Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (13/12/2023) dan saham unggulan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Kamis (14/12/2023):
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja IHSG melemah pada Rabu sore, akibat pelaku pasar menanti hasil rapat Bank Sentral Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Kamis dinihari WIB. IHSG ditutup melemah 0,7% atau berkurang 49,97 poin menjadi 7.075,34 pada Rabu (13/12), dengan kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) turun 0,92% atau 8,61 poin jadi 932,9.
Pelemahan IHSG dinilai akibat faktor eksternal, karena pelaku pasar lebih berhati-hati jelang pengumuman suku bunga AS, pasca rilis data inflasi sebelumnya. The Fed pada Rabu waktu AS (13/12) mengumumkan mempertahankan suku bunga acuan di level saat ini 5,25-5,5% dan melakukan beberapa pemangkasan pada 2024 dan seterusnya. Dilansir CNBC (13/12), putusan The Fed menimbang laju inflasi yang mereda dan ekonomi yang berdaya tahan.
Para pimpinan The Fed di rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dengan suara bulat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada Desember ini. Beberapa pejabat The Fed memberi sinyal setidaknya 3 kali pemangkasan suku bunga di 2024, dengan asumsi setiap pemangkasan seperempat poin persentase atau 0,25%. Sinyal itu lebih rendah dari ekspektasi pasar sebelumnya 4 kali pemangkasan di 2024.
Pasar telah mengantisipasi secara luas keputusan The Fed menahan suku bunga tersebut, yang juga bisa mengakhiri siklus 11 kali kenaikan dan mendorong suku bunga AS ke level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun terakhir. Sejak Maret 2022 hingga September 2023, suku bunga acuan Negara Paman Sam naik 5,25% dari sebelumnya 0-0,25% jadi 5,25-5,5%.
Dokumen dot plot komite rapat The Fed menyebut ekspektasi masing-masing anggota ialah 4 kali lagi pemangkasan suku bunga di 2025, dengan 0,25% per pemangkasan atau total setara 1%. Kemudian pada 2026, pemangkasan kembali dilakukan dengan prediksi suku bunga AS jadi 2-2,5%. Keputusan suku bunga AS ini jadi sentimen utama yang membayangi pasar modal global, termasuk IHSG.
IHSG kemarin dibuka melemah di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, 2 sektor saham menguat dipimpin kesehatan naik 0,28% dan barang konsumen non primer bertambah 0,01 persen. Namun 9 sektor saham turun dipimpin teknologi minus 2,99%, energi dan keuangan masing- masing turun 1,12% dan 1,1%. Saham-saham dengan kenaikan tertinggi yakni JAWA, ITMA, PGEO, KAEF dan VTNY. Saham-saham yang melemah terdalam ialah WIKA, SGER, ARTO, INET dan ADMR.
Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.179.885 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 21,25 miliar lembar saham senilai Rp10,64 triliun. Sebanyak 220 saham naik, 346 saham turun dan 194 stagnan. Bursa saham regional Asia kemarin bervariasi dengan indeks Nikkei menguat 0,25% jadi 32.926,39, indeks Hang Seng melemah 0,89% jadi 16.228,75, indeks Shanghai melemah 1,15% ke 2.968,76, serta indeks Strait Times menguat 0,06% jadi 3.104,26.
Di tengah sinyal pemangkasan suku bunga AS, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham pilihan:
Stock Pick | BBCA | RAAM | SIDO |
Last price | Rp8.675 | Rp645 | Rp550 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp8.700 | Rp640 | Rp540 |
Rp8.600 | Rp590 | Rp520 | |
Target price (TP) 1 | Rp8.800 | Rp680 | Rp580 |
Target price (TP) 2 | Rp8.900 | Rp700 | Rp600 |
Stop loss | Rp8.550 | Rp570 | Rp500 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 13/12/2023
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melemah 0,29% atau berkurang 25 poin menjadi Rp8.675 pada Rabu (13/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham BBCA di rentang harga Rp8.600 hingga Rp8,700, dengan target harga ambil untung di Rp8.800 dan Rp8.900, serta stop rugi di Rp8.550.
Harga saham PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) melesat 6,61% atau bertambah 40 poin menjadi Rp645 pada Rabu (13/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham RAAM di kisaran harga Rp590 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp680 dan Rp700, serta stop rugi di Rp570.
Harga saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) naik 3,77% atau bertambah 20 poin menjadi Rp550 pada Rabu (13/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham SIDO di rentang harga Rp520 hingga Rp540, dengan target harga ambil untung di Rp580 dan Rp600, serta stop rugi di Rp500.
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraih investasi sebesar US$ 194 juta dari perusahaan asal Thailand yaitu EGCO Group untuk pengembangan bisnis energi terbarukan, air dan fasilitas pelabuhan. EGCO Group nantinya akan memiliki 30% saham di anak usaha Chandra Asri yaitu PT Chanda Asri Investasi. Kedepannya perusahaan di bidang energi akan berfokus untuk membangun combine cycle power plant sebesar 120 MW.
PT PP Tbk (PTPP) akan mengalokasikan Rp1,5 triliun untuk belanja modal pada tahun depan yang dananya berasal dari penerbitan obligasi pada bulan April dan Mei tahun depan. Hasil penerbitan obligasi selain untuk capital expenditure (capex) juga digunakan untuk refinancing kembali. Perusahaan sendiri juga menargetkan kontrak baru hanya tumbuh 5-10% akibat adanya tahun pemilu di tahun depan. Di sisi lain, perusahaan juga berencana melakukan pelepasan aset sebesar Rp1,4 triliun terdiri dari divestasi anak usaha senilai Rp1 triliun dan aset terafiliasi sebesar Rp450 miliar.
PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 45,81 miliar untuk kuartal ketiga tahun 2023 dari sebelumnya mencatatkan rugi bersih sebesar Rp50,99 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut didorong oleh kenaikan penjualan sebesar 7,16% secara tahunan. Perusahaan berencana untuk memperkuat bisnis ekspor mereka dengan telah mendapatkan izin ekspor ke Singapura dan Jepang serta mereka berencana memasuki pasar Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Brunei.
(Ariyanto Dipo Sucahyo/Sigma Kinasih/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.