Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (28/11/2023) dan saham unggulan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Rabu (29/11/2023):
Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali menguat dipimpin oleh kenaikan saham-saham infrastruktur. IHSG ditutup bertambah 27,66 poin atau 0,39% ke level 7.041,07 pada Selasa (28/11/2023), dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,26 poin atau 0,14% jadi 925,39.
IHSG dibuka menguat dan terus berada di teritori positif sampai penutupan perdagangan. Secara sektoral, 5 sektor saham menguat dipimpin infrastruktur 2,83%, barang baku dan sektor energi masing-masing naik 1,57% dan 1,09%. Namun 6 sektor saham turun yakni teknologi turun terdalam 1,26%, barang konsumen non primer dan properti masing-masing 0,94% dan 0,65%.
Saham-saham dengan penguatan terbesar yakni GPSO, SQMI, TRIN, SEMA dan CUAN. Sedangkan saham-saham dengan pelemahan terdalam STRK, NAYZ, HILL, MENN dan UNIQ. Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.233.902 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 19,95 miliar lembar senilai Rp11,95 triliun. Sebanyak 249 saham naik, 276 saham turun dan 237 saham stagnan.
Penguatan IHSG di tengah kinerja mayoritas bursa saham Asia yang melemah, yakni indeks Nikkei melemah 0,12% ke 33.408,39, indeks Hang Seng tertekan 0,98% jadi 17.354,14, indeks Shanghai naik 0,23% menjadi 3.038,55, serta indeks Strait Times berkurang 0,66% jadi 3.065,94.
Bergairahnya IHSG dinilai karena faktor internal, yakni masa kampanye Pemilu 2024 resmi dimulai sejak Selasa (28/11/2023) hingga Sabtu (10/2/2024) atau dalam hampir 2,5 bulan. Sebab secara historis, IHSG cenderung bergairah saat Pemilu. Adapun pelemahan mayoritas bursa di Asia karena pelaku pasar cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi berbagai negara pekan ini.
Pelaku pasar juga mencermati pernyataan beberapa pejabat Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember 2023. Sebab beberapa pejabat memberikan sinyal berbeda soal arah kebijakan suku bunga ke depan.
Gubernur Fed Christopher Waller yakin suku bunga saat ini sudah cukup dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan beberapa bulan ke depan, jika inflasi terus turun mendekati target 2%. Namun Gubernur Fed Michelle Bowman menyarankan kenaikan suku bunga untuk mengendalikan inflasi di waktu tepat. Berdasarkan indikator FedWatch CME, pelaku pasar memperkirakan 98,9% peluang FOMC menahan suku bunga di level 5,25%-5,5% pada pertemuan bulan depan.
Di tengah penguatan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa saham unggulan:
Stocks Pick | EXCL | HRUM | ADRO |
Last price | Rp2.150 | Rp1.455 | Rp2.580 |
Recommendation | Trading buy | Trading buy | Trading buy |
Entry | Rp2.140 | Rp1.455 | Rp2.580 |
Rp2.100 | Rp1.405 | Rp2.500 | |
Target price (TP) 1 | Rp2.210 | Rp1.510 | Rp2.650 |
Target price (TP) 2 | Rp2.250 | Rp1.565 | Rp2.700 |
Stop loss | Rp2.050 | Rp1.395 | Rp2.450 |
Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 28/11/2023
Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 2,38% atau bertambah 50 poin menjadi Rp2.150 pada Selasa (28/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham EXCL di kisaran Rp2.100 hingga Rp2.140 dengan target harga ambil untung di Rp2.210 dan Rp2.250, serta stop rugi di Rp2.050.
Harga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) menguat 0,69% atau bertambah 10 poin menjadi Rp1.455 pada Selasa (28/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham HRUM di kisaran Rp1.405 hingga Rp1.455, dengan target harga ambil untung di Rp1.510 dan Rp1.565, serta stop rugi di Rp1.395.
Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) naik 1,18% atau bertambah 30 poin menjadi Rp2.580 pada Selasa (28/11/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ADRO di kisaran Rp2.500 hingga Rp2.580, dengan target harga ambil untung di Rp2.650 dan Rp2.700, serta stop rugi Rp2.450.
Pemerintah memproyeksi penerimaan cukai tahun ini akan turun dari tahun lalu. Hingga Oktober 2023, penerimaan kepabean dan cukai hanya Rp220,8 triliun atau 72,8% dari target pemerintah. Realisasi itu turun 13,6% secara tahunan (YOY), utamanya akibat penurunan harga CPO dan pengurangan volume ekspor mineral. Penerimaan bea keluar dari CPO anjlok 81,86% YOY, mengikuti harga referensi CPO yang turun. Sektor cukai masih jadi tumpuan utama, namun baru merealisasi Rp169,77 triliun atau 69,17% dari target APBN 2023. Penerimaan cukai hasil tembakau turun 4,35% akibat melemahnya daya beli.
PT Timah Tbk (TINS) menargetkan hasil produksi timah tahun ini bisa mencapai 26.100 ton. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 32.500 ton. Hal tersebut karena perusahaan menilai akan ada masalah pasokan biji timah ke depannya.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan membangun pabrik baterai dengan nilai investasi US$5,97 miliar di Halmahera Timur. Proyek ini nantinya merupakan proyek joint venture antara Antam, Indonesia Battery Corporation dan Ningbo Contemporary Brund Lygend Co Ltd.
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.