seperti rumah pintar, rekreasi dan pariwisata, serta acara olahraga. Dampak dari penerbitan obligasi negara, pemotongan suku bunga, pemotongan pajak dan biaya, serta kebijakan lainnya tahun ini akan berlanjut hingga tahun depan, kata laporan itu.
China juga disebut-sebut akan terus memantau pasar real estate yang terpuruk dan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang wajar bagi perusahaan real estate. "Dengan upaya bersama dari semua pihak, tujuan kebijakan pencegahan risiko real estat dan stabilisasi pasar dapat tercapai sepenuhnya," kata laporan Xinhua.
Promo Terbaru di Bareksa
Hubungan Pertumbuhan China ke Indonesia
China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Sehingga jika misalnya ekonomi Negeri Panda itu melambat atau terganggu, maka akan berdampak ke perekonomian dalam negeri ke depannya, terutama untuk komoditas ekspor andalan Indonesia.
Selain itu, perkembangan pasar saham maupun data-data ekonomi yang dirilis pemerintah China juga memberikan pengaruh terhadap perekonomian global termasuk Indonesia. Misalnya jika data pertumbuhan ekonomi China yang dirilis menyebutkan adanya pelambatan pertumbuhan ekonomi dan atau pasar saham China sedang turun, dapat memberikan sentimen kurang baik bagi pasar saham dalam negeri.
Investasi Saham di Sini(IQPlus/35239010/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.