Wall Street Rontok, IHSG Menguat, Harga Emas Meroket, BBNI Bidik Kredit Melesat di 2024
SMRA, KLBF dan BBTN direkomendasi beli, rupiah melonjak, harga minyak dan batu bara merosot, CPO bervariasi
SMRA, KLBF dan BBTN direkomendasi beli, rupiah melonjak, harga minyak dan batu bara merosot, CPO bervariasi
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory, dipublikasi Selasa (28/11/2023) :
Stocks Pick
SMRA
Harga saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 5,04% atau bertambah 30 poin menjadi Rp625 pada Senin (27/11/2023). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli saham SMRA dengan target Rp700 dan stop rugi Rp580, support Rp610 ; Rp600 dan resisten Rp640 ; Rp650. Volume perdagangan saham SMRA pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham SMRA berpotensi menguji resisten Rp640, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp650.
KLBF
Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 1,88% atau bertambah 30 poin menjadi Rp1.625 pada Senin (27/11/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham KLBF dengan target Rp1.800 dan stop rugi Rp1.550, support Rp1.610 ; Rp1.600 dan resisten Rp1.640 ; Rp1.650. Volume perdagangan saham KLBF pada Senin lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham KLBF berpotensi menguji resisten Rp1.640, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.650.
Promo Terbaru di Bareksa
BBTN
Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 1,98% atau bertambah 25 poin menjadi Rp1.290 pada Senin (27/11/2023). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah (BOW) saham BBTN dengan target Rp1.400 dan stop rugi Rp1.200, support Rp1.280 ; Rp1.270 dan resisten Rp1.300 ; Rp1.310. Volume perdagangan saham BBTN pada Senin lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham BBTN berpotensi menguji resisten Rp1.300, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.310.
Wall Street
Indeks-indeks di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street rontok pada Senin (27/11/2023) akibat investor mengambil jeda pasca libur Thanksgiving di tengah musim belanja saat liburan mulai memuncak dan peritel memikat pemburu barang murah dengan penawaran Cyber Monday. Dow Jones Industrial Average turun 56,68 poin (0,16%) menjadi 35.333,4, S&P 500 jatuh 8,92 poin (0,20%) menjadi 4.550,42. Sedangkan Nasdaq Composite terpangkas 9,83 poin (0,07%) menjadi 14.241,02.
IHSG
Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,05% atau bertambah 3,77 poin menjadi 7.013,41 pada Senin (27/11/2023), dengan volume perdagangan lebih kecil dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.980 - 7.040, support 7.000 ; 6.980 dan resisten 7.020 ; 7.040. Penguatan IHSG berpotensi menguji resisten 7.020, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 7.040. IHSG membentuk ekor di atas cukup panjang, menunjukan adanya tekanan jual.
IHSG kemarin mengalami variasi pergerakan dengan kenaikan hingga mencapai 7.061 dari posisi pembukaan 7.009, dan sempat turun ke 7.008. Investor tercatat melakukan transaksi 1,35 juta kali dengan volume perdagangan saham mencapai 19,26 miliar. Berdasarkan data RTI, nilai transaksi harian mencapai Rp10,18 triliun.
Terdapat 271 saham menguat, 248 saham melemah dan 247 saham stagnan. Beberapa saham yang naik antara lain ARTO 0,97%, BBNI 1,44%, dan AMMN 6%. Di sisi lain, beberapa saham yang melemah ialah BBRI 0,93%, BBCA 0,56% dan STRK 8,87%. Pergerakan ini mencerminkan dinamika pasar saham selama sesi perdagangan kemarin.
Rupiah
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.494 per dolar AS pada Senin (27/11) ini. Mata uang Garuda menguat 71 poin atau bertambah 0,46% dari perdagangan sebelumnya. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.527 per dolar AS.
GCF
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pembiayaan hijau melalui Green Climate Fund (GCF) untuk Indonesia telah mendapatkan US$486 juta. Nilai itu setara dengan Rp7,53 triliun dengan kurs Rp15.500 per dolar Amerika Serikat (AS).
Minyak Mentah
Harga minyak turun dengan patokan Brent merosot di bawah US$80 per barel karena investor menunggu pertemuan OPEC+ minggu ini dan perkiraan pembatasan pasokan hingga 2024. Minyak mentah berjangka Brent turun 60 sen, atau 0,7% jadi US$79,98 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 68 sen atau 0,9% menjadi US$74,86. Kedua kontrak tersebut kehilangan US$1 pada awal perdagangan.
Batu Bara
Harga batu bara melorot tertekan sentimen negatif dari China dan pelemahan harga gas Eropa. Harga batu bara Newcastle untuk kontrak berjangka Desember 2023 naik US$0,1 menjadi di US$128 per ton. Sedangkan kontrak berjangka Januari 2024 turun US$0,3 menjadi US$129,1 per ton dan kontrak berjangka Februari 2024 melemah US$0,1 menjadi US$130,5 per ton.
CPO
Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) bervariasi. Hal itu berkat beragam sentimen, yaitu potensi kenaikan ekspor CPO dan penurunan produksi, serta kenaikan harga minyak kedelai. Tapi di sisi lain, harga minyak mentah melemah. Kontrak berjangka CPO untuk Desember 2023 turun 16 ringgit Malaysia menjadi 3.766 ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Januari 2024 melemah 5 ringgit Malaysia menjadi 3.845 ringgit Malaysia per ton.
Emas
Harga emas mencapai level tertinggi dalam 6 bulan karena dolar AS melemah dan ekspektasi jeda pengetatan moneter Federal Reserve membantu emas menguat di atas level kunci US$2.000 per ons.Emas spot naik 0,5% menjadi US$2.012,34 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Mei. Emas berjangka AS menetap 0,5% lebih tinggi jadi US$1.202,4.
BBNI
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI menargetkan penyaluran kredit tumbuh 10% pada 2024. Proyeksi ini seiring keyakinan perusahaan terhadap fundamental perekonomian Indonesia ke depan.
BBTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengantongi laba bersih Rp2,31 triliun naik 1,67% secara tahunan (YOY) per kuartal III 2023 atau sesuai target perseroan. Pencapaian tersebut utamanya didorong dari laba Unit Usaha Syariah BTN (BTN Syariah) yang melesat 70,4% (YOY).
ROTI
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) telah menyerap anggaran belanja modal (capital expenditure) Rp107,7 miliar per kuartal III 2023. Sebagian besar capex telah dipergunakan untuk repair maintenece termasuk juga untuk biaya penyelesaian pabrik ke-15 yang berada di Pekanbaru, Riau.
BMHS
PT Bundamedik Tbk (BMHS) masih merencanakan sederet akuisisi dan pembangunan rumah sakit baru sepanjang 2024 dengan dana yang berasal dari fasilitas kredit bank. Perencanaan ekspansi dengan pembangunan rumah sakit dan akuisisi sepanjang 2024 masih dalam tahap pembahasan Rencana Kerja Perusahaan (RKP). Namun, rincian terkait akuisisi dan proyek pembangunan di land bank mereka masih belum dapat diinformasikan hingga RKP selesai.
SRAJ
Sejahteraraya (SRAJ) membentuk anak usaha baru bidang medis. Entitas anak usaha anyar itu diberi label Sejahtera Karunia Semesta (SKS). Bidang garapan SKS yaitu aktivitas rumah sakit swasta. Pembentukan anak usaha itu dibekali dengan modal dasar Rp4 miliar dengan modal disetor Rp1 miliar. Berkedudukan di Jakarta Selatan, saham SKS dipegang sejumlah pihak. Yaitu, Sejahteraraya dengan porsi kepemilikan sebanyak 99% setara dengan Rp990 juta.
JSMR
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membidik kenaikan pendapatan jalan tol lebih dari 10% pada 2023 dan sekitar 8%-10% pada 2024 sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, penyesuaian tarif, dan operasional jalan tol baru. Selain itu, JSMR menargetkan program asset recycling PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dengan skema equity financing dapat rampung pada semester I 2024. Asset recycling JTT itu merupakan rangkaian dari proses spin-off ruas Jalan Tol Transjawa pada 2022 lalu yang dilakukan untuk memperkuat fundamental keuangan dan sustainability perseroan.
ADHI
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik kontrak baru Rp33 triliun pada 2024, naik 5-10% dari ekspektasi tahun ini. Emiten BUMN karya tersebut akan mengincar kontrak-kontrak infrastruktur strategis, termasuk di Ibukota Negara (IKN) Nusantara untuk memenuhi target pertumbuhan tersebut.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.